Liputan6.com, Jakarta - Sejak pandemi corona Covid-19 pada Maret 2020, seluruh sekolah di Indonesia mengambil kebijakan pembelajaran secara daring yangdisebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Cara ini diambil untuk menghindari penyebaran virus corona baru di area sekolah.Â
Kebijakan PJJ mengharuskan guru dan peserta didik belajar bersama untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Namun, tidak semua anak memiliki sumber daya untuk mengakses pendidikan secara daring. Menurut data UNESCO 2020, ada 260 juta anak di dunia tidak bisa mengakses pendidikan karena keterbatasan dan 24 juta di antaranya terancam putus sekolah.
Advertisement
Baca Juga
Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut sebanyak 60 juta siswa tidak dapat belajar di sekolah. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran peningkatan angka putus sekolah yang sudah mencapai 4,34 juta jiwa berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019.
SOS Children's Villages Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada pengasuhan alternatif dan penguatan keluarga rentan, menyiapkan program Digital Village & Library. Program tersebut disiapkan untuk mendukung anak-anak dalam proses pembelajaran jarak jauh, pengembangan diri, hingga persiapan remaja menuju kemandirian, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Konsep dari program ini adalah menyediakan perangkat komputer dan jaringan internet di setiap rumah keluarga atau dalam sebuah komunitas. Tujuannya sebagai media untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri anak dan keluarga. Salah satu penerima manfaatnya adalah Lisa, remaja SOS Children's Villages Semarang.
Ia baru memulai kuliah di jurusan Sistem Informasi. Karena pandemi, ia haru menjalani kuliah jarak jauh secara online.
"Saya bersyukur ada dukungan komputer dan jaringan internet di rumah sehingga tidak kesulitan mengikuti perkuliahan dengan baik hingga saat ini. Saya juga mendapat kesempatan untuk mengikuti computer programming course secara online yang diselenggarakan oleh Mentors Without Borders yang berlokasi di Bacau, Rumania," kata Lisa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Delapan Lokasi
Kini ada delapan lokasi desa anak SOS dilengkapi dengan fasilitas Digital Village yang didukung oleh beberapa pihak dan mitra korporasi. Setelah kebutuhan untuk 940 anak terpenuhi, SOS Children's Villages fokus menyiapkan pengadaan infrastruktur bagi ribuan anak dan keluarga di komunitas dampingan.
Kampung Jawa merupakan salah satu komunitas dampingan Family Strengthening Program SOS yang terletak di pinggiran kota Banda Aceh yang penduduknya kebanyakan bekerja sebagai pemulung dan nelayan. Menyikapi hal tersebut, SOS Children's Village Banda Aceh membantu menyediakan solusi untuk anak yang ingin belajar dan mengembangkan bakat yang dimiliki.
Mereka diajarkan untuk mengenal perangkat komputer, mengoperasikan komputer dasar. Pembelajaran dilakukan bertahap sampai mereka bisa melanjutkan ke tahap yang lebih mendalam.
Komitmen SOS Children's Village membantu semua anak di Indonesia agar dapat merasakan pendidikan yang layak masih belum bisa direalisasikan secara sempurna. Hal ini dikarenakan jumlah anak-anak yang jauh lebih banyak dibandingkan jumlah fasilitas komputer, sehingga dukungan dan bantuan masyarakat serta para mitra berperan besar untuk mensukseskan program Digital Village & Library. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement