6 Arsitek di Balik Bangunan Berdesain Nyentrik, Asimetris hingga Bersilang

Enam arsitek ini terkenal akan karyanya yang tidak simestris hingga susunan bangunan yang bersilang yang tersebar di seluruh dunia.

oleh Komarudin diperbarui 26 Jan 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi Interlace.
Interlace. (dok. Instagram @theinterlacepenthouse/https://www.instagram.com/p/BrCv84pnp4j/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Arsitektur sebuah bangunan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan saat berkunjung ke sebuah destinasi. Selain bisa menikmati keindahannya, bangunan dengan karya arsitek yang indah itu bisa dijadikan sebuah spot selfie.

Beberapa bangunan terkenal karena arsitekturnya yang indah tentu tidak lepas dari peran serta sang arsitek yang membuat gedung dengan desain yang tidak biasa. Rancangan yang unik tersebut justru memiliki pesona tersendiri.

Berikut ini enam sosok arsitek di balik bangunan-bangunan yang tidak biasa seperti dilansir dari Stuff, Rabu, 22 Januari 2020. 

1. Ole Scheeren

Ole Scheeren, seorang arsitek dan urbanis Jerman yang merupakan tim di balik megahnya Kantor Pusat CCTV di Beijing. Bangunan ini terkenal dengan ilusi optik yang hampir sama dengan tangga Escher.

Karya Scheeren lainnya ialah Interlace yang terletak di Singapura. Adalah sebuah bangunan yang terlihat seperti permainan Jenga, di mana kayu-kayu disusun secara bersilang. Bangunan karya Scheeren ini mendapat penghargaan World Building of the Year di Festival Arsitektur Dunia 2015.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Moshe Safdie

Ilustrasi Marina Bay Sand
Ilustrasi Marina Bay Sand. (dok. Cegoh/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Karya Safdie yang paling terkenal adalah Marina Bay Sands yang berdiri megah di Singapura. Bangunan dengan atap berupa papan selancar ini membentang di atas tiga menara.

Marina Bay Sands merupakan salah satu bangunan sebagai pusat perbelanjaan, penginapan, dan hiburan. Pengunjung bisa melihat keindahan Negeri Singa dan Teluk Marina dari ketinggian 200 meter.

3. Piet Blom

Salah satu karya Piet Blom yang menarik ialah Kubuswoningen, yaitu sederet bangunan dengan berbentuk kubus sebanyak 39 buah. Sekilas mungkin terdengar biasa, namun dengan kemiringannya sebesar 45 derajat ini membuatnya terlihat unik.

Piet menerapkan konsep hidup di kawasan hutan kota. Blom mengatakan deretan Kubuswoningen sebagai hutan dan masing-masing rumah sebagai pohonnya. Bentuk kubus sendiri diumpamakan sebagai daun, dan tembok yang berbentuk heksagonal sebagai batang pohon.

Kubuswoningen memiliki tiga lantai, yaitu lantai satu untuk pintu masuk, lantai dua untuk kamar tidur dan dapur, sedangkan lantai tiga bisa digunakan sebagai taman.

 

4. Frank Gehry

Ilustrasi Guggenheim.
Ilustrasi Guggenheim. (dok. enriquelopezgarre /Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Karya asimestris dari Gehry dapat ditemukan di seluruh dunia. Sebut saja Dancing Building di Praha, Disney Concert Hall di Los Angeles, Pritzker Pavilion di Chicago, dan UTS Business School di Sydney.

Tetapi salah satu bangunan karya Frank Gehry yang tidak biasa adalah Guggenheim di Bilbao, Spanyol. Bangunan ini jika dilihat dari sudut tertentu akan terlihat seperti pita yang terurai pada sebuah bungkusan kado.

5. Antoni Gaudi

Antoni Gaudi terkenal dengan karya-karyanya yang luar biasa, seperti di bidang kaca patri, keramik, dan besi. Selain itu, karyanya lebih mendominasi di bidang arsitektur yang dipadu dengan konsep alam dan bidang agama. Salah satu yang terkenal ialah Katredal Sagrada Familia.

Dalam Katredal Sagrada Familia terdapat desain yang berhubungan dengan alam sesuai dengan kegemaran Antoni Gaudi. Contohnya, struktur interiornya yang ditopang oleh pilar besar yang terlihat seperti pohon. Di katedral ini, pengunjung dapat berwisata sejarah sekaligus menikmati arsitektur yang menawan.

6. Mikhail Eisenstein

Beberapa arsitek mungkin memiliki pendapatnya masing-masing mengenai seni Nouveau. Salah satu arsitek yang menekuninya adalah Mikhail Eisenstein.

Ia memasukkan semua objek ke rancangan bangunannya, seperti lantai palsu, motif Mesir, dan jendela berbentuk jamur payung. Sebagian dari karya-karya di atas dapat ditemukan di Art Nouveau Quarter Riga yang terletak di Latvia. (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya