Ratu Elizabeth II Dobrak Tradisi Berkabung Kerajaan Inggris Usai Kepergian Pangeran Philip

Tradisi yang dilanggar Ratu Elizabeth II telah berusia ratusan tahun.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Apr 2021, 16:33 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 12:02 WIB
Melihat Prosesi Pemakaman Pangeran Philip
Ratu Inggris Elizabeth II duduk sendirian di Kapel St.George saat pemakaman Pangeran Philip, pria yang telah mendampinginya selama 73 tahun, di Kastil Windsor, Windsor, Inggris, Sabtu (17/4/2021). (Jonathan Brady/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Duka masih menyelimuti keluarga besar kerajaan Inggris atas kepergian Pangeran Philip. Di tengah kedukaan ini, Ratu Elizabeth II melanggar tradisi sehubungan dengan satu ritual berkabung kerajaan.

Dilansir dari laman People, Selasa (20/4/2021), tak seperti anggota keluarga kerajaan dan bangsawan lain sebelumnya, Ratu Elizabeth II tidak akan menggunakan kertas tulis bergaris tepi warna hitam selama masa berkabung.

Ratu dipastikan akan menggunakan kertas tulis khusus yang menampilkan lambangnya dalam warna hitam, bukan warna merah biasa. Nuansa modernitas mungkin untuk menghormati suaminya yang terkenal memiliki sikap tidak merepotkan dalam hidup dan juga dalam kematian.

Melihat Prosesi Pemakaman Pangeran Philip
Pangeran Charles dari Inggris menyaksikan peti mati Pangeran Philip dibawa masuk ke dalam St. George's Chapel saat prosesi pemakaman di dalam Kastil Windsor di Windsor, Inggris, Sabtu (17/4/2021). (Arthur Edwards/Pool via AP)

Merancang pemakamannya sendiri, peti mati Pangeran Philip ditempatkan di belakang Land Rover. Upacara pemakaman suami Ratu ini diadakan di Kastil Windsor pada Sabtu, 17 April 2021, tanpa pidato.

Menurut The Times, yang pertama kali melaporkan cerita ini, Clarence House, kantor Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall dan Kensington Palace, tempat Pangeran William dan Kate Middleton secara resmi berbasis, akan terus mempraktikkan tradisi yang telah berusia berabad-abad.

Penggunaan kertas tulis bergaris tepi hitam setelah kematian sangat populer di abad ke-19. Sebut saja setelah kematian sang suami, Pangeran Albert pada 1861, Ratu Victoria berkorespondensi di atas kertas tulis dengan garis tepi hitam tebal dan amplop yang senada untuk memberi tanda kepada penerima status berkabungnya yang sedang berlangsung.

Namun, Ratu Elizabeth II mengirim catatan tulisan tangan terakhirnya kepada suaminya dengan cara tradisional. Catatan itu diletakkan di antara karangan bunga putih di atas peti matinya, terlihat sebuah kartu putih, bertepi hitam, dengan catatan yang diyakini telah ditandatangani dengan nama panggilannya, Lilibet.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

73 Tahun Bersama

Melihat Prosesi Pemakaman Pangeran Philip
Ratu Elizabeth dari Inggris menyaksikan para pengusung jenazah membawa peti mati Pangeran Philip selama pemakamannya di Kapel St George di Kastil Windsor, Windsor, Inggris, Sabtu (17/4/2021). (Dominic Lipinski/Pool via AP)

.Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun. Sang suami dianggap sebagai orang terakhir yang memanggilnya dengan sebutan masa kecilnya.

Pangeran Charles juga menggunakan bentuk korespondensi tradisional di masa lalu. Termasuk dalam surat kepada mantan anggota staf ketika neneknya, Ibu Suri, meninggal pada 2002.

Desain lambang baru Ratu tidak diragukan lagi akan digunakan untuk menanggapi banyak kartu duka cita dan surat belasungkawa yang telah diterima sejak suaminya meninggal di rumahnya pada 9 April 2021, pada usia 99.

Prosesi Pemakaman Pangeran Philip

Infografis Prosesi Pemakaman Pangeran Philip. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Prosesi Pemakaman Pangeran Philip. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya