Mengenal Putri Ubolratana, dari Lepas Gelar Kerajaan hingga Gagal Jadi Calon PM Thailand

Putri Ubolratana tengah jadi perbincangan hangat setelah dirinya dicalonkan menjadi Perdana Menteri Thailand.

oleh Putu Elmira diperbarui 11 Feb 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 11:15 WIB
Ubolratana Rajakanya
Ubolratana Rajakanya (Foto: Mike CLARKE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Ubolratana Rajakanya, kakak dari Raja Thailand sempat dicalonkan sebagai perdana menteri yang resmi diusung oleh Thai Raksa Chart Party, Jumat, 8 Februari 2019. Namun selang sehari, mencuat kabar yang seketika menarik atensi publik.

Pimpinan Thai Raksa Chart Party mematuhi perintah Raja Thailand dan membatalkan pencalonan Putri Ubolratana sebagai perdana menteri pada Sabtu, 9 Februari 2019. Melansir Channel News Asia, Minggu, 10 Februari 2019, partai ini menyebut sanggup menjaga "tradisi serta adat istiadat kerajaan" di bawah sistem monarki konstitusional Thailand yang telah berlangsung sejak 1932.

Putri Ubolratana praktis batal ikut serta dalam pemilihan yang akan dilaksanakan Maret mendatang. Sebelumnya, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengecam pencalonan sang kakak karena bersifat "tidak pantas" dan "menentang budaya bangsa".

Di sisi lain, putri yang lahir dengan nama lengkap Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi ini adalah tokoh yang cukup sensasional. Melansir straitstimes.com, ia bahkan rela melepas gelar kerajaannya pada 25 Juli 1972.

Kala itu, ia menikah dengan orang Amerika bernama Peter Jensen. Pertemuan keduanya diawali ketika ia menempuh pendidikan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat.

Putri Ubolratana menempuh studi matematika dan bio-kimia dan memperoleh gelar master dalam kesehatan masyarakat dari University of California di Los Angeles, seperti diwartakan Reuters. Ia tinggal di Amerika selama 26 tahun hingga 1998, ketika rumah tangganya kandas dengan Jensen.

Putri Ubolratana dan Jensen dikaruniai tiga buah hati yakni Khun Ploypailin Mahidol Jensen, Khun Bhumi Jensen (putranya yang meninggal dalam tsunami Samudra Hindia pada 2004), serta Khun Sirikitiya Mai Jensen.

Pasca-bercerai, putri yang lahir di Lausanne, Swiss pada 1951 ini kembali ke Thailand dan dianugerahi gelar "Tunkramom Ying" yang berarti "Putri Bupati Ratu". Ia pun diperlakukan oleh pejabat setempat sebagai anggota keluarga kerajaan.

Selain itu, Putri Ubolratana juga aktif terlibat dalam kegiatan amal. Ia memimpin empat yayasan nirlaba yang memperjuangkan kampanye anti-narkoba, memberi dukungan untuk autisme dan orang miskin, dan lainnya menuru Kementerian Kebudayaan Thailand.

Menariknya, Putri Ubolratana juga pernah terjun ke drama televisi pada 2003, seperti diwartakan situs Khaosod English. Ia tampil di serial TV Kshatriya dan Great King Saves The Land. Tiga tahun kemudian, ia membintangi serial Anantalai.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya