Bantu Turunkan Stunting, Japfa Lanjutkan Program Khusus untuk Anak Sekolah

Mengambil sampel di Karo, Japfa menggandeng sekolah dan guru untuk mengedukasi anak tentang konsumsi makanan bergizi seimbang.

oleh Putu Elmira diperbarui 12 Des 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 18:30 WIB
Komitmen Japfa Sediakan Produk Berkualitas
Japfa menjaga penuh komitmen dalam memenuhi kebutuhan protein hewani lewat produk berkualitas. (dok. JAPFA)

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat tiga lini bisnis utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk atau Japfa menuju akhir 2018 yang meliputi unggas, budidaya air tawar, dan sapi potong. Selama lebih dari empat dekade, Japfa mendorong konsumsi protein hewani di Indonesia.

"Perkembangan manusia bertambah juga dengan kebutuhan. Kita ingin terus meningkatkannya," jelas Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.

Rachmat menambahkan dalam menjalankan usaha, Japfa mengacu pada tiga prinsip dasar yakni menyediakan produk berkualitas dan terjangkau, membangun kemitraan, dan menerapkan prinsip berkelanjutan.

"Japfa selalu menjaga kualitas produk sekaligus memastikan bisnis kami dilakukan dengan memperhatikan lingkungan. Hasilnya, Japfa dapat mengekspor beberapa produk unggulan seperti daging wagyu, ikan tilapia, hingga produk seafood olahan menjajaki pasar Asia, Amerika, dan Eropa," jelasnya.

Menurut Rahmat, terbatasnya akses dan daya beli masyarakat yang rendah jadi kendala pemenuhan protein hewani. Hal ini menyebabkan tingginya angka stunting atau pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak di bawah 5 tahun.

"Stunting kita ambil sample di Karo. Fenomena ini semacam gunung es, banyak yang tidak melaporkan. Kita berada di enam posyandu di Siosar dan posyandu hadir untuk mengedukasi," kata Agus Mulyono, Manager Social and Investment PT Japfa Comfeed, Agus Mulyono, di kesempatan yang sama.

Melalui Japfa for Kids, Japfa berupaya mendorong konsumsi protein di berbagai daerah dengan menggandeng sekolah dan guru untuk mengedukasi konsumsi makanan bergizi seimbang yang berlangsung selama 10 tahun.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya