Pangeran Charles Tuai Kritik Usai Kunjungan Memakai Helikopter Pribadi

The Prince of Wales berpidato tentang emisi gas dari helikopter pribadi.

oleh Henry diperbarui 03 Feb 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 19:01 WIB
Pangeran Charles
Pangeran Charles saat mengunjungi Whittle Laboratory, sebuah laboratorium penelitian tenaga di University of Cambridge, di Cambridge, Inggris pada 28 Januari 2020. (JOE GIDDENS / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Charles baru-baru ini jadi perhatian khalayak luas. Prince of Wales menuai kritik karena terbang 125 mil dengan helikopter pribadi untuk menyampaikan pidato tentang penurunan emisi pesawat.

Dilansir dari Independent.co.uk, Senin (3/2/2020), pemilik nama lengkap Charles Philip Arthur George tersebut melakukan penerbangan dari Highgrove ke Cambridge, Inggris.

Di Cambrige, Pangeran Charles diketahui memberikan kuliah di Whittle Laboratory, University of Cambridge. Di sana, ia juga berbicara kepada para peneliti tentang dekarbonisasi atau akibat kerusakan yang ditimbulkan perjalanan udara.

Dalam pidatonya di laboratorium University of Cambridge, Charles turut mendesak para peneliti untuk bertindak cepat untuk menyelamatkan planet yang menurutnya sudah tua dan malang ini.

Laporan mengklaim total perjalanan dengan helikopter akan menyebabkan emisi karbon sekitar 2,5 ton dengan menelan biaya sekitar 12 ribu Pound sterling atau setara dengan Rp217 juta. 

Bukan hanya menyinggung soal bahaya polusi yang disebabkan perjalanan udara, Pangeran Charles juga bicara tentang bahaya perubahan iklim.

Bicara soal polusi akibat perjalanan udara, Pangeran Charles justru menggunakan helikopter pada hari itu. Hal ini tentu menjadi buah bibir para aktivis terkait ucapan dan tindakan sang pangeran yang bertentangan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dikritik Para Aktivis

Pangeran Charles
Pangeran Charles saat mengunjungi Whittle Laboratory, sebuah laboratorium penelitian tenaga di University of Cambridge, di Cambridge, Inggris pada 28 Januari 2020. (JOE GIDDENS / POOL / AFP)

Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Kelompok Kampanye Republik, Graham Smith turut mengkritik Pangeran Charles dengan ibarat memainkan peran yang kurang baik. "Dia ingin memainkan peran itu, tetapi tidak berjalan," kata Smith.

Smith juga menyinggung tentang aturan yang berbeda, bagi pangeran dan orang-orang biasa. "Pandangannya tampaknya bahwa itu adalah satu aturan baginya dan satu aturan untuk kita semua. Mengemudi atau menggunakan kereta akan sangat mudah," sambung Smith.

Menanggapi kritik yang bermunculan, pihak dari kediaman Pangeran Charles, Clarence House mengeluarkan pernyataan membela pangeran, mereka menjelaskan bahwa jejak karbonnya diimbangi setiap tahun. "Pangeran tidak secara pribadi terlibat dalam keputusan seputar pengaturan transportasi, meskipun ia memastikan semua emisi karbon diimbangi setiap tahun," kata seorang juru bicara.

"Mereka dibuat berdasarkan apa yang mungkin terjadi dalam batasan waktu, jarak, dan keamanan agar dia dapat melakukan sebanyak mungkin keterlibatan di Inggris dan di seluruh dunia, dia terkadang harus terbang," lanjutnya.

Juru bicara juga mengingatkan kembali kata-kata yang pernah Pangeran ungkapkan terkait pilihan transportasi lain. "Seperti yang sering dia katakan, begitu ada cara yang lebih berkelanjutan untuk melakukan perjalanan ini, dia akan menjadi yang pertama untuk menggunakannya," katanya. (Adhita Diansyavira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya