Foto Jadul Lelaki Tionghoa Ini Ramai Dibicarakan, Ada Apa?

Berdasarkan penelitian, foto jadul lelaki Tionghoa itu diyakini diambil antara 1901-1904. Apa yang memancing perbincangan dari foto itu?

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Apr 2019, 19:08 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 19:08 WIB
Foto Jadul
Foto jadul lelaki Tionghoa yang diperdebatkan warganet. (dok. lbry-web-007.amnh.org)

Liputan6.com, Jakarta - Satu hal yang mungkin menghampiri pikiran Anda jika berbicara tentang sederet foto jadul adalah orang dengan minim atau malah tidak senyum sama sekali. Pasalnya, potret dengan pose tersenyum lebar sangat jarang ditemukan pada 1800-1920-an.

Maka itu, saat ada foto jadul memperlihatkan objeknya tersenyum lebar, tak butuh waktu lama bagi potret ini untuk menarik perhatian warga dunia maya. Dalam gambar kontroversi tersebut, terlihat seorang lelaki Tionghoa terseyum lebar sampai memperlihatkan gigi sambil memegang semangkuk nasi.

Dilansir dari Bored Panda, Selasa (30/4/2019), American Museum of Natural History telah mengonfirmasi bahwa foto dengan judul "Memakan nasi, Cina" ini diambil antara 1901-1904.

Foto itu diambil saat seorang warga Jerman, Berthold Laufer, dikirim ke Cina guna menginvestigasi budaya asing. Selama tiga tahun berada di Tiongkok, Berthold mengumpulkan 143 potret.

Tapi, tak ada bukti nyata bahwa foto-foto tersebut diambil langsung oleh Berthold. Juga, tidak ada penjelasan siapa lelaki Tionghoa di foto yang tengah jadi perbincangan. Lantas, apa yang membuat publik ramai membicarakan foto jadul tersebut?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Foto Lelaki Tionghoa dan Perdebatan Soal Keasliannya

Ilustrasi
Ilustrasi foto jadul. (dok. unsplash.com/@zach_guinta)

Melihat pose tak biasa, yakni tersenyum lebar ke ara kamera, di tahun itu, publik mempertanyakan keaslian foto lelaki Tionghoa tersebut. Beberapa ada yang percaya bahwa alasannya sesederhana bahwa objek tak sadar akan tradisi Barat yang menjaga wajah serius saat di foto.

'Teori' ini ditambahkan dengan anggapan bahwa budaya minim senyum ini didukung kondisi gigi orang Barat yang tak sebegitu baik di masa itu. Jadi, wajah serius saat berfoto jadi cara menutupi kekurangan tersebut.

Ada juga yang menyoroti waktu pengambilan gambar. Kamera generasi pertama disebutkan menerapkan long exposure selama delapan jam. Dalam masa itu, pose bisa saja berubah dan tertangkap yang paling natural.

"Saya belum bisa percaya kalau foto ini sudah berusia lebih dari 100 tahun. Ia seperti orang (zaman) sekarang memakai pakaian tradisional," tulis salah seorang warganet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya