Liputan6.com, Jakarta Seluruh stakeholder pariwisata di Bali memberikan jaminan Inaugural Flight Turkish Airlines di Denpasar, Rabu (17/7) mendatang bakal lancar. Pesta penyambutan spesial bahkan sudah disiapkan. Inspeksi venue pun sudah dilakukan usai rapat koordinasi (rakor), Kamis (4/7). Rakor Inaugural Flight Turkish Airlines membuahkan hasil positif. Rakor dilakukan di Kantor Aerofood ACS, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Ada 31 peserta yang hadir dari berbagai kalangan. Mereka satu suara memberikan dukungan. Skenario pesta penyambutan disusun dengan baik
“Kami tentu menyambut baik Turkish Airlines. Kehadirannya akan positif bagi industri. Melalui rakor ini, semuanya sudah clear. Persiapan bisa dilanjutkan dan diintensifkan. Kami pasti akan sajikan kuliner terbaik,” terang GM PT Aerofood ACS Bali Fery Londah, kemarin.
Baca Juga
Inaugural Flight Turkish Airlines akan digelar Rabu (17/7) malam WITA. Water salute akan disiapkan sebagai penyambut. Beragam seni dan budaya khas Bali juga ditampilkan. Ada juga jamuan makan dengan menu terbaik. Pada flight pembuka nanti, Turkish Airlines diperkirakan membawa setidaknya sekitar 150 penumpang VIP.
Advertisement
GM Turkish Airlines Jakarta Fatih Guldas mengungkapkan, Bali menjadi opsi utama untuk maskapai ini.
“Turkish Airlines memiliki beberapa rute alternatif, tapi Bali menjadi opsi utama. Indonesia dan Bali ini memiliki banyak destinasi terbaik. Budayanya luar biasa, valuenya tinggi. Infrastrukturnya juga bagus. Kami gembira karena respon seluruh stakeholder sangat positif,” ungkap Fatih.
Masuknya Turkish Airlines tentu menjadi keuntungan. Sebab, maskapai tersebut menerbangi 115 kota di Eropa. Posisinya juga menjadi hub bagi berbagai negara Eropa. Di Jerman saja, Turkish Airlines terbang di 14 Airport utama di negara itu.
“Posisi Turkish Airlines sangat penting. Sebab, menjadi jembatan untuk mendatangkan wisman menuju Indonesia. Secara umum, kami mendorong maskapai asing. Sebab, mereka memiliki pasar wisman di sana. Kadang kami merasa aneh kalau ada orang yang alergi dengan asing. Maskapai asing efektif guna menarik wisman,” kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Udara Robert Daniel Waloni.
Posisi Bali sendiri cukup strategis untuk mendatangkan wisman. Bandara I Gusti Ngurah Rai mampu menghadirkan wisman hingga 10,09 Juta orang. Jumlah tersebut naik 430.965 orang dari tahun 2017. Performa kompetitif juga diperlihatkan Bali sepanjang 2019. Dari rentang Januari-Mei, arus wisman di Pulau Dewata mencapai 2,3 Juta. Jumlah itu memiliki slot 36,19% dari skala nasional.
“Kami mendukung Turkish Airlines karena untuk pertumbuhan wisman Eropa, mereka akan menjadi partner potensial. Ada banyak kota penting yang terhubung melalui Turkish Airlines di Eropa. Kami ucapkan terima kasih atas support seluruh pihak di Bali. Terlebih penting, semua sepakat regulasi harus tetap dipatuhi dalam dukungan ini,” tegas Asdep Pemasaran II Regional IV Kemenpar Agustini Rahayu.
Mengawali flight, Turkish Airlines akan terbang sebanyak 3 kali dalam sepekan sepanjang Juli. Mereka akan terban setiap hari mulai Agustus. Menunjang kenyamanan, Turkish Airlines menggunakan moda Boeing 787 Dreamliners. Menggunakan nomor Flight TK 066, Turkish Airlines menyediakan 300 kursi. Rinciannya, ada 30 kursi bisnis dan 270 lainnya ekonomi.
“Dengan masuknya Turkish Airlines, pergerakan wisman di Bali akan positif. Artinya, ada potensi nilai ekonomi besar yang akan diterima Bali. Lebih lanjut, impact positifnya tentu akan menyebar ke berbagai destinasi di Indonesia,” papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya. Dukungan bulat yang diberikan kepada Turkish Airlines pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, sinergi seluruh stakeholder membuat pariwisata semakin berkibar.
“Aksesibilitas udara vital. Sebab, mayoritas wisman sangat mengandalkan penerbangan. Sinergi solid untuk mendukung Turkish Airlines sangat bagus. Industri pariwisata semakin positif secara ekonomi,” tutup Arief yang juga Menteri Pariwisata Terbaik ASEAN.
(*)