Liputan6.com, Jakarta - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 baru saja berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2019. Selama prosesi pelantikan, banyak mata tertuju pada setiap agenda yang dilakukan.
Tak ketinggalan, kehadiran istri kepala negara tersebut juga mencuri perhatian. Iriana Jokowi terlihat mengenakan kebaya warna putih yang dipadankan dengan kain batik. Setelah ditelusuri, ternyata kain batik tersebut memiliki makna dan filosofi mendalam.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Antara, 21 Oktober 2019, Iriana tersebut mengenakan kain batik dengan motif 'tambal pamiluto'. Diketahui, motif ini berasal dari Mangkunegran, Surakarta.
Diana Santosa, perwakilan dari Yayasan Batik Indonesia mengatakan makna dari batik itu adalah 'memikat' dan merupakan penyatuan dari berbagai motif batik.
"Jadi, batik motif tambal pamiluto ini maknanya cukup bagus. Karena dasarnya, motif ini menyatukan berbagai macam motif di dalam satu motif ragam hias," ujar Diana kepada Antara pada Minggu, 20 Oktober 2019.
Hal ini menggambarkan pesan yang ingin dibawa Iriana, yakni menunujukkan keberagaman Indonesia menjadi satu, dan sangat cantik ketika dilihat. Diketahui, corak tambal pamiluto merupakan penggabungan dari motif batik parang, ceplok dan lainnya.
"Motif tambal itu bermacam-macam. Dipadukan dengan kebaya putih, beliau juga terlihat lebih bersih dan gagah, serta batiknya pun sangat menonjol. Bagaimana seorang pemimpin dapat merajut keberagaman sangat terlihat," tambah Diana.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Asal Usul Motif Tambal Pamiluto
Sejarahnya, motif batik 'tambal pamiluto' pertama kali dikenakan oleh seorang pendeta yang memakai kain yang penuh tambalan karena dianggap sebagai penolak bala, seperti dilansir dari batiksolo.id. Dikatakan, motif ini dipakai untuk menyelimuti orang yang sedang sakit.
Alasannya adalah mereka memiliki kepercayaan bahwa orang sakit dianalogikan seperti kain yang sobek. Agar dapat cepat pulih, kain sobek harus ditambal. Jadi, harapan pada motif ini harapan orang sakit bisa kembali sehat.
Motif tambal pamiluto memiliki pola geometris di bagian atas. Sedangkan di bagian bawah, akan terlihat corak bunga atau floral. Pola-pola yang beragam tersebut disusun secara teratur sehingga memberikan kesan bahwa kain tersebut merupakan hasil tambalan banyak kain.
Versi lain cerita motif ini adalah, kain ini akan menciptakan daya tarik bagi pemakainya karena ada kata 'pamiluto' yang diartikan sebagai perekat. (Novi Thedora)
Advertisement