Liputan6.com, Jakarta - Bisa dibilang William Wongso merupakan duta kuliner masakan Indonesia yang telah melanglang buana. Namun, pandemi Covid-19 yang memaksa berbagai negara menutup perbatasannya dari kunjungan orang asing, memaksa chef asal Semarang itu menghentikan kebiasaan bepergian ke luar negeri.
Di tengah situasi yang membatasi pergerakan orang ini justru Chef William Wongso bisa lebih produktif. Ia mampu mengisi kelas memasak yang diikuti oleh peserta dari tiga benua secara bersamaan.
Advertisement
Baca Juga
"Kita bisa lakukan masak dengan peserta yang ada di luar negeri. Bersama-sama di tiga benua. Dulu kapan selesainya? Sebulan aja enggak cukup," jelas pria yang akrab disapa Om Will itu dalam jumpa pers virtual Kumala Home and Kitchen, Senin, 7 Desember 2020.
Ia menyebut pandemi Covid-19 sebagai blessing in disguise. Sebelumnya, ia tak pernah memikirkan terobosan signifikan dan hanya mengikuti rutinitas yang ada. Baik mengisi coaching clinic maupun memberi saran bagi pemilik restoran, semua dilakukan dengan pertemuan tatap muka langsung.
Ia tak jarang harus mencari tempat yang besar agar bisa mengakomodasi puluhan orang dalam satu kelas masak. Belum lagi soal logistik dan transportasi yang akan memakan tenaga dan biaya lebih besar.
"Bayangkan kalau 50 orang yang ikut, butuh logistik berapa banyak? Mereka juga harus hadir, gotong-gotong bahan dan peralatan ke lokasi," kata Om Will.
Dengan kelas masak virtual, ia bisa mengajar lebih banyak orang tanpa mereka harus datang ke lokasi tertentu. Semua bisa lancar digelar dengan syarat memiliki koneksi internet yang memadai.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kelas Spesial Jelang Natal
Om Will juga akan kembali menggelar kelas memasak bersama Kumala Academy untuk menyambut Natal 2020. Menunya adalah steak.
Menu tersebut dipilih karena dua alasan. Pertama, meski banyak orang yang menyukai dan menyantapnya, masih banyak yang bingung cara memilih daging untuk sajian tersebut. Apalagi, pilihan daging di pasar beragam dengan rentang harga bervariasi.Â
Alasan kedua adalah masih banyak yang tidak mengerti cara memasak steak yang memiliki beragam tingkat kematangan, mulai daari rare hingga well done. Padahal, menguasai teknik memasaknya jadi kunci menghadirkan steak yang lezat.
"Nanti dikirim semua bahan. Ada lima bagian daging sapi yang dipakai untuk daging steaak. Masing-masing beratnya 200 gram dengan tempo masak berbeda-beda untuk hasilkan rare, medium rare, medium well," terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menjelaskan peralatan memasak yang dibutuhkan sebelum kelas dimulai. Dengan total berat daging sampai satu kilogram, hasil masakan bisa dinikmati sekeluarga.
"Bisa rame-rame, enggak usah ke mana-mana lagi. Sekarang kan orang banyak yang takut ke restoran dan juga menganggap mahal," terangnya.
Advertisement