Apa Makna Torang Bisa, Slogan PON XX Papua 2021?

Pesan kuat terkandung dalam slogan PON XX Papua 2021, yakni Torang Bisa.

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Okt 2021, 12:32 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2021, 12:32 WIB
Banner PON XX Papua 2021
Banner PON XX Papua 2021 (Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - "Torang Bisa" kian kuat terdengar gaungnya lewat penyelenggaraan PON XX Papua 2021. Frasa yang dijadikan slogan PON Papua tersebut ternyata menyimpan pesan mendalam dan semangat yang kuat.

Dilansir dari laman indonesia.go.id, Minggu (3/10/2021), "Torang Bisa" adalah kata khas Papua yang diucapkan guna menyemangati para atlet. Torang adalah singkatan dari "kita orang" dan kata "bisa" merupakan torehan warna merah simbol adanya kekuatan, keberanian, energi hingga pencapaian sukses.

Torehan warna hitam pada kata torang sebagai simbol harga diri dan untuk mempertegas kata tersebut. Semangat dan optimisme tak hanya tercermin dari slogan yang telah ditetapkan oleh Panitia Besar PON XX Papua tersebut, tetapi juga dari maskot PON Papua.

Dua hewan khas Bumi Cenderawasih, yakni Kangpho dan Drawa didaulat sebagai maskot PON XX Papua 2021. Kangpho kepanjangan dari kanguru pohon yang populer sebagai satwa khas Australia, juga ada di Papua.

Kangpho adalah jenis kanguru pohon dan satu di antaranya yang terkenal adalah kanguru pohon mantel emas bernama latin Dendrolagus pulcherrimus. Hewan yang memakan buah dan biji-bijian ini adalah satwa marsupial atau mamalia yang berkantung di perutnya.

Bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan, sehingga hewan ini dijulukan mantel emas. Tubuhnya pun lebih kecil dibandingkan kanguru Australia.

Secara fisik, kanguru pohon cenderung berwarna cokelat muda dengan rambut halus di seluruh tubuhnya. Hewan ini juga memiliki ekor yang panjang dan di ekornya terdapat motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Maskot Kangpho

Maskot PON XX Papua Mejeng di Bundaran HI Jakarta
Maskot dan slogan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terpasang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (16/07/2021). Pemasangan maskot PON XX Papua itu bentuk promosi kegiatan pekan olahraga yang diselenggarakan tiap empat tahun sekali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kanguru pohon ditemukan pada 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapapu, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, pada ketinggian 680–1.700 meter di atas permukaan laut. Populasi lainnya ditemukan di wilayah terpencil di Pegunungan Foja, Papua, Indonesia.

Panjang tubuh hewan ini berkisar 41--77 cm, dengan panjang ekor 40--80 cm, dan berat 7--15 kilogram. Kanguru pohon lebih banyak beraktivitas di atas pepohonan dan sesekali turun ke tanah untuk mencari sumber air minum.

Sebagai maskot PON Papua, Kangpho digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai di kepala dan pinggang. Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala adalah lambang kebesaran untuk kaum laki-laki.

Rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua. Pada ikat pinggang dan ikat lengan Maskot Kangpho terdapat ukiran khas Papua yang terkenal di seluruh dunia.

Ukiran ini terkait dengan spiritualitas hidup dan penghormatan kepada nenek moyang yang selalu hidup dalam pikiran dan juga hati masyarakat Papua. Maskot Kangpho juga memakai mahkota puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Jayawijaya Papua yang bersalju abadi.

Puncak Jayawijaya memiliki ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut. Gunung Jayawijaya merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.

Maskot Drawa

Maskot PON XX
Drawa dan Kangpho merupakan hewan endemik Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Maskot Drawa di PON XX Papua adalah maskot berbentuk burung cenderawasih atau yang bernama latin Paradisaea raggiana. Cenderawasih adalah jenis burung berkicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm (genus Paradisaea).

Di dunia ini terdapat 30 jenis cenderawasih dan 28 jenis di antaranya berada di Papua. Sebut saja jenis apoda atau dikenal pula dengan sebutan cenderawasih ekor emas. Jenis cenderawasih inilah yang sering kita jumpai karena dijadikan sebagai mahkota.

Tapi di PON XX, sekelompok anak muda Papua mengimbau agar panitia dan masyarakat tidak menjadikan mahkota cenderawasih sebagai cendera mata. Alasannya, hal itu bisa mengakibatkan perburuan terhadap burung surga tersebut.

Tali medali warna merah putih yang dikenakan sebagai kalung Drawa melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.

Lalu warna kuning di kepala dan ekor adalah warna cenderawasih sebenarnya yang melambangkan semangat kehangatan dan kegembiraan. Warna ini juga menunjukkan Papua sebagai tanah yang kaya raya.

Sedangkan obor yang dipegang oleh masing-masing maskot menunjukkan semangat yang kuat dan menyala-nyala bagai api untuk bertanding merebut prestasi dengan menjunjung tinggi sportivitas. Sama dengan Kangpho, Drawa juga bermahkotakan dan memakai rumbai khas Papua. Kendati kedua maskot menggunakan jenis yang berbeda, makna yang dimiliki adalah sama.

Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021

Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya