Cerita Akhir Pekan: Kedai Kopi Makin Dekat di Masa Pandemi

Meski buka di masa pandemi, semangat dan optimisme berbisnis kedai-kedai kopi baru tetap membara.

oleh Putu Elmira diperbarui 19 Jun 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2021, 08:30 WIB
Cerita Akhir Pekan: Kedai Kopi Makin Dekat di Masa Pandemi
Potret Kamis (17/6/2021), salah satu kedai kopi di Jakarta Timur, Bartel Coffee, yang membuka kedai baru di tengah masa pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi Covid-19 jadi hantaman luar biasa bagi berbagai sektor di seantero dunia, termasuk Indonesia. Meski berada di tengah kondisi krisis yang tak menentu, semangat berjuang pelaku bisnis tak seketika surut, salah satunya ditandai dengan dibukanya sederet kedai kopi.

Optimisme ini pula yang diusung oleh Bartel Coffee, kedai kopi yang berdiri pada 2017 lalu. Bermula dari kedai kecil kala itu, bisnis kopi ini justru melebarkan sayap dan membuka kedai dine-in pertama mereka di Bekasi pada 2020.

"Cukup sulit, namun kami tidak hanya bertahan dan bisa berkembang dengan buka outlet baru di 2021 di Jakarta Timur," kata Rezy Andriati selaku owner Bartel Coffee kepada Liputan6.com, Kamis, 17 Juni 2021.

Rezy mengakui, membuka dua kedai di masa pandemi jadi tantangan tersendiri. Namun, ia dan rekan-rekannya tetap percaya diri dengan menjaga protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.

"Kami percaya pandemi bukan penghalang kreativitas. Indonesia harus tetap bertahan dan lebih kuat, khususnya dalam hal ini kopi-kopi Indonesia tetap menjadi minuman favorit minimal di negeri sendiri," lanjutnya.

Penerapan protokol kesehatan di kedai kopi ini dengan menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di beberapa spot. Pengunjung juga diimbau dan diingatkan selalu memakai masker saat tidak mengonsumsi makanan dan minuman.

"Para barista dan cook selalu memakai masker dan sarung tangan saat menyiapkan hidangan. Terakhir setiap hari kami lakukan semprot disinfektan di seluruh area sebelum opening," kata Rezy.

Perjalanan bisnis di kedai kopi ini selama masa pandemi, dikatakan Rezy, penjualan mengalami sedikit penurunan ketika ada lonjakan kasus positif Covid-19. Kendati demikian, pihaknya tetap menjaga protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti anjuran pemerintah.

"Semangat kami sangat tinggi untuk dapat tetap memberikan yang terbaik kepada pelanggan Bartel," ungkap Rezy soal kedai kopi ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ragam Menu

Cerita Akhir Pekan: Kedai Kopi Makin Dekat di Masa Pandemi
Potret Kamis (17/6/2021), sederet sajian di salah satu kedai kopi di Jakarta Timur, Bartel Coffee, yang buka di tengah pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Rezy melanjutkan, kedai kopi yang hadir dengan konsep open space bernuansa semi garden ini selalu fokus dan mengedepankan kopi-kopi origin dari Indonesia. Bagi yang bukan pecinta kopi, pihaknya juga menyediakan ragam varian non kopi.

"Kami punya beberapa recurring customer dan cukup banyak customer baru, sejauh ini mereka happy dengan inovasi menu baru kami," kata Rezy.

"Untuk minuman kami dari kopi dan non kopi, bahkan saat ini sudah bergerak ke arah mocktail. Signature kami adalah "eskobar" yang berarti es kopi susu Bartel," jelasnya.

Kedai kopi yang berlokasi di Jalan Abadi Raya, Jakarta Timur ini juga menawarkan ragam varian makanan, mulai dari rice box chicken, burger, dimsum, siomai, cireng, french fries, hingga potato wedges.

"Untuk range harga sendiri kopi dari Rp15--25 ribu, makanan dari Rp15--35 ribu," tutupnya.

Anemos Coffee

Cerita Akhir Pekan: Kedai Kopi Makin Dekat di Masa Pandemi
Potret Jumat (18/6/2021), salah satu kedai kopi di Jakarta Timur, Anemos Coffee, yang membuka kedai pertama di tengah masa pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Masih di kawasan Jakarta Timur, kedai kopi bernama Anemos Coffee membuka outlet pertamanya pada awal Februari 2021. Namun, proses perizinan, persiapan, hingga pembangunan kedai kopi ini telah berlangsung sejak Oktober 2020 lalu.

"Kalau dilihat (di masa pandemi) banyak yang mundur berbisnis di dunia kopi, outlet pada tutup. Cuma banyak juga yang regenerasi untuk memulai, termasuk kami," kata Karel Joel selaku Head Bar Anemos Coffee kepada Liputan6.com, Jumat, 18 Juni 2021.

Karel melanjutkan, selain semangat untuk berbisnis, pihaknya juga ingin mengembangkan lagi dunia kopi di Tanah Air. Mengingat, sederet kopi Nusantara yang telah jadi primadona di kancah dunia. 

"Awal Februari flow masih sedikit karena awal buka, masih membentuk pasar. Sebulan sampai dua bulan, (penjualan) meningkat signifikan. Awalnya kita juga enggak mengira akan ramai," tambahnya.

Kedai kopi ini mengusung konsep industrial, wooden, hingga sedikit sentuhan natural. Dikatakan Karel, pengunjung kedai kopi didominasi oleh anak-anak muda yang suka di area outdoor, namun ada pula keluarga yang lebih memilih di area indoor.

Penerapan protokol kesehatan di Anemos Coffee sendiri meliputi menyediakan wastafel untuk cuci tangan sebelum masuk ke area kedai kopi. Saat masuk sebelum memesan, ada alat cek suhu sekaligus hand sanitizer tanpa sentuhan, bangku dibuat berjarak hingga wajib menggunakan masker. Dihadirkan pula poster yang berisi panduan protokol kesehatan di bagian luar area dan mendisinfektan area kedai kopi.

Varian Menu

Cerita Akhir Pekan: Kedai Kopi Makin Dekat di Masa Pandemi
Potret Jumat (18/6/2021), kopi susu gula aren di salah satu kedai kopi di Jakarta Timur, Anemos Coffee, yang membuka kedai pertama di tengah masa pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Kedai kopi ini menawarkan beragam varian kopi, non kopi, hingga es. Untuk single origin sendiri tersedia Flores Manggarai, Gayo Manis Madu, Cibodas Maribaya, Kerinci, Ijen Anaerob, hingga Brazil Fazenda Santa Alina.

"Signature kita tetap kopi susu gula aren, racikan dalamnya yang terbaik. Terlebih di kopinya kita pakai jenis kopi robusta yang khusus untuk kopi gula aren," tambah Karel.

Selain minuman, ada pula pilihan snack, mulai dari dimsum, french fries, sosis Solo, risol mayo, risol sayur, hingga dimsum mentai. Kisaran harga kopi dan non kopi mulai dari Rp18 ribu--Rp30 ribu, sedangkan snack dari Rp18 ribu--Rp30 ribu.

Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya