Liputan6.com, Denpasar Perhelatan Ubud Writers & Readers Festival 2019 resmi dibuka, Rabu (23/10) malam. Pembukaan diwarnai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Pria yang biasa disapa Cok Ace, juga mengajak peserta untuk mengekaplorasi Ubud.
Selain Cok Ace, hadir dalam pembukaan Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, Duta Besar Australia, serta Konjen Italia. Ubud Writers & Readers Festival 2019 sendiri adalah bagian dari Calendar of Event Kementerian Pariwisata.
Baca Juga
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menegaskan Bali siap menyambut peserta dari 30 negara.
Advertisement
“Selamat datang di Bali. Selamat datang di Ubud. Event ini sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-16 kalinya. Event yang sangat mendunia. Event yang dinantikan pecinta sastra dari berbagai negara,” tutur Cok Ace yang berasal dari Ubud.
Menurutnya, Ubud Writers & Readers Festival 2019 adalah momentum terbaik untuk menikmati Ubud.
“Ubud akan memberikan pengalaman berbeda buat wisatawan. Termasuk peserta Ubud Writers & Readers Festival 2019. Karena culture dan seni yang ada di Ubud itu unik. Ubud juga ramah buat siapa saja. Festival ini menjadi momen bagus untuk menikmati Ubud. Baik secara culture maupun nature,” paparnya.
Dalam pembukaan festival, ditampilkan berbagai atraksi. Mulai tari penyambutan, pembacaan syair, hingga atraksi tari kontemporer.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty menegaskan jika atraksi yang ditampilkan menegaskan jika Bali masih menjadi destinasi utama di Bali.
“Bali adalah penyumbang wisatawan terbesar di Indonesia. Bali juga masih menjadi destinasi utama di Indonesia. Serta tetap menjadi salah satu destinasi terbaik dan terindah di dunia. Hal ini menjadi daya tarik buat wisatawan mancanegara untuk datang,” tutur Esthy.
Terlebih lagi, Bali memiliki beragam event yang kelasnya sudah level internasional.
“Ubud Writers & Readers Festival 2019 adalah salah satu festival sastra terbaik dunia. Bahkan 5 besar festival sastra terbaik dunia. Kita berharap nanti festival ini akan menjadi yang terbaik. Menjadi nomor satu di dunia,” harap Esthy.
Harapan yang sama disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
“Event yang berkelas ditambah Ubud yang indah serta menginspirasi adalah nilai lebih. Nilai yang membuat banyak wisatawan ingin selalu datang ke Bali,” terang Ricky.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengajak wisatawan dan peserta Ubud Writers & Readers Festival 2019 untuk menikmati Pulau Dewata.
“Buat seluruh peserta, selamat mencari inspirasi di Ubud. Tapi jangan lupa untuk mengeksplorasi dan merasakan hospitality Ubud. Enjoy Bali,” kata wanita yang akrab disapa Kiki itu.
(*)