Liputan6.com, Jakarta Wayang Ajen sukses memikat publik Korea Selatan. Warga Negeri Ginseng sampai dibuat mengantri panjang. Interaksi yang dilakukan pun berbalas respons positif. Kehadiran ‘Cepot dkk’ semakin mematenkan status eksotisnya Wonderful Indonesia.
Pesona ditebar Wayang Ajen dalam Invitation Performance of UNESCO Intangible Cultural Heritage of Humanity dan Conference. Event digelar 5-6 Oktober, namun show diberikan di hari terakhir. Lokasinya ada di Nasional Intangible Heritage Center, Korea Selatan. Dibuat penasaran, publik Negeri Ginseng ini rela mengantri di bawah guyuran cuaca dingin.
Imbasnya, gedung berkapasitas 600 kursi terisi penuh. Besarnya antusias publik mengakibatkan media dan penyelenggaran event harus berdiri di lorong belakang. Suasana dingin Kota Jeonju berubah hangat kala pertunjukan dimulai. Lakonnya familiar yaitu ‘The Love Story of Rama & Sinta’. Pesan moral yang ingin disampaikan persahabatan menuju perdamaian.
Advertisement
“Antusiasme publik Korea Selatan ini luar biasa. Mereka arus diapresiasi. Publik di sana menyimak alur cerita yang kami bawakan. Responnya juga luar biasa,” tutur Ki Dalang Wayang Ajen Wawan Gunawan, Minggu (7/10).
Pertunjukan Wayang Ajen dibuka dengan Tarian Wonderful Indonesia. Tarian enerjik representasi view eksotis nusantara ini dibawakan Penari Purbasari dan Hani. Kekaguman publik Korea selatan berlanjut dengan Tari Topeng Klana Ajen Campakararang. Pengunjung pun semakin terhanyut oleh alunan musik gamelan dengan ritme khasnya.
Tampilan opening semakin meriah. Sebab, big screen ukuran 12 x 6 meter menjadi back ground ‘hidup’. Beragam keindahan alam dan budaya ditampilkan di layar ini. Clip-nya selaras dengan gerakan tarian yang disajikan.
Ki Dalang Wawan Gunawan menambahkan, momentum branding terbaik dimiliki oleh pariwisata Indonesia.
“Show pembuka ini sudah menampilkan beragam keindahan Indonesia. Ini betul-betul menjadi ajang promosi keragaman budaya dan alam nusantara. Mereka terlihat kagum dengan beragam budaya yang ditampilkan dalam opening Wayang Ajen,” lanjutnya.
Saat suasana semakin hangat, tokoh Cepot mulai mengambil peran dengan caranya khasnya. Setelah menari Jaipong, Cepot menyapa publik dengan Bahasa Korea Selatan. ‘Areumdaun bamipnida’, sapaan ini disambut tawa dan tepuk tangan riuh. Dengan gaya uniknya, aksi interaktif Cepot semakin membuat publik bergemuruh.
Cepot meneruskan interaktifnya dengan ‘annyong haseyo, mannaseo ban ga wo yo’. Artinya, ‘apa kabar, senang bertemu dengan Anda’. Aksi Cepot pun makin menjadi, ‘jeo nun Indonesia eso on Cepot ibnida’. Ucapan ini berarti, ‘perkenalkan nama saya Cepot dari Indonesia’. Cepot melanjutkan, ‘hanguk e waso neomu jowayo. Hanguk saram eun chinjeolhago chakhapnida’.
Cepot lalu melanjutkan ucapannya, ‘Jeo neun hanguk eul saranghapnida. Uri neun ije hyongje ipnida’. Dan, arti dari komunikasi Cepot ini adalah, ‘saya bahagia bisa datang ke Korea. Orang Korea sangat baik dan ramah. Saya cita Korea, sebab kita bersaudara’. Ki Dalang Wayang Ajen melanjutkan, pertunjukan budaya memiliki efek positif luar biasa.
“Budaya sangat universal. Media komunikasi dan pemersatu antar bangsa. Kami gembira karena publik Korea Selatan antusias dengan budaya nusantara,” jelas Ki Dalang lagi.
Mendekatkan diri dengan publik Negeri Ginseng, Cepot tetap aktif beriteraksi. Cepot bahkan sempat bertanya, ‘Indonesia arayo?’, lalu disambut pengunjung ‘Nee, neee’. Dengan ramah Cepot lalu berkata, ‘Indonesia ro oseo!’ yang berarti ‘Kami tunggu kalian di Indonesia, terima kasih’. Dan, warna lain show dikuatkan dengan Tarian Jaipong inovatif dan lagu khas K-pop.
Bagi Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Ni Wayan Giri Adnyani, Wayang Ajen adalah cara yang tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Wayang Ajen memang media terbaik untuk branding pariwisata Indonesia. Selain alur cerita dengan dukungan konsep multimedia, Wayang Ajen juga aktif berinteraksi dengan pengunjung. Dengan respon besar seperti itu, kami yakin publik Korea terkesan. Mereka pasti akan datang langsung ke Indonesia,” terang Ni Wayan Giri Adnyani.
Show Wayang Ajen pun ditutup spesial. Lalu Arirang disajikan penyanyi cilik Antika Wandandani Gunawan. Aransemennya unik dengan musik khas Sunda. Berikutnya, Lagu Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia pun dirilis Antika. Lagu ini semakin hidup dengan background view indah dan budaya eksotis Indonesia.
“Semua sudah tahu kapasitas dari Wayang Ajen. Namanya sudah mendunia. Apalagi, ada kejutan baru yang diberikan dalam setiap show-nya. Wajar bila aksi Cepot dkk ini selalu ditunggu publik. Dan, show Wayang Ajen di Korea Selatan sukses besar,” tutur Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sumarni. Kesuksesan show Wayang Ajen di Koea Selatan ini tidak lepas dari support Nasional Intangible Heritage Center (NIHC).
Jauh hari NIHC melakukan promosi show Wayang Ajen. Mereka juga menyiapkan aneka sarana dan prasarana pendukung pertunjukan. Lebih spesial, NIHC juga menampilkan pengantar dalam Bahasa Indonesia dan Korea Selatan. Menteri Pariwisata Arief Yahya, angkat topi terhadap Wayang Ajen yang sudah memperkenalkan budaya Indonesia di Korea Selatan.
“Wayang Ajen memang luar biasa. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak. Show ini lancar dan diapresiasi publik Korea Selatan. Budaya Indonesia ini sangat beragam. Silahkan datang langsung ke Indonesia. Selain alam dan budaya, Anda bisa menikmati keramahan khas Indonesia,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok.
(*)