Ilustrator Muda Indonesia Digandeng Penyanyi Jewel Mendesain Buku Mewarnai

Buku mewarnai yang didesain ilustrator muda Indonesia itu diluncurkan Jewel untuk merayakan 25 tahun kiprahnya sebagai penyanyi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2020, 13:57 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 13:03 WIB
Ilustrator Indonesia Atreyu Moniaga
Ilustrator Indonesia Atreyu Moniaga Berkolaborasi dengan Penyanyi Amerika, Jewel (dok. Atreyu Moniaga)

Liputan6.com, Jakarta - Berkesempatan untuk mengenal dan berkolaborasi dengan sang idola tampaknya bukan lagi sekadar mimpi bagi seorang Atreyu Moniaga. Ilustrator, seniman, fotografer, sekaligus dosen ini berhasil meraih salah satu mimpinya dengan berkolaborasi dalam pembuatan merchandise buku mewarnai bersama idolanya, penyanyi dan penulis lagu asal Amerika, Jewel Kilcher.

Seniman muda dan berbakat itu mengumumkan kabar gembira itu melalui akun Instagramnya dengan mengunggah sampul buku mewarnai berjudul Jewel Pieces of You: a coloring experience illustrated by Atreyu Moniaga pada Kamis, 1 Oktober 2020. Ia mengaku kolaborasinya dengan penyanyi aliran musik folk itu adalah salah satu mimpi terbesarnya.

Berkolaborasi dengan Jewel berada di luar impian terliar saya. Saya mulai mendengarkan musiknya pada tahun 1996, setahun setelah album dirilis dan menjadi penggemar setianya sejak saat itu,” tulis seniman yang sering dijuluki Atre itu.

Berkat teknologi, ia pun berhasil dekat dengan sang idola melalui media sosial. Berawal dari sering berkomentar di unggahan Instagram Jewel, penyanyi idolanya tersebut berbalik mengagumi karya seni Atre. Mereka pun sering bertukar pesan sejak 2016.

"Mulai dari sana kita sering ngobrol, dan dari situ kita pelan-pelan build up friendships, dan sepertinya memang dramatica kita dalam berkarya itu mirip," katanya saat dihubungi via telepon oleh Liputan6.com, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Pertemanannya dengan Jewel akhirnya semakin dekat. Ia juga sempat mengirimkan karyanya berupa scarf kepada Jewel. Penyanyi itu pun sangat menyukainya dan menjadikannya backdrop dalam beberapa video unggahannya. Hubungan pertemanan mereka juga kemudian melahirkan beberapa rencana untuk berkarya bersama.

"Awalnya Jewel ngajakinnya bikin children story book, tapi akhirnya berhubung dia mau 25th anniversary untuk album pertamanya. Muncul ide untuk buat merchandise dan akhirnya kita putuskan menciptakan coloring book dan saya sendiri yang mengilustrasikan setiap lagu di album pertamanya itu,” ia menjelaskan.

Berdasarkan ceritanya, tak ada kesulitan berarti saat proses kolaborasi itu terjadi. Segera setelah Atre mengajukan sketsa pertamanya, pihak Jewel dan manajemennya sangat menyukai ilustrasi seniman muda asal Jakarta itu.

Semua lagu Jewel sudah menjadi konsumsi sehari-hari Atre selama 24 tahun belakangan, sehingga tak terlalu kesulitan memahami karya Jewel. Buku mewarnai itu dapat diperoleh melalui situs jeweljk.com seharga US$25 atau setara Rp372 ribu bersama dengan tiket konser virtual perayaan 25 tahun Jewel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proses Kreatif

Jewel Pieces of You: a coloring experience illustrated by Atreyu Moniaga
Jewel Pieces of You: a coloring experience illustrated by Atreyu Moniaga (dok. www.jeweljk.com)

Seniman lulusan Institut Kesenian Jakarta juga mengatakan bahwa proses kreatif dan penyelesaian seluruh ilustrasi itu hanya dilakukan dalam waktu yang terbilang singkat, yakni sekitar 10 hari. Proses menggambar ilustrasi untuk lagu berjudul “Painters” dan “Amen” adalah bagian yang paling digemarinya. Ia mengaku bahwa “Painters” adalah lagu yang kebetulan paling sering ia dengar dari album tersebut, tetapi proses kreatifnya tidaklah seemosional proses ilustrasi lagu “Amen”.

"Waktu saya mengerjakan ilustrasi lagu Amen, saya nangis sejadi-jadinya, karena liriknya itu sangat bermakna bagi saya sendiri," ungkapnya.

Atre juga mengatakan ia selalu memanfaatkan potongan lirik lagu Jewel dengan arti yang mendalam. Itulah yang digunakannya sebagai dasar utama dalam prosesnya merepresentasikan setiap lagu tersebut.

Some are being beaten, some are being born, and some can't tell the difference anymore. Itulah potongan lirik lagu “Amen” yang memiliki arti mendasar baginya. "Saat kita lahir ke dunia, kita itu masih fragile dan vulnerable, begitu juga saat kita dipukulin orang, jadi itu yang enggak bisa membedakan keadaan rapuh di kedua kondisi itu," katanya menceritakan proses pembuatan ilustrasi lagu “Amen”.

Ilustrasinya itu menunjukkan wujud seorang wanita bersayap sambil berdoa, seperti seorang malaikat, tetapi ada pula potret dua ikan hiu dan seorang bayi di tengahnya. "Untuk itu, saya memberi elemen ikan hiu sebagai simbol bahwa bahaya itu bisa datang ke kita karena kita memberikan sinyal bahwa kita vulnerable, di mana ikan hiu itu lebih bisa mendeteksi rasa takut lebih cepat daripada mendeteksi darah sebenarnya," tambahnya.

Semua karyanya dalam kolaborasi itu menggunakan kombinasi gambar tangan dan digital. Pemilihan garis tipis dalam gambarnya pun ditujukannya untuk menonjolkan kesan sederhana dan autentik dari lagu-lagu di album pertama Jewel. Di awal karier penyanyi 46 tahun itu, beberapa lagunya dibuat dengan perjuangan yang direkam saat tampil secara langsung di sebuah kafe.

"Jadi konsep hand-drawing ini diharapkan masih mengandung esensi handmade-nya," ucapnya.

 

Inspirasi dalam Berkarya

Jewel Kilcher.
Jewel Kilcher dalam video ET Online. (dok. https://www.etonline.com/jewel-is-releasing-a-25th-anniversary-package-of-her-debut-album-pieces-of-you-153860/ Brigitta Bellion)

Atre bercerita, saat menginjak usia delapan tahun, ia sudah mendengar lagu-lagu Jewel yang sangat sentimental dan penuh kiasan itu. Orang tuanya juga punya cukup atensi terhadap musik di tahun-tahun itu. Sepupunyalah yang mengenalkan Atre pada musik-musik Jewel kala itu.

Sejak saat itu, dia selalu menyisihkan uang demi album sang idola dan menemukan banyak lagu kesukaannya, "Lagu paling favorit itu 'Kiss The Flame' di album keduanya. Kayaknya sampai sekarang saya enggak pernah skip kalau lagu itu ke-shuffle di pocket-player."

Mengaku sudah menyukai seni lukis dan menggambar sejak kecil, kegemarannya menggambar ternyata pernah ditentang sang ayah. Alasan sang ayah, Atre kecil lebih memilih fokus menggambar dibandingkan dengan belajar.

Terinspirasi dari kisah hidup sang idola yang juga penuh rintangan, Atre pun bangkit kembali dan terus berjuang untuk mengekspresikan karya-karyanya. "Jewel itu memang inspirasiku sejak awal berkarya. Cara dia menginterpretasikan hidup dan perasaan dia dalam tulisan, dalam musik, itu membuatku juga belajar bagaimana menginterpretasikan kehidupan lewat gambar," katanya.

Karya seni Atre memang terbilang sangat kental dengan kesan sentimental dan menggambarkan buah kehidupannya sendiri. Hal inilah yang ia pelajari dari penyanyi idolanya itu saat berkarya lewat musik yang penuh dengan lirik berkiasan, menyangkut arti dan pengalaman hidupnya. Tak hanya sekadar mengagumi Jewel dari musiknya, tetapi ia juga belajar mengekspresikan dan mengungkapkan perasaannya lewat karya seni seperti yang dilakukan sang idola.

"Jangan pernah memikirkan apa pandangan orang soal karya kita, karena menurutku, kita bikin karya untuk mengekspresikan apa yang mengganjal di hati. Setiap orang juga punya caranya dalam berkarya masing-masing, dan metode berkaryaku seperti Jewel ini," tutupnya berpesan. (Brigitta Valencia Bellion)

 

Infografis Masker Dicari, Masker Ditimbun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Masker Dicari, Masker Ditimbun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya