Liputan6.com, Jakarta - Saat memasuki Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Anda akan disambut aneka kuliner yang menggiurkan. Sebut saja mulai dari soto kuah kuning, lumpia basah, soto Bogor, hingga cungkring.
Olahan yang berbahan dasar kaki sapi ini memiliki cita rasa yang siap memanjakan lidah. Cungkring sendiri merupakan kepanjangan dari cungur (mulut) dan keringan (keripik tempe).
Advertisement
Baca Juga
Di antara penjual cungkring yang ada di Jalan Suryakencana, salah satu yang terkenal ialah Cungkring Pak Jumat. Usaha yang telah buka sejaak 1975 ini terletak di Jalan Suryakencana No.285, Bogor.
Dulunya, Pak Jumat menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling sambil membawa panggulan. Namun mulai 2004, pelanggan banyak menghampirinya di Suryakencana.
Terkenal sejak lama, Cungkring Pak Jumat sering kali menerima pesanan dari berbagai kalangan, mulai dari Pemerintahan Bogor hingga pernah buka di Kampoeng Tempoe Doelo Kelapa Gading.
"Kalau pesan di bawah 500 porsi biasanya saya tolak, soalnya proses pembuatannya lama kalau buat pesanan bisa disiapin dari seminggu sebelumnya bahkan, kalau pesannya sedikit nanggung," ujar anak sekaligus penerus usaha Pak Jumat, Deden.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Siapa Cepat Dia Dapat
Menurut Deden, cungkring yang sebenarnya itu terbuat dari kaki sapi, bukan kikil. Bentuknya tidak ditusuk seperti sate. Sebab, banyak penjual yang menamai kuliner mereka dengan cungkring tetapi isiannya bukan kaki sapi, melainkan sate kikil.
Selain dari bagian kaki sapi, ada pula isian kulit dan urat. Berbagai isian diletakkan di atas kertas pembungkus makanan yang dilapisi dengan daun pisang.
Deden akan meletakkan bahan lainnya seperti lontong dan keripik tempe. Kemudian, semuanya akan disiram dengan bumbu kacang yang bercita rasa manis dan gurih.
Jika Anda menyukai pedas, dapat pula ditambah sambal sesuai selera. Ada paduan rasa gurih, pedas, dan manis bercampur yang bercampur dalam olahan ini.
Cungkring Pak Jumat biasa berjualan pada pukul 06.30--10.00 WIB. Namun, sebaiknya pengunjung datang sebelum pukul 10.00 WIB, sebab biasanya pukul 09.00 WIB, cungkring ini telah ludes terjual. Satu porsi cungkring dijual seharga Rp16 ribu. (Tri Ayu Lutfiani)
Advertisement