Fenomena Sepeda yang Kian Populer di Dunia karena Pandemi Corona

Beberapa negara bahkan sengaja membuat jalur sepeda baru.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Jun 2020, 22:01 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 22:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi bersepeda. (dok. pexels.com/snapwire)

Liputan6.com, Jakarta - Orang-orang dewasa di Prancis kembali belajar mengendarai sepeda karena pandemi corona. Pemandangan sepeda berlalu-lalang di jalan mulai tampak di Berlin, Jerman. Penjualannya pun naik tajam di Filipina, seiring negara tetangga tersebut kembali membolehkan warganya bekerja di luar rumah terhitung pertengahan Mei lalu.

Melansir laman Lonely Planet, Jumat (5/6/2020), sepeda juga jadi moda transportasi yang belakangan diandalkan warga Barcelona, Spanyol, untuk beraktivitas di luar ruang, mulai dari bekerja sampai pergi hangout. Pun sama halnya di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Berdasarkan studi Trek Bicycle terbaru, 85 persen warga Amerika percaya bahwa di masa pandemi, bersepeda lebih aman daripada menggunakan transportasi umum, terlebih di beberapa wilayah masih ada pembatasan transportasi umum yang membuat waktu perpindahan kian lama.

Juga, jam operasional transportasi umum yang belum sepanjang sebelum pandemi. Dalam beberapa kondisi, pekerjaan mengharuskan pulang terlambat, sementara transportasi umum sudah tak tersedia.

Alhasil, penjualan sepeda pun menunjukkan kenaikan di sejumlah negara, bahkan sampai 647 persen di Brooklyn. Sebagai respons, beberapa negara bahkan membuat jalur sepeda baru di seantero kota.

 

Pengadaan Jalur Baru bagi Pesepeda

Ilustrasi Bersepeda
Ilustrasi bersepeda (dok. Pixabay.com/renategranade0/Putu Elmira)

Kota-kota yang kemudian dijuluki New Amsterdam karena menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari ini adalah New York, Berlin, Brussels, Seattle, Lima, Mexico City, Vancouver, Budapest, dan Dublin.

Setidaknya, tempat-tempat itulah yang paling memperlihatkan lonjakan permintaan sepeda dan pemandangannya di seantero kota. Milan telah membuat 22 jalur sepeda baru dan siap beroperasi dalam waktu dekat.

Bogota menambahkan 80 kilometer (km) jalur bersepeda di dalam kota pada Maret 2020. Pada Juni, Britania Raya dilaporkan akan menyisihkan anggaran dua miliar pound sterling atau setara Rp35 triliun untuk pengadaan jalur sepeda dan perbaikan trotoar.

Di Paris, pemerintah bahkan menawarkan dana 50 euro atau setara Rp789 ribu per orang untuk memperbaiki kembali sepeda lama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya