Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak semua warga dan pemangku kepentingan untuk menggaungkan “demam” Asian Games 2018. Yang akan diselenggarakan di dua kota, yaitu, Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018.
Ajakan dan motivasi untuk menyebarluaskan dan menggaungkan spirit Asian Games disampaikan terus menerus oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno dalam berbagai kesempatan dan acara. Seperti saat meresmikan kegiatan melukis mural tiang Jalan Layang Non Tol Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 1 Desember 2018, Sandiaga ingin lukisan mural di 11 tiang tersebut menceritakan mengenai Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta.
Dengan begitu bisa menggaungkan Asian Games XVIII lebih luas lagi kepada masyarakat. Sehingga setiap masyarakat yang melewati kawasan Kasablanka dapat melihat lukisan mural di tiang jalan layang tersebut. Kemudian menimbulkan semangat bagi mereka untuk turut menyukseskan pesta olahraga empat tahunan ini.
Advertisement
“Saya ingin tiang ini berbicara mengenai Asian Games 2018. Selain karya anak-anak menjadikan Jakarta lebih indah, juga dapat menggaungkan Asian Games lebih luas lagi. Kita harus bekerja keras lagi menggaungkan Asian Games 2018,” kata Sandiaga di UPT Laboratorium Lingkungan Hidup DKI, Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Desember 2018.
Ia tidak hanya ingin 11 tiang yang dilukis mural, seluruh tiang JLNT Kasablanka dapat dilukis mengenai Asian Games. Bahkan hingga seluruh tiang-tiang jalan layang yang ada di lima wilayah DKI Jakarta, harus bisa dihias lukisan mural yang menceritakan Asian Games.
“Kita masih punya waktu 10 bulan lagi untuk menggelorakan semangat Asian Games 2018. Saya ingin, semua tiang di jalan layang dapat dihias dengan lukisan mural yang menceritakan semangat Asian Games di Jakarta,” tuturnya.
Saat ini, pengecatan dan penghiasan lukisan mural di 11 tiang JLNT Kasablanka telah usai. Sebanyak 150 siswa dari SMK 58 dan SMK 46 telah melukis mural selama tiga hari, dari Jumat (1/12) hingga Minggu (3/12). Lokasi selanjutnya yang akan dilukis adalah tiang JLNT Tol Antasari.
Desain merupakan karya pelajar dari 50 SMA di DKI Jakarta. Target pelaksanaan Desember 2017. Ajakan untuk menggaungkan “demam” Asian Games 2018 ini juga disampaikan Sandiaga dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang digelar Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (5/12).
“Penyelenggaraan Asian Games 2018 tinggal 10 bulan lagi. Semua venue yang menjadi tanggung jawab Pemprov DKI sudah hampir rampung. Tapi yang belum terasa adalah fever atau demam Asian Games,” kata Sandiaga dalam acara tersebut.
Ia membandingkan dengan Pemerintah Kota Tokyo yang menjadi tuan rumah penyelenggarakan Olimpiade 2020. Saat ini, sudah bergaung kata “Tokyo 2020” di setiap suduh kota. Bahkan warga Jepang pun turut membicarakan Tokyo 2020. Sandiaga pun ingin, setiap sudut kota Jakarta bersama warganya menggaungkan “Jakarta 2018”.
“Waktu saya ke Tokyo pada akhir 2015 lalu, saya melihat setiap orang berbicara Tokyo 2020. Lima tahun sebelum Olimpiade 2020 di kota itu. Saya juga ingin seperti itu, setiap warga Jakarta membicarakan Jakarta 2018, perhelatan Asian Games XVIII,” ujarnya.
Sandiaga tidak ingin Asian Games hanya menjadi sebuah perhelatan olahraga saja, melainkan dapat menjadi papan loncat bagi Indonesia untuk naik menjadi bangsa yang lebih kompetitif lagi. Menjadikan Jakarta menjadi kota megapolitan yang sejajar dengan kota-kota besar dari negara-negara maju.
“Karena itu, saya ingin bantuan dunia usaha menjadikan Asian Games ini buah bibir atau top of mind dan branding yang kuat dalam kehidupan masyarakat di Jakarta. Sehingga kita tidak hanya menghadirkan pelaksanaan Asian Games yang sukses, tetapi juga melahirkan kemajuan Jakarta dan Indonesia,” ungkapnya.
Selain masalah infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta juga harus membuat masyarakat Jakarta memiliki cermin budaya masyarakat modern, terutama dalam kedisiplinan bermasyarakat, berkendara, hingga menjaga kebersihan. Menurut Sandiaga, kepercayaan dari OCA dan Pemerintah Indonesia terhadap Jakarta sebagai kota utama penyelenggara Asian Games 2018, jangan sampai disia-siakan. Pasalnya dunia internasional akan melihat wajah ibukota Indonesia yang sebenarnya.
"Masyarakat ibukota harus memiliki sikap ramah tamah yang memang selama ini menjadi budaya dan mengakar dalam menyambut para atlet internasional yang berlaga di Asian Games 2018. Karena setelah puluhan tahun, akhirnya Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi olahraga di Benua Asia ini," tuturnya.
Ia optimis dengan berbagai persiapan infrastruktur optimal yang sudah disiapkan pemerintah mulai dari MRT, LRT, Kampung Atlet Kemayoran dan ditambah keramahan 'Urban Participatory' dari warga ibukota akan semakin mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
"Mari dukung atlet kita agar bisa menjadi juara umum dalam pagelaran Asian Games 2018. Masyarakat ibukota dapat membantu dengan memberikan dukungan yang damai dan bersikap ramah pada seluruh atlet internasional yang berkompetisi di perhelatan ini," tandasnya.
Sandiaga juga meminta warga Jakarta yang berminat menyaksikan berbagai kompetisi cabang olahraga Asian Games XVIII/2018 yang dipertandingkan di Jakarta, khususnya di seputaran Senayan, seyogyanya naik bus saja. Saat Asian Games XVIII/2018 berlangsung, untuk mengantisipasi kemacetan, Pemprov DKI bersama Dinas Perhubungan merencanakan penutupan jalan kearah Sudirman sehingga warga Jakarta hanya bisa mengakses jalan itu dengan memakai moda transportasi Transjakarta.
"Inasgoc sudah menyampaikan bahwa sebagai keharusan yaitu tutup satu jalur, dan itu sekarang sedang dipikirkan Dishub, untuk pastikan rekayasa lalu lintas dan simpul kemacetan baru yang mungkin akan timbul," kata Sandi saat meninjau venue Asian Games di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (12/11).
Selain melakukan rekayasa lalu lintas, Sandi juga minta warga Jakarta untuk memakai akomodasi transportasi umum seperti Transjakarta, tapi jika tetap pakai kendaraan pribadi warga tidak dibolehkan gunakan jalur di Jalan Sudirman.
"Saya juga himbau kepada masyarakat Jakarta, ini tiga minggu wajah Indonesia dipertaruhkan di level dunia. Jangan sampai warga Jakarta enggak siap. Tiga minggu nanti belajar sabarlah, belajar menggunakan kendaraan umum, belajar menggunakan jalur yang enggak melintas di venue utama. Jadi itu yang harus kita dorong ke depan dan ini butuh kerjasama dan masyarakat Jakarta harusnya siap," harap Sandi.
Selain itu, Dinas Perhubungan DKI juga siap melakukan rekayasa lalu lintas demi kelancaran perjalanan atlet menuju venue. Kerja sama juga dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI dalam pengadaan VIP toilet, menjaga kebersihan dan mengurangi polusi di sekitar Jakarta.
"Dan juga yang terpenting adalah polusi. Kami akan pastikan kendaraan-kendaraan yang emisi polusi yang besar akan ditindak 2 (hingga) 3 bulan sebelum Asian Games. Dan dipastikan mereka tidak bisa beroperasi, karena kita tidak ingin udara Jakarta kotor atau polusinya meningkat," ujar Sandi.
(Adv)