Liputan6.com, Jakarta - Pada 1992, Emirates jadi maskapai pertama yang menghubungkan Jakarta dan Timur Tengah dengan memperkenalkan layanannya melalui Singapura dan Kolombo. Disusul pada 2008 melakukan penerbangan harian non-stop dengan rute Jakarta-Dubai.
Bulan ini, 27 tahun setelahnya, Emirates merayakan kehadiran di Indonesia dengan terus meningatkan pengalaman pelanggan untuk konektivitas dan layanan premium selama bertahun-tahun di Jakarta dan Denpasar.
"Emirates terus meningkatkan layanan lewat investasi di pembelian pesawat-pesawat baru, di samping teus meningkatkan layanan. Kami juga upgrade terus fasilitas in-flight entertainment dari economy sampai first class," kata Country Manager for Emirates Airline Rashid Al Ardha saat media gathering di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Rashid menambahkan, Emirates memang bukan pilihan penerbangan paling murah, tapi pihaknya memastikan apa yang dibayarkan setara dengan layanan berujung kenyamanan dirasakan para pelanggan. Ekspansi layanan konektivitas sudah lebih dulu diperpanjang tahun lalu ketika Emirates membuka rute Denpasar-Auckland.
"Alhamdulillah responsnya sangat baik. Minat penerbangannya juga tinggi," tutur Rashid.
Yang terbaru, Emirates membuka rute ke Porto sebagai alternatif penghubung ke Lisabon dan berbagai destinasi di Eropa. Akhir tahun ini, penerbangan ke New Mexico dengan transit Dubai dan Barcelona juga akan dilayani dari Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komitmen untuk Indonesia
Emirates melayani Indonesia melalui dua penerbangan non-stop setiap hari dari Jakarta ke Dubai dan dua penerbangan non-stop setiap hari dengan rute Denpasar-Dubai. Tambahan penerbangan dari Auckland ke Dubai melalui Bali juga beroperasi sekali setiap harinya.
Seluruh penerbangan dari Jakarta dan Bali menggunakan pesawat tipe Boeing 777. "Kami dengan bahagia juga mengabarkan bahwa satidaknya ada 50 rute penerbangan dari Dubai yang akan memakai pesawat A380 dengan fasilitas yang sudah di-upgrade," jelas Rashid.
Dalam upaya memberi pengalaman lebih pada para pelanggan yang terbang menuju dan keluar Jakarta, sejak Januari 2019, Emirates juga sudah memindahkan operasinya ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam setiap penerbangan, Rashid menambahkan, Emirates setidaknya menyedikan dua jenis makanan, yakni sajian lokal rute itu berangkat dan kuliner internasional. Tambah lagi, setidaknya akan ada satu awak kabin yang bisa berbahasa lokal sesuai rute.
"Jadi, misal penerbangan dari Jakarta, dengan awak kabin kami yang total bisa berbicara dalam 60 bahasa, setidaknya akan ada satu yang bisa berbahasa Indonesia," kata Rashid.
Penumpang yang membawa anak juga akan dimanjakan dengan penawaran mainan untuk semua kelompok umur di seluruh kelas. Anak berusia 0--2 tahun akan mendapat mainan binatang, sementara anak-anak kelompok usia 7--12 tahun akan mendapatkan Lonely Planet. Anak-anak usia 3--8 tahun juga akan terhibur sepanjang penerbangan melalui majalah Fly with Me yang memiliki fitur aktivitas menyenangkan, seperti teka-teki dan lelucon.
Advertisement
Mendorong untuk Singgah di Dubai
Merupakan rumah bagi Emirates, pihak maskapai penerbangan ini juga mendorong pelanggan untuk singgah di Dubai. "Kami memang menghubungkan orang dari timur-barat, selatan-utara, lewat Dubai," tutur Rashid.
Karenanya, kesempatan transit di Dubai sangat tinggi ketika melakukan penerbangan dengan Emirates. Dalam masa layover, Rashid menyarankan untuk sebentar keluar dan melihat betapa menganggumkan Dubai.
"Setiap saya pulang (ke Dubai), pasti ada saja atraksi baru yang bisa dilihat," tuturnya. Juga, keberadaan visa kunjungan, yakni 48 jam seharga 10 dolar Amerika atau setara Rp142 ribu kian mempermudah kunjungan ke Dubai.
Wisata belanja sampai menikmati metropolitan, semua bisa jadi aktivitas menyenangkan untuk dilakukan di Dubai.