Cerita Akhir Pekan: 6 Mitos Seputar ASI yang Perlu Diketahui Semua Ibu

Terkadang kesalahan informasi seputar ASI terjadi karena pemaparan seorang ibu ke ibu lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 10:00 WIB
Bayi Demam
Ilustrasi/copyright pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta - Jika berurusan dengan pemberian air susu ibu atau ASI kepada anak, terlebih bagi orangtua yang baru melahirkan, terkadang ada saja berbagai saran dan pendapat dari orang sekitar tentang pemberian ASI yang seharusnya. Biasanya saran-saran itu datang dari keluarga dan teman.

Saran-saran tersebut bisa saja kurang tepat karena hanya diteruskan secara turun temurun dan dari mulut ke mulut. Terlalu banyak saran dan pendapat juga menjadi tantangan bagi seorang ibu dalam memutuskan mana yang benar dan salah tentang ASI. Menurut Katy Lebbing, IBCLC, manajer organisasi menyusui La Leche League International di Amerika Serikat, terkadang kesalahan informasi terjadi dari pemaparan seorang ibu ke ibu lainnya.

"Meskipun kamu mendorong ibu menyusui untuk berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain, beberapa informasi yang dibagikan tidak sepenuhnya akurat," ujar Lebbing, dilansir dari webmd.com, Jumat, 6 Agustus 2021.

Sementara itu, menyusui dapat melindungi bayi dari infeksi telinga, diare, radang paru-paru, dan berbagai penyakit anak lainnya. Selain itu, ‘susu pertama’ atau kolostrum kaya akan antibodi sehingga dapat memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh untuk bayi yang baru lahir.

Fakta lainnya, dilansir dari unicef.org, Jumat, 6 Agustus 2021, menyusui dapat melindungi seorang ibu dari penyakit diabetes, kanker payudara dan ovarium, penyakit jantung, dan depresi pasca persalinan. Berikut enam mitos yang mungkin sering dibicarakan oleh lingkungan sekitar Anda, dikutip dari UNICEF (United Nations Children's Fund).

1. Menyusui itu Mudah

Bayi dilahirkan dengan refleks untuk mencari payudara ibunya. Sementara itu, ada beberapa ibu yang membutuhkan bantuan untuk memposisikan bayi mereka ketika menyusui. Mereka memastikan agar bayi menempelkannya dengan benar.

Menyusui juga membutuhkan waktu dan latihan, baik untuk sang ibu maupun bayi. Selain itu, menyusui juga cukup memakan waktu. Dukungan dan bantuan kepada ibu menyusui sangat dibutuhkan, baik di rumah maupun di tempat kerja.

2. Sebelum Menyusui, Ibu Harus Mencuci Putingnya

Mencuci puting sebelum menyusui bukanlah hal yang perlu dilakukan oleh seorang ibu. Ketika bayi sudah lahir, mereka sudah familier dengan bau dan suara ibunya sendiri. Puting susu yang dimiliki oleh seorang ibu memproduksi zat yang dapat dikenali oleh bayi mereka. Selain itu juga menghasilkan ‘bakteri yang baik’ dalam membantu perkembangan imun tubuh bayi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

3. Rasa Sakit Saat Menyusui Adalah Hal Biasa

[Fimela] ASI
ilustrasi menyusui | pexels.com/@osmachko

Kebanyakan ibu mengalami rasa yang tidak nyaman dalam beberapa hari setelah melahirkan ketika mempelajari tentang bagaimana cara menyusui. Namun, dengan dukungan yang tepat yaitu memposisikan bayi secara benar hingga menempel ke area puting, dapat menghindari rasa sakit pada puting.

Jika seorang ibu mengalami tantangan ketika menyusui, seperti rasa sakit pada puting, dapat menonsultasikannya kepada konsultan laktasi atau meminta bantuan dokter atau tenaga profesional yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

4. ASI Tidak Akan Keluar Jika Bayi Lahir Tidak Langsung Menyusui

Menyusui akan lebih mudah sesaat setelah melahirkan. Pada waktu tersebut, bayi memiliki refleks yang sangat tinggi. Dengan sendirinya, mereka belajar untuk menyusui dari payudara ibunya. Jika bayi tidak langsung menyusui, lakukanlah sesegera mungkin.

Jika membutuhkan bantuan untuk memposisikan bayi ke payudara, mintalah bantuan kepada konsultan laktasi atau bantuan profesional lainnya. Kontak bayi ke payudara yang sering akan membantu lancarnya ASI yang keluar.

5. Bayi Tidak Bisa Minum Susu Formula Karena Terlalu Sering Diberikan ASI

Ilustrasi susu bayi
Ilustrasi bayi (Dok.Unsplash/ Lucy Wolski)

Setiap ibu dapat memutuskan untuk memberikan susu formula ke bayi mereka atau tidak. Penting bagi seorang ibu untuk mencari informasi yang jelas dan tepat mengenai pemberian susu formula ataupun produk lainnya untuk menggantikan ASI.

Untuk menjaga produksi ASI tetap lancar, teruslah tawarkan payudara kepada bayi sesering mungkin. Selain itu, agar lebih yakin dengan informasi tersebut, seorang ibu dapat mengonsultasikan kepada dokter profesional maupun spesialis laktasi.

6. Tidak Boleh Menyusui Ketika Sedang Sakit

Pemberian ASI kepada bayi ketika seorang ibu sedang sakit, tergantung dari jenis penyakitnya. Biasanya, seorang ibu tetap dapat menyusui ketika sedang sakit. Pastikan, seorang ibu mendapatkan perawatan yang baik, istirahat yang cukup, serta makan dan minum yang baik untuk memulihkan kondisi.

Dalam beberapa kasus, antibodi yang dimiliki oleh tubuh sang ibu untuk menangkal penyakit akan diteruskan ke bayi sehingga, mereka akan membentuk antibodinya sendiri. (Gabriella Ajeng Larasati)

 

Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya