Liputan6.com, Jakarta - Kendall Jenner tengah menghadapi tuntutan brand Italia, Liu Jo, karena hanya tampil di satu dari dua pemotretan menurut kesepatan kontrak. Melansir TMZ, Kamis (5/8/2021), terkait masalah itu, manajemennya mengatakan pandemi COVID-19 jadi "faktor yang harus disalahkan," sementara merek itu "menolak bersikap fleksibel."
Menurut gugatan yang diajukan, perusahaan mencapai kesepakatan dengan Kendall Jenner pada awal 2019 dengan bayaran 1,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk tampil dalam dua pemotretan. Satu untuk kampanye Spring/Summer Liu Jo dan yang kedua awalnya akan digunakan pada kampanye Autumn/Winter 2020.
Advertisement
Baca Juga
Liu Jo mengatakan Kendall memenuhi kewajibannya untuk pemotretan pertama pada 2019 dan menerima lebih dari 1,3 juta dolar AS pada Februari 2020 ketika tiba waktunya untuk pemotretan kedua. Namun, bulan depannya, dunia dihadapkan pada pandemi global.
Menurut dokumen, merek Italia ini menawarkan menjadwal ulang pemotretan dengan Kendall untuk musim gugur 2020. Namun, pihaknya mengklaim bahwa model 25 tahun ini "pada akhirnya menolak semua tawaran kompromi Liu Jo."
Perusahaan mengatakan telah mencoba memotret Kendall pada Oktober 2020 di Italia ketika ia berada di sana untuk syuting dengan desainer lain. Tapi, adik Kim Kardashian itu diduga memberi tahu mereka "itu tidak akan berhasil."
Karena penolakan demi penolakan itu, Liu Jo mengklaim bahwa Kendall Jenner tidak berniat memenuhi kontraknya. Mereka akhirnya mengajukan tuntutan dengan ganti rugi setidaknya 1,8 juta dolar AS (Rp26 miliar).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Klaim Manajemen Kendall Jenner
Di sisi lain, manajemen Kendall Jenner dilaporkan mencoba membuat kompromi untuk melakukan pemotretan di AS selama pandemi, tapi itu tidak disetujui merek. "Ia selalu berniat menyelesaikan setiap kesepakatan ... dan sangat disayangkan Liu Jo memutuskan untuk menempuh rute ini," kata seorang sumber.
Seorang juru bicara The Society Management mengatakan, "Gugatan ini tidak berdasar. Manajemen atas nama Kendall Jenner terus-menerus menawarkan tanggal dan lokasi alternatif pada Liu Jo untuk memenuhi kesepakatan yang terpaksa ditunda karena pandemi."
Lebih lanjut dikatakan bahwa Kendall "telah bersedia menawarkan menyelesaikan kontrak untuk menghormati komitmennya." Dari berbagai opsi, pihaknya mengklaim bahwa merek Italia itu tidak menjunjung fleksibilitas, mengingat kondisi luar biasa yang terjadi.
Advertisement
Pernah Jadi Model dengan Bayaran Termahal
Dalam catatan kariernya sebagai model, Kendal Jenner pernah dinobatkan sebagai model dengan bayaran tertinggi di dunia oleh Forbes pada 2018. Kala itu, bayaran saudara perempuan Kylie Jenner ini mencapai 22,5 juta dolar AS.
Atas pencapaian tersebut, Kendall mengatakan "ia bekerja keras dan melakukan semua yang seharusnya dilakukan" untuk mencapai posisinya, mengutip Buzzfeed News. "Saya pergi ke setiap casting dan 'berlari' tidak hanya ke New York City, tapi seluruh Eropa untuk mendapatkan pekerjaan," katanya.
"Tentu saja saya memiliki platform, dan saya tidak pernah menganggapnya remeh," tutur Kendall. "Saya selalu tahu bahwa itu ada, tapi itu hampir membuat pekerjaan saya sedikit lebih sulit. Hanya karena orang mungkin tidak mau mempekerjakan saya karena saya muncul di reality show TV."
Infografis Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19
Advertisement