Perkembangan Kuliner di Era Digitalisasi

Era digitalisasi turut berdampak pada perluasan makna kuliner.

oleh Dadan Eka Permana diperbarui 04 Nov 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 17:30 WIB
Kuliner
William Wongso, Marketing Manager Zomato Indonesia Deri Slyrova dan VP of Business Development QRAVED Inge Supatra. (Dadan Eka Permana/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kuliner di masa sekarang bukan lagi sekedar makanan dan masakan. Era digitalisasi turut berdampak pada perluasan makna kuliner. Dari kegiatan masak memasak dan menikmati makanan, menjadi kata yang erat kaitannya dengan bisnis, trend, gaya hidup hingga kreativitas dan inovasi yang mengagumkan dalam mengolah dan menyajikan.

Kuliner bahkan hadir dalam bentuk Startup Food Tech yang membantu dalam pemilihan kuliner yang menjadi banyak pembicaraan maupun sebagai Social Proof sebelum pelanggan mencobanya.

Dalam acara peluncuran 3 buku Ibu Tuti Soenardi yang berlangsung pada Sabtu, 3 November 2018 di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan, kuliner dan perkembangan Startup Food Tech turut dibahas dalam diskusi bertajuk Perkembangan Kuliner di Era Digitalisasi.

Hadir sebagai pembicara pakar kuliner William Wongso, VP of Business Development QRAVED Inge Supatra, Marketing Manager Zomato Indonesia Deri Slyrova dan Ketua TP PKK Emi Tjahyo Kumolo.

"Sekarang memang jamannya sudah berubah. Ketika orang ingin makan sesuatu, dia langsung menggunakan aplikasi untuk memesan makanan. Tapi saya sering menghindari memesan makanan yang panas. Karena jika memesan lewat aplikasi, sampai rumah makanan tersebut sudah dingin," kata Wiliam Wongso.

Keberadaan Startup Food Tech bagi pebisnis Kuliner merupakan peluang yang terbuka lebar. Meski demikian, tetap dibutuhkan komitmen dan konsep yang sederhana namun kuat untuk bisa dijual ke pelanggan.

"Adanya banyak aplikasi menurut saya sangat membantu pengembangan usaha menengah dan pengusaha lemah. Bukan hanya restoran yang besar punya tempat, tapi restoran rumahan bisa juga terbuka pasarnya lewat aplikasi," tambahnya.

Tuti Soenardi dikenal sebagai ahli gizi dan kuliner Indonesia yang telah berkiprah selama 40 tahun lamanya. Ketiga buku yang diluncurkan  memuat catatan bagaimana kuliner Indonesia dirintis setapak demi setapak, mulai dari tahun 1970-an sampai munculnya era digital, hingga memberi fondasi bagi perkembangan kuliner sekarang.

Ketiga buku tersebut adalah Tuti Soenardi: 48 Tahun Mengabdi Dan Berkarya Di Dunia Gizi Dan Kuliner, Selayang Pandang Kuliner Indonesia: Peran Media Cetak & Lembaga Kuliner dan Menu Pencegah & Atasi Stroke (90 Resep Masakan). 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya