Yuk, Ngopi Sepanjang Malam di Malioboro Coffee Night!

Yuk, Ngopi Sepanjang Malam di Malioboro Coffee Night

oleh Cahyu diperbarui 18 Sep 2017, 10:41 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 10:41 WIB
[Bintang] Yogyakarta
Yuk, Ngopi Sepanjang Malam di Malioboro Coffee Night (gonosantoso/Instagram)

Liputan6.com, Yogyakarta Penggemar kopi wajib mencatat even ini. Namanya Malioboro Coffee Night. Di kegiatan ini, bakal ada 10.000 cup kopi yang akan disuguhkan untuk pengunjung di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, pada 2 Oktober 2017 dari pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB. 

Mengambil tema "Coffee, Culture and Industry", acara ini siap menghadirkan sesuatu yang istimewa kepada pengunjung. Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta dengan Pemerintah Kota Yogyakarta langsung bergandengan tangan membuat even kreatif. Agendanya dibuat spesial untuk menyambut Hari jadi Kota Yogya yang ke-261 pada 7 Oktober 2017 dan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober 2017.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono, mengatakan bahwa Malioboro Coffee Night kali ini akan melibatkan lebih dari 40 tenant dari beberapa daerah di Indonesia. Beragam daerah, mulai dari Yogyakarta, Kulon Progo, Bandung, Jakarta, Cianjur, Aceh, Flores, Medan, sampai Papua, ikut ambil bagian di even ini.

“Karakter utama yang dipilih dalam Malioboro Coffee Night kali ini adalah kopi tubruk nusantara. Mereka bukan hanya terdiri dari coffee shop, tetapi juga petani kopi hingga industri kopi,” ujar Yunianto, Minggu (17/9/2017).

Tak lupa, sisi edukasi kepada masyarakat tentang kopi diselipkan pula dalam event ini. Mulai dari seluk beluk kopi Indonesia dengan kualitas terbaik, petani kopi, hingga penggiat kopi dan industri yang terkait, semua dikemas dengan konsep berstandar global.

"Nanti akan ditampilkan beberapa teknik meracik kopi yang mudah diikuti atau dilakukan di rumah oleh para penikmat kopi ataupun masyarakat awam yang belum mengetahui teknik menikmati kopi yang sehat," ucap Yunianto.

Malioboro Coffee Night juga melibatkan para seniman Yogya sebagai pengisi acara. Pentas musik jalanan, cartoon art, dan seni patung akan mewarnai event sepanjang malam ini. Lebih lanjut, ada photobooth dari Cafe 80 Bocor Alus yang juga akan menjadi daya tarik yang menyedot pengunjung untuk ber-selfie ria.

Yunianto menambahkan, dalam memperingati HUT Kota Yogyakarta, selain festival kopi di Malioboro, juga ada acara Sapa Jogja Street Sculpture, yaitu berupa aksi serempak pemasangan instalasi seni di kawasan Kotabaru,Yogyakarta, pada 3 Oktober 2017.

“Sebanyak 17 kampung wisata yang sudah eksis di Yogya juga akan pameran dalam event Garebeg Pasar di kawasan XT Square sehari penuh pada 5 Oktober 2017,” kata dia.

Pemerintah Kota Yogya pun mengundang 25 Walikota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonsesia untuk mengikuti event Jogja Fam Trip yang mempertemukan Pemerintah Kota dengan para pelaku biro perjalanan.

"Sebagai puncak acara peringatan HUT Kota Yogya, akan digelar Wayang Jogja Night Karnival pada 7 Oktober 2017 mulai pukul 18.00 WIB. Event ini menjadi ruang baru setiap komunitas dan kecamatan di Yogya unjuk kreativitas bidang street art untuk dipamerkan ke publik melalui karnval dengan rute (dari) Jalan Jenderal Sudirman hingga Kleringan Yogya," ujar Yunianto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut angkat topi. Menurutnya, festival kopi menjadi salah satu program dan strategi Kementerian Pariwisata untuk menjadikan kopi sebagai daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

"Budaya minum kopi yang kuat di Yogya akan menarik pencinta kopi dari seluruh dunia. Apalagi di Malioboro juga ada kopi yang disajikan unik, dimasukkan arang yang masih membara, yang disebut kopi joss. Wisatawan juga harus tahu itu," ucap Arief.

Ia menjelaskan bahwa festival kopi sangat membantu program Pesona Indonesia dalam rangka mencapai target kedatangan 15 juta turis mancanegara dan 260 juta wisatawan Nusantara di berbagai obyek wisata di Indonesia. Contoh riilnya bisa dilihat dari Thailand dan Vietnam.

“Lewat diplomasi kuliner, dua negara itu berhasil mempengaruhi dunia. Kita juga bisa karena potensinya lebih hebat dari Thailand dan Vietnam," kata Arief. 


(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya