Mi Instan Lokal Berbahan Sagu, Kreasi Bebas Gluten dari Bangka

Mi instan lokal ini menghadirkan empat varian rasa.

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Mei 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi Mi Instan
Ilustrasi mi instan. (dok. Pixabay.com/digitalphotolinds)

Liputan6.com, Jakarta - Jika kebanyakan mi instan berbahan utama tepung terigu, tidak dengan produk mi instan lokal dari Bangka bernama Sagomee. Mi instan ini terbuat dari sagu rumbia asli Bangka.

Dikutip dari laman resmi Sagomee, Senin (3/5/2021), mi instan ini mengklaim sebagai mi instan yang terbuat dari bahan sagu pertama di Indonesia. Tak hanya berbahan sagu, Sagomee juga dibuat tanpa gluten atau salah satu jenis protein.

Disertakan pula catatan singkat terkait sagu atau palma sago yang merupakan tanaman asli Indonedia. Sagu hidup di daerah tergenang air, seperti bantaran sungai atau rawa.

Selain itu, sago juga mampu menyerap CO2 yang lebih tinggi dari tanaman lain dan berperan dalam konservasi air dan tanah. Tanaman kuno ini juga penghasil pati yang tinggi.

Bukan tanpa alasan pula produsen Sagomee, PT Langit Bumi Lestari memilih sagu sebagai bahan utama dalam mi instan ini. Mengingat sagu dapat digunakan sebagai Ketahanan Pangan, proses dapat dilakukan dari skala rakyat hingga skala industri.

Sagu bisa memproduksi 20--40 ton pati kering per hektare per tahun dengan potensi pati sagu 18 juta ton per tahun. Disebutkan pula, pohon sagu tumbuh organik dan sagu jadi bahan pangan yang sehat dan bebas gluten.

Mi instan ini terbuat dari sagu rumbia, jenis pohon sagu yang tumbuh di Bangka dan tumbuh alami di lahan yang bermineral. Diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan tepung sagu yang berkualitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Varian Rasa

Sagomee
Mi instan lokal yang terbuat dari sagu rumbia Bangka. (dok. Instagram @sagountukindonesia/https://www.instagram.com/p/CGiy7oPhlSo/)

Ada pula keterangan terkait Sagomee adalah Kadar Resistant Starch (RS) 3--4 kali lebih besar daripada mi terigu. Kadar RS yang tinggi bermanfaat untuk pencernaan.

Mi instan ini tergolong dalam kelompok Indek Glikemik (IG) rendah. IG sendiri adalah ukuran kecepatan perubahan pati menjadi gula dalam tubuh, yang mana IG yang rendah baik untuk penderita diabetes, autoimun, diet rendah gula dan lainnya.

Dituliskan pula, mi instan ini memberi efek kenyang, namun tak menggemukkan. Sagomee hadir dalam kemasan bowl dan memiliki empat varian rasa, yakni ayam bawang, mie goreng, laksa Bangka, dan kari ayam.


Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya