Apa Kata Ahli soal Risiko Perawatan Rambut di Tengah Pandemi Corona?

Pertimbangan perawatan rambut saat pandemi virus corona COVID-19 ini dilakukan, baik di salon maupun panggil terapis kecantikan ke rumah.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Mar 2020, 04:01 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 04:01 WIB
20151016-Ilustrasi Keramas Rambut
Ilustrasi Keramas Rambut (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya memutus rantai penyebaran pandemi virus corona COVID-19, ada beberapa kebiasaan yang mesti diubah. Karenanya, Anda mungkin tengah galau apakah janji perawatan rambut baiknya dibatalkan atau tidak.

Mengutip laman People, Selasa, 17 Maret 2020, Dr. Robert A. Norton selaku profesor Public Health di Auburn University menuturkan bahwa menghindari keramaian adalah tindakan terbaik untuk kondisi seperti sekarang.

"Orang harus mempertimbangkan apakah janji perawatan rambut sangat penting. Walau itu adalah keputusan pribadi, meminimalisir kontak sosial adalah tindakan bijak," katanya.

Salah satu pertimbangannya, sambung Dt. Norton adalah apakah lokasi perawatan rambut berada di lokasi dengan konfirmasi kasus corona COVID-19 tinggi. Kendati, ia menegaskan, wilayah dengan kasus minim, bahkan tak ada, bukan berarti tanpa risiko.

Pun dengan perawatan yang memanggil terapis kecantikan ke rumah. Terlepas dari peralatan dan alat pengamanan yang digunakan, menjaga jagak antar-individu juga tak kalah penting. "Publik harus mengambil keputusan berdasarkan fakta," sambungnya.

Karenanya, soal perawatan rambut, Dr. Norton menyarankan untuk melakukannya sendiri dulu untuk sementara waktu. Siapa tahu, bereksperimen dengan produk tertentu di rumah malah jauh lebih menyenangkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Jaga Jarak

Italia Tutup Seluruh Wilayahnya Akibat Virus Corona
Seorang wanita berjalan di Lapangan Santo Markus, Venesia, Italia, Senin (9/3/2020). Hingga saat ini, sebanyak 9.172 pasien di Italia dinyatakan positif virus corona (COVID-19). (Anteo Marinoni/LaPresse via AP)

Penerapan social distancing atau jaga jarak memang telah dianjurkan di sekian banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini tentu jadi salah satu upaya dalam pencegah penularan virus corona COVID-19.

Di samping itu, melansir laman resmi WHO, membatasi gerak di ranah publik pun sangat disarankan. Bagi mereka yang merasa kurang enak badan, sebaiknya mengisolasi diri lebih dulu dan bila tak kunjung membaik, segara minta bantuan tenaga medis.

Juga, terus-menerus disuarakan unuk mencuci tangan secara regular dengan sabun dan air mengalir, serta memanfaatkan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen saat sabun dan air sulit ditemukan.

Menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan cukup olahraga pun disarankan untuk menambah sistem kekebalan tubuh agar tak mudah terinfeksi virus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya