Liputan6.com, Jakarta - Jepang dikenal dengan kreativitasnya untuk menciptakan suatu hal unik dan menarik. Salah satunya di bidang wisata. Di Jepang ada sebuah tempat menarik untuk Anda yang gemar membaca.
Para kutu buku harus mempertimbangkan terbang ke Tokyo untuk menginap beberapa malam di sebuah hostel baru. Penginapan yang lebih sering disebut hotel perpustakaan ini menawarkan pengalaman terbaik untuk para penggila buku.
Para pengunjung bisa membaca buku sambil bersantai di bilik mereka masing-masing. Hotel perpustakaan ini bernama Book And Bed yang berlokasi di Gedung Lumiere, Toshima-ku Ikebukuro, Tokyo.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari laman Independent, 18 Oktober 2020, lokasinya sangat dekat dengan stasiun Ikebukuro, hanya berjalan sekira 10 menit dari pintu keluar C8. Hotel ini sangat cocok untuk wisatawan yang hobi membaca buku dan ingin merasakan pengalaman yang berbeda.
Daya tariknya adalah bilik kamar yang menyatu dengan rak buku, sehingga memberikan sensasi seperti tidur di atas tumpukan buku. Walaupun terlihat sederhanya, hotel ini sangat artistik dan nyaman untuk ditempati.
Dikutip dari kanal YouTube Gritte Agatha, untuk menginap di sini Anda bisa mengeluarkan uang sebesar Rp400 ribu sampai Rp600 ribu per satu malam. Anda bisa check in pukul 16.00 dan check out pukul 11.00 waktu setempat.
Meski begitu Anda tak harus menginap, karena sesuai namanya, ini adalah hotel yang dipadukan dengan perpustakaan. Anda bisa berkunjung ke perpustakaannya saja dari pukul 8 pagi sampai pukul 12 malam. Di perpustakaan juga disediakan tempat untuk duduk atau rebahan di rak buku. yang terdiri dari beberapa tingkat.
Menurut Gritte Agatha, hotel ini juga menyediakan bar dan wifi gratis, jadi pas juga buat nongkrong. Desain bangunannya unik, sehingga membuat pikiran bisa rileks dan nyaman.
"Hotel ini sebenernya biasa aja karena terbuat dari kayu, cuma desainnya sangat unik dan artistik," tutur pemain film dan sinetron yang kini juga jadi Youtuber.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tenang dan Membangkitkan Semangat
Hotel perpustakaan ini terdiri dari dua lantai, yaitu lantai 7 dan lantai 8. Perbedaan di dua lantai itu hanya pada ruangan kamarnya saja. Di lantai 8 terdapat kamar yang ukuranya lebih mini. "Luasnya hampir sama kaya di lantai 7, hanya saja di lantai 8 ada kamar yang ukuranya lebih mini," ucap Gritte.
Gritte Agatha menambahkan, suasana hotel yang sunyi akan membuat pengunjung merasa tenang saat berada di sini. Banyak juga ide unik yang bisa membangkitkan semangat, menambah wawasan atau bahkan memicu kreativitas saat berada di hotel ini.
"Kalian akan menemukan sesuatu yang unik dan menarik kalau datang kesini, karena tempatnya yang tenang, ide-ide baru akan muncul dari otak kita," tutupnya.
Hostel unik ini juga memberikan perhatian pada penderita klaustrofobia berupa peringatan. Pasalnya, kamar-kamar di Book and Bed Tokyo berukuran kecil, yaitu 80 x 200 centimeter. Jadi mereka yang punya ketakutan akan ruang sempit, bisa mempertimbangkan untuk menginap atau memilih penginapan lain.
Di hostel ini ada 30 tempat tidur dengan kamar mandi bersama. Tiap kamar dilengkapi dengan lampu baca agar para tamu tetap bisa membaca buku favorit mereka. Book and Bed memang bukan hanya sebuah hostel, tapi menyajikan pengalaman dan sensasi yang unik dan mungkin belum bisa ditemui di tempat lain.
Advertisement