Liputan6.com, Jakarta - Susah tidur tidak selalu berarti Anda mengidap insomnia. Lantas, apa itu insomnia?
Dilansir WebMD, Jumat (29/10/2021), insomnia adalah gangguan tidur yang membuat Anda mengalami kesulitan untuk tetap tidur. Kondisi tersebut bisa bersifat jangka pendek (akut), berlangsung lama (kronis), atau mungkin datang dan pergi.
Advertisement
Baca Juga
Insomnia akut berlangsung dari satu malam hingga beberapa minggu. Sedangkan insomnia yang bersifat kronis terjadi minimal tiga malam dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih.
Total ada dua jenis insomnia. Pertama, insomnia primer. Ini berarti masalah tidur Anda tidak terkait dengan kondisi atau masalah kesehatan lain. Selanjutnya, insomnia sekunder yang berarti Anda mengalami kesulitan tidur karena kondisi kesehatan seperti asma, depresi, radang sendi, kanker, atau mulas.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyebab Insomnia
Penyebab utama insomnia meliputi:
1. Stres yang berkaitan dengan peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan pekerjaan, kematian orang yang dicintai, atau perceraian.
2. Hal-hal di sekitar Anda seperti kebisingan, cahaya, atau suhu.
3. Perubahan jadwal tidur seperti jet lag atau shift baru di tempat kerja.
4. Gen. Penelitian menemukan bahwa kecenderungan insomnia dapat diturunkan dalam keluarga.
Â
Penyebab sekunder insomnia meliputi:
1. Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
2. Obat pilek, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma.
3. Rasa sakit atau tidak nyaman di malam hari.
4. Penggunaan kafein, tembakau, alkohol, atau obat-obatan terlarang.
5 Hipertiroidisme dan masalah endokrin lain,
6. Gangguan tidur lainnya, seperti sleep apnea.
7. Kehamilan.
8. Penyakit alzheimer dan jenis demensia lain.
9. Gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas.
10. PMS atau menopause.
Advertisement
Pengobatan Insomnia
Insomnia akut mungkin tidak memerlukan pengobatan, tapi jika Anda sulit melakukan aktivitas sehari-hari karena lelah, dokter akan meresepkan obat tidur untuk waktu yang singkat. Obat-obatan yang bekerja dengan cepat dapat membantu Anda menghindari masalah seperti mengantuk di hari berikutnya.
Sedangkan untuk insomnia kronis, Anda memerlukan perawatan untuk kondisi atau masalah kesehatan yang membuat Anda tetap terjaga. Dokter biasanya akan menyarankan terapi perilaku, sehingga dapat membantu Anda mengubah hal-hal yang dapat memperburuk insomnia dan mempelajari apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur.
Penulis: Vania Dinda Marella
Infografis Kala Insomnia Merusak Kualitas Tidur Anda
Advertisement