Meghan Markle Dikritik karena Pakai Gelar Kerajaan Saat Melobi Program Cuti Berbayar untuk Orangtua di AS

Beberapa waktu lalu, Meghan Markle membuat surat terbuka terkait usulannya agar pemerintah AS menerapkan cuti berbayar bagi para orangtua.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Nov 2021, 09:27 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 09:30 WIB
Penampilan Cantik Meghan Markle Saat Temui Veteran Perang
Duchess of Sussex Meghan Markle saat menghadiri Field of Remembrance di Westminster Abbey di London, Inggris (7/11/2019). Meghan Markle tampil cantik mengenakan mantel Boucle Alpaca biru tua dari koleksi Sentaler dan topi beludru kerudung jala koleksi Philip Treacy. (AFP Photo/Tolga Akmen)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle sempat menyuarakan soal cuti berbayar untuk orangtua di Amerika Serikat atau AS dalam surat terbuka Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer. Aksi ini dikritisi saat seorang sumber senior kerajaan menyebut Meghan menggunakan kerajaan di luar konteks untuk lobi politik.

Dilansir dari The Sun, Senin (8/11/2021), para ajudan istana memperingatkan Duchess of Sussex harus "menjauhi" politik. Hal ini setelah Meghan menelepon politisi menggunakan gelar kerajaannya dan melobi untuk cuti berbayar untuk orangtua.

Secara konstitusional, anggota keluarga kerajaan tidak berurusan dengan politik dan bersikap netral. Dua Senator Republik menyebut mereka telah dihubungi melalui telepon pribadi sebelum Meghan memperkenalkan dirinya sebagai Duchess of Sussex.

Meghan mengajukan petisi kepada mereka mengenai cuti ayah, topik kontroversial di AS. Seorang ajudan istana menggambarkan intervensi itu "keterlaluan".

Sementara, ajudan lainnya menyebut kepada The Times, "Sebagai anggota keluarga kerajaan, jika Anda menggunakan gelar itu, itu berarti Anda menghindari hal-hal semacam itu."

"Jika tidak, Anda menggunakan gelar kerajaan di luar konteks dan orang akan mempertanyakan motif Anda," tambahnya. Sumber itu melanjutkan bahwa keluarga kerajaa tidak memiliki suara dalam politik Amerika Serikat.

"Kampanye itu penting, tetapi ada perbedaan antara berkampanye tentang 'isu' seperti lingkungan dan kesehatan mental, dan menyelaraskan diri Anda dengan kebijakan," ungkap sumber.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menelepon Senator

Meghan Markle
Meghan Markle (Niall Carson/PA Wire/AP Images)

Sumber juga menyebut Meghan tidak berhak untuk memiliki suara yang lebih kuat soal masalah ini daripada ibu-ibu lain di Negeri Paman Sam. "Dia seharusnya tidak bermain-main dalam politik," terang sumber tersebut.

Meghan menelepon Senator Republik Susan Collins dari Maine dan Shelley Moore Capito dari West Virginia. Sebuah sumber yang dekat dengan Meghan mengatakan dia telah menghubungi mereka "dalam kapasitas pribadinya sebagai warga negara yang terlibat".

Namun, Collins dan Moore mengatakan bahwa mereka terkejut mendengar kabar dari Meghan secara tiba-tiba. "Saya senang berbicara dengannya, tetapi saya lebih tertarik pada apa yang dikatakan orang-orang dari Maine kepada saya tentang cuti berbayar," kata Senator Collins.

Menurut Senator Kirsten Gillibrand, Meghan kini berharap menjadi bagian dari "kelompok kerja untuk bekerja dengan cuti berbayar jangka panjang". Kedua senator memperhatikan bahwa Meghan menggunakan gelar kerajaannya untuk berbicara dengan mereka.

Surat Terbuka

Meghan Markle dan Pangeran Harry
Meghan Markle dan Pangeran Harry di One World Observatory pada 23 September 2021 di New York City. (ROY ROCHLIN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Duchess of Sussex menulis permohonan kepada dua anggota parlemen Demokrat di Washington DC dengan menganjurkan cuti keluarga berbayar. Megan bersikeras bahwa permohonan itu dikirim sebagai orang Amerika dan "ibu" dan bukan politisi.

"Saya bukan pejabat terpilih, dan saya bukan politisi. Saya, seperti banyak orang, warga negara yang terlibat dan orang tua," tulis Meghan dalam surat itu.

"Dan karena Anda dan rekan kongres Anda memiliki peran dalam membentuk hasil keluarga untuk generasi mendatang, itulah mengapa saya menulis kepada Anda pada saat yang sangat penting ini, sebagai seorang ibu untuk mengadvokasi cuti berbayar," tulisnya dalam surat itu.

Amerika Serikat saat ini tidak memiliki sistem untuk cuti berbayar untuk orangtua. Meskipun demikian, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memperkenalkan hal tersebut.

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya