Liputan6.com, Jakarta Kesuksesan sebuah brand fashion ditentukan oleh berbagai macam faktor. Satu di antaranya adalah citra brand tersebut. Dengan semakin banyaknya orang yang peduli dengan isu keberagaman, kasus rasisme yang menimpa H&M baru-baru ini tentu akan berbahaya bagi citra label itu.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu perusahaan busana fashion siap pakai asal Swedia itu mendapat kecaman dan kritik keras dari banyak pihak lantaran foto-foto katalog yang dianggap rasis.
Baca Juga
Dalam mengiklankan sebuah busana berjenis hoodie, H&M memasang foto seorang anak kulit hitam memakai hoodie hijau bertuliskan “Coolest Monkey in The Jungle”, sedangkan hoodie oranye dengan tulisan “Official Survival Expert” dikenakan oleh bocah kulit putih.
Advertisement
Sebuah Jabatan Baru
Melansir halaman USA Today pada Rabu (24/1/18), setelah tertimpa kasus foto rasis tersebut, brand fashion H&M menghadirkan sebuah jabatan baru di perusahaan mereka, yakni Pemimpin Keberagaman atau Diversity Leader. Hal ini diumumkan melalui sebuah unggahan di akun resmi H&M.
Pada halaman Facebooknya, H&M menyatakan bahwa mereka berkomitmen secara sepenuh hati untuk merayakan keberagaman dan sikap inklusif, dan atas alasan tersebutlah mereka merekrut Diversity Leader.
Advertisement
Kritikan Pedas dan Permintaan Maaf
Sebelum kemunculan posisi Pemimpin Keberagaman ini diumumkan, H&M telah meminta maaf atas foto-foto yang dinilai publik bernuansa rasis.
Kritik terhadap brand fashion H&M atas kasus itu memang terbilang cukup pedas. Bintang basket NBA LeBron James dan rapper P.Diddy merupakan beberapa nama tenar yang merespons foto-foto rasis H&M dengan penuh kekecewaan. Di Afrika Selatan, sebagian masyarakat menggelar protes di beberapa gerai H&M.
Bio In God Bless