Indonesia Pamer Kekuatan Wisata MICE di Pasar Thailand

Pameran dilakukan untuk mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di mata dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 30 Sep 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2016, 13:30 WIB
Resor di Sumba Ini Jadi Hotel Terbaik di Dunia, Apa Isinya?
Resor di Sumba Ini Jadi Hotel Terbaik di Dunia, Apa Isinya?

Liputan6.com, Jakarta Incentive Travel and Conventions, Meetings Asia (IT & CMA) yang digelar di Bangkok, Thailand, baru saja berakhir. Keikutsertaan brand Wonderful Indonesia dalam pameran pariwisata MICE (Meeting, Insentive, Convention, dan Exhibition) ini makin mempopulerkan beragam destinasi wisata yang dimiliki Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/9/2016) mengatakan, Indonesia secara rutin mengikuti beragam pameran pariwisata terbesar di berbagai negara, hal ini dilakukan untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di mata dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

"Keikutsertaan Indonesia dalam IT & CMA juga merupakan salah satu upaya peningkatan promosi industri pariwisata MICE Indonesia ke dunia khususnya untuk kawasan Asia Pasifik," kata Menteri Arief Yahya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana mengatakan, tahun ini booth Indonesia menampilkan beragam destinasi wisata MICE. Indonesia memboyong 12 industri pariwisata, antara lain InterContinental Bali Resort, Taman Simalem Resort Medan, Horas Tours Medan, Batam Vies Beach Resort, Bhara Tours Bandung, Polow Indonesia Tour and Travel Bali, Pan Pasific Nirwana Bali Resort, Bam Tours Bali, Pacto Contex Jakarta, The Mulia Resort and Villas Nusa Dua Bali, Melia Bali Indonesia, dan asosiasi Indonesia Conevention and Exhibition Bureau (INACEB).

Data ICCA (International Congress and Convention Association) 2015 menempatkan Indonesia di ranking ke-43 dunia, dengan 78 meetings. Sementara Singapore di peringkat 24 dengan 156 meetings, Thailand peringkat 27 dengan 151 meetings, dan Malaysia peringkat 35 dengan 113 meetings.

Sementara itu hingga tahun 2019 jumlah International Conference & Meeting di Indonesia diperkirakan mencapai 117 event, Incentive 102 event, dan Exhibition 130 event. Di level ASEAN, peringkat kota yang paling diminati untuk penyelenggaraan event MICE berdasarkan data ICCA, nomor satu masih Singapura (156 meetings), disusul Bangkok (103 meetings), Kuala Lumpur (73 meetings), Manila (41 meetings), Bali (40 meetings), Hanoi (18 meetings), dan Jogjakarta (8 meetings).

Kemenpar memang berharap wisata MICE terus mengalami peningkatan signifkan dari hari ke hari. MICE ditargetkan naik 10 persen di tahun 2019. Visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE unggulan yang berdaya saing global itu terus diusahakan oleh Kemenpar. Dari data statistik yang tercatat, jumlah kunjungan wisman asal Thailand pada tahun 2015 mencapai 93.590 wisman, dan pada tahun 2016 Kemenpar menargetkan wisman asal Thailand sebesar 200.000 atau naik 114% dari capaian tahun sebelumnya. Sedangkan capaian kunjungan dari bulan Januari hingga Juli 2016 tercatat sejumlah 56.169 wisman atau mengalami peningkatan sebesar 3,16% dibanding capaian pada periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 54.447 wisman.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa menambahkan, Thailand juga merupakan salah satu negara fokus pasar utama Indonesia dan sekaligus kami anggap sebagai musuh profesional, dimana saat ini mereka menempati urutan pertama di kawasan ASEAN dalam hal jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

“Kita sudah sangat siap bersaing dalam industri MICE, sudah banyak event besar dunia yang diselenggarakan di Indonesia, terakhir kita kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan PATA (Pacific Asia Travel Association) Travel Mart 2016 yang ke-39 yang baru saja selesai diselenggarakan dengan lancar di ICE, event tersebut dihadiri tidak kurang dari 1.000 pelaku industri pariwisata dari 60 negara yang termasuk dalam 5 besar bursa pariwisata terbesar di dunia, dan kita harus hadir di IT & CMA untuk kembali memenangkan persaingan sebagai tuan rumah penyelenggaraan event MICE lainnya, kita harus lebih agresif demi kemajuan pariwisata In

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya