Jakarta Dessert Week 2020 Angkat Tema Magical, dari Dunia Harry Potter hingga Unicorn

Bak sihir, kreasi chef pastry baik yang punya usaha rumahan maupun restoran, menarik dilihat dan bikin ingin mencicip.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 05 Okt 2020, 17:05 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 17:05 WIB
Jakarta Dessert Week 2020 Angkat Tema Magical, dari Dunia Harry Potter hingga Unicorn
Salah satu kreasi di Jakarta Dessert Week. (dok. Instagram @namelaka.id/https://www.instagram.com/p/CF1IrT1hM-4/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Menginjak tahun kedua, Jakarta Dessert Week (JDW) kembali hadir dalam format berbeda. Mengingat pandemi masih berlangsung dan pemberlakuan kembali PSBB di Jakarta, tahun ini festival makanan penutup itu hadir secara daring di Tokopedia mulai hari ini hingga 25 Oktober 2020.

Sebanyak 63 restoran dan UMKM yang bergerak di bidang pastry dan dessert terpilih sebagai peserta Jakarta Dessert Week 2020. Mereka menawarkan kreasi dessert edisi terbatas bertema magical sebagai tema utama tahun ini.

"Tahun ini kita punya feeling, everyone needs magic. Butuh sebuah supernatural feeling, nyaman di difficult time," kata Gupta Sitorus, salah satu pendiri JDW, dalam jumpa pers virtual, Senin (5/10/2020).

Ia meyakini para chef pastry memiliki kreativitas luar biasa untuk menciptakan kreasi yang menyihir konsumen. Terbukti, dalam waktu dua bulan, puluhan chef yang memiliki restoran dan UMKM terpilih bisa menciptakan produk sesuai syarat yang diajukan. Bahkan, ia menyebut salah satu brand mampu menjual 200 porsi dalam waktu enam jam setelah dibuka.

"Ini bukti bahwa industri dessert masih bisa survive during this hardship," kata dia.

Jenis dessert yang dijual bukan hanya semacam pudding, tetapi juga ada kategori roti, es krim, cakes, hingga kategori produk vegan. Hal itu sejalan dengan tren dessert yang berkembang di Jakarta, semakin banyak yang peduli terhadap kesehatan dan memilih jadi vegan.

Itu pula yang diingatkan oleh ahli kuliner William Wongso. Ia menyebut pandemik menuntut orang untuk menjaga kesehatan, termasuk membatasi asupan gula yang bisa menurunkan imunitas tubuh. Padahal, dessert identik dengan makanan manis.

"Ini paradoks, tapi mau enggak mau itu the fact. Kenyataan di masyarakat. Yang biasa enggak ada masalah, semua jadi diperhatikan, ini sangat urgent untuk dipertimbangkan," ujarnya.

Meski begitu, ia mengapreasi pekan dessert tersebut lantaran bisa memberi alternatif jalan keluar bagi para chef pastry lokal. Dengan beragam ide, event tersebut diharapkan bisa jadi ajang saling membantu komunitas pastry chef profesional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dari Harry Potter hingga Unicorn

Jakarta Dessert Week 2020 Angkat Tema Magical, dari Dunia Harry Potter hingga Unicorn
Beragam dessert yang hadir di Jakarta Dessert Week 2020. (dok. Jakarta Dessert Week)

Dari sederet brand yang terlibat, kreasi Namelaka yang digawangi Yoan Tjahjadi terbilang cukup menarik perhatian. Dinamai Happy Flavour Choux, kudapan manis berbasis pastry tersebut diciptakan terinspirasi dari Harry Potter. 

Sembilan choux dengan sembilan rasa berbeda dikemas dalam kotak karton cokelat. Agar konsumen mendapatkan pengalaman tak biasa, ia menyertakan amplop bertuliskan nama konsumen. Amplop tersebut disegel di belakang, mirip seperti surat penerimaan murid Hogwarts.

Di dalam amplop terdapat foto card dan stiker yang merupakan nama samaran choux tersebut. Mereka bisa mengisi form untuk menebak rasa dari setiap choux. Selanjutnya, mereka bisa mengikuti kuis lewat Instagram resmi Namelaka.

"Setiap minggunya akan berubah rasa. Total ada 27 rasa untuk tiga pekan," kata Yoan.

Berbeda lagi dengan Beau Bakery yang digawangi Talita Setyadi. Ia mengangkat konsep Disney untuk tiga produk edisi terbatas di Jakarta Dessert Week. Salah satunya dinamai snow white apples. Ditempatkan dalam jar, di dalamnya terdapat apel sebagai bahan utama dan juga lapisan krim susu yang ditata berlapis-lapis.

Lainnya ada cake yang terinspirasi dari warna Unicorn. Warna-warna pastel melapisi kue yang berkolaborasi dengan es krim Walls rasa marshmallow dan permen kapas. Emey, dari Dapur Cokelat, mengatakan bahwa rasa yang ditonjolkan lewat kue tersebut adalah segar dengan tampilan yang juga menyegarkan mata.

Tapi, tak hanya menghadirkan beragam dessert, ada pula sesi workshop dengan sederet pastry chef ternama. Salah satunya Yudha Bustara yang kali ini berkolaborasi dengan Hong Kong Tourism Board. Ia berencana menghadirkan dua menu khas Hong Kong dalam sesi masak-masak tersebut, yakni egg tart dan milk tea.

"Tahun ini saya mewakili Hong Kong Tourism Board, saya tahu orang kangen jalan-jalan. Nah, saya bawa Hong Kong ke rumah," kata dia.

Infografis Kuliner Khas Lebaran
Kuliner khas lebaran di berbagai negara. (Liputan6.com/Infografis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya