Liputan6.com, Jakarta -Â Warga Korea Selatan, terutama di Daegu, sedang menerapkan status darurat untuk menangkal penyebaran Virus Corona (COVID-19). Jumlah pasien yang tertular kini sudah tembus 2.000 orang.
Dilaporkan CNBC, pusat pengendalian penyakit di Korsel melaporkan ada 256 kasus baru, sehingga jumlah tertular mencapai 2.022 orang dan enam orang meninggal dunia. Di antara 256 kasus baru itu, 182 berasal dari Kota Daegu yang menjadi sumber penyebaran virus corona. Warga di sana yang panik ternyata memborong stok supermarket sampai habis.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan peringatan tertinggi untuk kasus virus corona yang kian meluas di sana. Penularnya diduga seorang wanita 61 tahun yang sebenarnya sudah positif virus corona.
Namun, ia tetap menghadiri kebaktian di gereja pada 9 dan 16 Februari 2020. Sampai saat ini, sekitar 2,5 juta penduduk Daegu diimbau tetap di rumah dan memakai masker saat di luar.
Bertambahnya kasus virus corona tentu saja membuat seluruh warga Korea Selatan, terutama Daegu, panik. Dilansir dari Must Share News, warga Daegu ramai menyambangi supermarket kota.
Mereka panik hingga memborong banyak stok makanan dan kebutuhan sehari-hari di sana. Hal ini terlihat dari beredarnya foto-foto rak supermarket yang kosong di media sosial. Misalnya rak susu kemasan karton yang tadinya penuh, dengan cepat hanya tersisa sedikit saja.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Khawatir Diisolasi
Begitu juga dengan beberapa telur kemasan karton yang ludes terjual. Selain itu, warga Daegu memborong stok daging babi dan daging sapi segar. Begitu pula dengan ham dan bacon yang menjadi incaran.
Bahan makanan lain yang juga diborong adalah mi instan. Wajar saja karena makanan ini sangat praktis dan orang Korea memang menyukai olahan mi instan. Antrean di kasir supermarket pun tak terhindarkan hingga menuai barisan panjang.
Warga Daegu ternyata khawatir kota mereka akan diisolasi seperti di Wuhan, China. Sementara itu, suasana di Daegu memang terlihat sepi. Hanya terlihat sedikit orang di jalanan dan stasiun kereta. Sebagian besar warga lebih memilih tinggal di rumah.
Sebelumnya, panik virus corona juga dialami warga Singapura. Mereka juga berbondong-bondong menghabiskan stok bahan makanan dan keperluan harian di supermarket.
Beberapa di antara mereka bahkan sampai belanja ke Johor Baru, Malaysia. Namun, belum ada tanda-tanda kalau Daegu maupun Singapura akan diisolasi seperti di Wuhan.
Advertisement