Pameran Seni Art Jakarta 2017 Kembali Digelar

Pameran Seni tahunan Art Jakarta kembali digelar dengan berbagai pameran dan penampilan artis lokal dan mancanegara.

oleh Meita Fajriana diperbarui 15 Jun 2017, 12:36 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 12:36 WIB
Pameran Seni Art Jakarta 2017
Pameran Seni tahunan Art Jakarta kembali digelar dengan berbagai pameran dan penampilan artis lokal dan mancanegara.

Liputan6.com, Jakarta Seni menjadi salah satu cara memperkenalkan bangsa Indonesia ke kancah Internasional. Lewat berbagai pameran dan festival membuat karya-karya anak bangsa Indonesia mulai mendapat apresiasi dari dunia luas. Sejalan dengan hal ini, Harper's Bazaar bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia kembali menggelar festival seni tahunan yaitu Art Jakarta 2017 dengan tema Unity in Diversity.

Acara yang sebelumnya bernama Bazaar Art Jakarta yang memasuki tahun kesembilannya ini akan digelar pada 27-30 Juli 2017 di The Ritz-Carlton Pasific Place Jakarta. Berbagai instalasi, pameran, hingga penampilan seni dari artis lokal dan mancanegara akan memanjakan Anda pencinta seni. Sejak diadakan pertama kalinya pada tahun 2009, Art Jakarta telah menjadi salah satu tujuan utama para kolektor seni dan pecinta seni di Indonesia dan Asia Pasifik. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah peserta pameran dan pengunjung setiap tahunnya.

"Sebagai art fair yang sudah masuk peta seni rupa di Asia Tenggara, Art Jakarta sudah sepantasnya menjadi agenda nasional. Kami ingin Art Jakarta bisa menjadi pesta seni rupa yang bisa dinikmati, mulai dari penikmat seni pemula hingga kolektor dan praktisi dunia seni rupa," kata Indriati Wirjanto, Head Committee Art Jakarta 2017.

Yang paling menarik dari Art Jakarta 2017 ini, akan hadir penampilan Wayang Potehi yang sudah sulit untuk dijumpai. Selain itu untuk pertama kalinya Video Art Competition. Hal ini melihat seni video yang sempat berkembang namun saat ini sudah mulai dilupakan. Kompetisi diadakan untuk membangkitkan kembali animo masyarakat terhadap seni video. Selaras dengan tema pameran ini, video competition pun mengusung tema Unity in Diversity yang menggambarkan seni sebagai wadah untuk menyatukan segala perbedaan di manapun termasuk di Indonesia.

"Akan ada performance dari wayang Potehi asal Tiongkok yang hampir punah. Mencari pemain wayangnya terbilang sulit, namun tidak berhasil menghadirkan seni wayang ini pada Art Bazaar 2017 kali ini," kata Penny Binarwati, Operational Manager Art Jakarta kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu di The Ritz-Carlton, Pasific Place Jakarta.

Art Jakarta tahun ini juga menggandeng Gil Schneider sebagai Fair Consultant. Pengalaman Gil yang luas di bidang art market baik di tingkat regional dan internasional, akan memperkuat Art Jakarta dalam membangun dan menggerakkan dunia seni rupa Indonesia. Pameran seni tahunan ini juga akan didukung oleh Bejamin Milton Hampe sebagai VIP dan Community Relations dan Rifky Effendy kembali sebagai Creative Director Art Jakarta 2017.

Pameran seni Art Jakarta 2017 ini juga akan berkolaborasi dengan sejumlah galeri dari Indonesia dan mancanegara seperti dari Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, Tiongkok, dan Prancis.

Seniman yang bergabung dalam pameran seni akbar ini diantaranya Indiguerillas, Richard Winkler, Arifin Neif, Lugas Syllabus, Laksamana Ryo, Tommy Wondra, Putu Sutawijaya, I Nyoman Darya, Indra Dody, Iqi Qoror, Eddy Susanto, Antonio Sinaga, Masayoshi Nojo, David Gerstein, Zhu Jinshi, Su Xiaobai, Chun Kwang Young, dan Jean Franncois Raizier. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya