Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya telah menyerahkan jabatannya kepada Wishnutama Kusubandio yang dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Ia menempati jabatan tersebut selama lima tahun kurang lima hari.
"Lima tahun lalu, di tempat yang sama, tanggal yang berbeda. Saya tanggal 28 Oktober, sekarang 23 Oktober.," kata dia dalam acara serah terima jabatan di Gedung Sapta Pesona, Rabu (23/10/2019).
Pada saat itu, situasinya berbeda. Ia menerima jabatan hanya sebagai Menteri Pariwisata dari Menparekraf Marie Pangestu. Sementara, ekonomi kreatif dikelola badan khusus bernama Bekraf.
Advertisement
Baca Juga
Lantaran merasa kurang genap, ia meminta izin untuk mencicil kedatangan ke kementerian yang ditinggalkannya. Ia berencana akan datang saat halal bi halal asal diizinkan.
"Boleh kan? Awas kalau enggak boleh," ujar Arief.
Ia juga sempat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kesempatan untuk membangun pariwisata di Indonesia. Ia kembali menegaskan bahwa pariwisata merupakan leading sector perekonomian Indonesia karena memiliki kekayaan budaya dan alam yang sulit ditandingi negara lain.
"Istilahnya presiden, (pariwisata) DNA negara ini. Core-nya negara ini," ujarnya.
Buktinya, sambung dia, pariwisata bisa menyumbang devisa hingga 19,3 miliar dolar AS dan diprediksi pada tahun ini bisa menyumbang hingga 20 miliar dolar AS. Arief berharap Menparekraf baru bisa melanjutkan capaian itu, bahkan melampauinya.
"Industri pariwisata paling mudah dan murah untuk dapat devisa," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Titip 3 Hal
Kepada Wishnutama, Arief menitipkan tiga hal yang menjadi pekerjaan rumah yang belum dituntaskannya. Pertama soal pengembangan destinasi wisata, khususnya destinasi super prioritas.
Ia mengaku kurang tidur lantaran harus memastikan target 2020 yang menyebut semua infrastruktur dan utilitas dasar di lima destinasi itu selesai. Kelima destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
"Sudah saya takut-takuti Pak Wishnu tadi karena ini bikin tidak bisa tidur. Empat setengah tahun ternyata saya tidak pernah weekend di rumah karena event memang biasanya di akhir pekan. Terpaksa harus keliling," ujarnya.
Ia juga menitipkan isu ranking pariwisata Indonesia yang harus tetap dijaga. "Kalau mau menjadi global player, ya harus pakai global standar," sambungnya.
Sumber daya manusia di sektor pariwisata juga harus disertifikasi, minimal standar ASEAN. Ia juga mengingatkan sebelum membangun infrastruktur pendukung, pemerintah harus membangun masyarakatnya lebih dulu.
"Kalau ini lebih internal, semoga tukin kita tembus 90 persen," kata dia.
Ia juga terbuka berdiskusi dengan Menparekraf baru di kemudian hari. Sementara itu, ia akan pulang ke Bandung dulu dalam waktu dekat setelah tak lagi menjabat.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Advertisement