Merasakan Pendakian Hedonis Bareng Main Outdoor

Main Outdoor yang mengusung konsep modern outdoor pertama di Indonesia menawarkan pengalaman mendaki gunung yang berbeda.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 18 Jul 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 12:00 WIB
Main Outdoor
Dengan konsep modern outdoor, tiap orang bisa merasakan kemping mewah dan mendapat pengalaman naik gunung yang seru, karena semua dilayani dengan fasilitas standar internasional. (Liputan6.com/ Andi Jatmiko)

Liputan6.com, Jakarta Bosan dengan gaya mendaki gunung yang itu-itu saja? Main Outdoor yang mengusung konsep modern outdoor pertama di Indonesia menawarkan gaya mendaki gunung yang berbeda. Dengan konsep tersebut, tiap orang bisa merasakan kemping mewah dan mendapat pengalaman naik gunung yang seru, karena semua dilayani dengan fasilitas standar internasional.

Nur Wahyu Widayatno, Founder dan CEO Main Outdoor kepada Liputan6.com, Selasa (18/7/2018) mengatakan, meski Indonesia punya banyak destinasi wisata yang cocok untuk tempat kemping, namun pengelolaan, fasilitas, dan aktivitasnya masih jauh jika dibandingkan dengan yang ada di luar negeri. Ini yang kemudian menjadi latar belakang hadirnya Main Outdoor yang berdiri sejak 2015. 

“Malaysia contohnya, mereka mampu mengelola Gunung Kinabalu dengan pelayanan service standar internasional. Sedangkan Indonesia menurut saya fasilitasnya masih sangat minim, itu yang akan kita kembangkan,” ungkap Nur Wahyu.

Lebih jauh dirinya mengatakan, potensi keindahan alam Indonesia yang memang tidak perlu diragukan lagi seharusnya bisa memicu banyak orang untuk melakukan pembaharuan dan inovasi di dunia traveling outdoor di Indonesia.

“Hal-hal pembaharuan itulah yang menjadi kunci dan semangat kami membangun komunitas Main Outdoor. Agar dunia lebih tahu, Indonesia sangat indah dan memesona,” kata Nur Wahyu menambahkan.

 

Pengalaman Mendaki yang Seru

Main Outdoor
Selain makanan mewah seperti burger, pizza, sushi, dan shabu-shabu, para pendaki yang tergabung dalam royal camping Main Outdoor juga akan merasakan camp pendakian yang mirip bar dan kafe. (Liputan6.com/pool/MainOutdoor)

Royal camping atau kemping mewah menurut Nur Wahyu sendiri adalah cara memberikan pengalaman yang berbeda, yang belum pernah ada pada jasa open trip gunung di Indonesia. Pengalaman Nur Wahyu mendaki gunung di dalam dan luar negeri memberikan petunjuk, banyak pendaki yang sebenarnya ingin diberikan layanan berstandar internasional dengan fasilitas mewah dan suasana pendakian yang menyenangkan. Ini yang kemudian menjadi titik fokus Main Outdoor.

“Prau Memukau” adalah bentuk royal camping pertama yang digarap komunitas Main Outdoor. Selain makanan mewah seperti burger, pizza, sushi, dan shabu-shabu, para pendaki yang tergabung dalam royal camping Main Outdoor juga akan merasakan camp pendakian yang mirip bar dan kafe.

"Pendaki di sini juga akan merasakan suasana basecamp yang fancy, instagramable, yang didekorasi sedemikian rupa hingga mirip seperti suasana di Everest Basecamp,” kata Nur Wahyu.

 

Tidak Murah

Main Outdoor
Untuk merasakan fasilitas pendakian yang mewah bersama komunitas Main Outdoor, tiap orang perlu merogoh kocek hingga Rp 1 juta. (Liputan6.com/ Andi Jatmiko)

Untuk merasakan pengalaman mendaki yang seru ini tiap orang perlu merogoh kocek yang tidak murah. Paket Prau Memukau misalnya, Main Outdoor membanderol ongkos Rp 1 juta per orang. Beragam fasilitas telah disediakan, mulai dari arena bermain yang fancy, listrik, wifi, tenda kapasitas 2-6 orang, guide bersertifikat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), porter, hingga beragam acara menarik, mulai dari talkshow bahkan workshop fotografi.

“Kami juga menyediakan alat games dan outbound untuk menghadirkan suasana pendakian yang cair di basecamp, ada dart, hulahup, layang-layang, sampai games outdoor zaman dulu. Aktivitas ini tentu jadi seru kalau dilakukan di gunung,” ungkap Nur Wahyu.  

Ke depan Main Outdoor akan terus melebarkan sayapnya ke gunung-gunung yang punya landmark tempat kemping terbaik di Indonesia, seperti di Ranu Kumbolo Gunung Semeru atau Danau Segara Anak di Rinjani.

Yang terpenting bagi Nur Wahyu adalah, semuanya akan bermuara pada bagaimana tiap orang bisa menghargai keindahan alam Indonesia dengan tidak merusak dan membuang sampah sembarang. Jika mencintai gunung, tiap orang akan menjaga dan melestarikan keindahan gunung dengan rasa memiliki dan mengharga apa-apa yang ada di dalamnya.

“Ini yang jadi alasan, mengapa tiap sudut basecamp kami selalu berikan tempat sampah, harapan kami para pendaki sadar untuk menjaga gunung dengan membuang sampah pada tempatnya,” kata Nur Wahyu menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya