Sutradara X-Men Dituding Lecehkan Emosi Mantan Asisten hingga Ganggu Kesehatan Mental

Sutradara X-Men Bryan Singer dituduh bertindak pelecehan emosional oleh mantan asisten yang mengklaim pembuat film itu membuatnya mabuk dan berhubungan seks dengannya.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Des 2021, 12:18 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 11:01 WIB
Bryan Singer
Sutradara AS Bryan Singer berpose pada saat kedatangan untuk pemutaran perdana X-Men Apocalypse di pusat kota London pada 9 Mei 2016. (Daniel LEAL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sutradara X-Men Bryan Singer dituding bertindak pelecehan mental dan emosional oleh mantan asistennya, Blake Stuerman. Ia juga merinci hubungan seksual mereka yang terjadi saat Stuerman berusia 18 tahun dan Singer berusia 43 tahun.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa (21/12/2021), hubungan tersebut diduga menimbulkan trauma bagi Stuerman. Dalam sebuah esai yang dirilis Variety, Stuerman mengklaim dirinya bertemu sutradara X-Men di New York City pada 2009.

Momen pertemuan itu hanya beberapa hari setelah Stuerman berulang tahun ke-18 dan hubungan seksual pertama mereka terjadi tak lama setelah itu. Stuerman menyebut kemudian ia mengetahui Bryan Singer 'memiliki reputasi menyukai pria yang sangat muda,' termasuk dirinya sendiri.

Menurut akunnya, sutradara X-Men itu mengendalikan setiap aspek kehidupan Stuerman selama empat tahun bersama. Ia juga mengklaim dirinya 'hidup dalam ketakutan' dari Singer setelah menyaksikan dia menyerang seorang pria di sebuah pesta rumah pada 2012. Ia juga mengatakan pria yang kini berusia 56 tahun itu mengancam akan membunuhnya jika dia pergi.

Pengacara Singer, Andrew Brettler, menyebut tuduhan Stuerman 'tidak terbukti, menghasut, dan sangat memfitnah' dalam tanggapan tertulis empat halaman. Ia juga mengatakan mantan asisten itu 'hanya memiliki pendapat pribadi yang kuat tentang sesuatu yang ingin orang terima' setelah dipecat pada Juni 2013.

Namun, Brettler tidak membantah atau mengomentari tuduhan bahwa Singer membuat Stuerman mabuk dan berhubungan seks dengannya ketika dia berusia 18 tahun. Ia juga tidak menanggapi klaim bahwa produser telah menyerang seseorang di depan Stuerman hampir satu dekade lalu.

Singer telah bekerja di industri ini selama lebih dari tiga dekade dan dikenal dengan film-film X-Men, Superman Returns, The Usual Suspects, dan Valkyrie. Kariernya tersandung berbagai tuduhan, kasus pengadilan, dan film dokumenter oleh sejumlah pria yang mengklaim bahwa dia bertindak pelecehan seksual terhadap mereka sebagai anak di bawah umur dalam insiden sejak 1997.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengaruh Singer

Ilustrasi
Ilustrasi kekerasan seksual. (dok. Pexels/Josie Stephens)

Singer, merupakan seorang biseksual dan memiliki seorang putra dengan aktris Michelle Clunie, telah membantah semua tuduhan. Beberapa tudingan telah dicabut di pengadilan dan diselesaikan dengan mengatakan biaya penyelesaian lebih murah daripada pergi ke pengadilan.

"Sampai beberapa tahun yang lalu, saya masih membela Bryan secara pribadi. Jika seseorang mengemukakan rumor tentang dugaan perilakunya, saya akan menyangkalnya," tulis Stuerman dalam esainya.

"Baru setelah saya mulai menerima perawatan khusus untuk pelecehan dan PTSD, saya menerima apa yang sebenarnya terjadi. Saya adalah korban pelecehan oleh orang yang sangat berkuasa, sangat kaya, dan sangat sakit. Saya adalah korban dari Bryan Singer," tambahnya.

Stuerman menyebut dirinya bangkrut dan bekerja sebagai asisten desainer scenic di New York ketika dia bertemu Singer saat makan malam di Nobu 57 pada 2009. 'Saya kurus, sangat dewasa sebelum waktunya, dan terlihat tidak lebih dari 15 tahun. Definisi buku teks tentang seorang twink,' kenangnya.

Ia mengklaim malam itu Singer mengundang semua orang ke suite hotelnya dan meminta untuk melihat SIM-nya karena dia tidak percaya dia berusia 18 tahun. Ketika dia memutuskan untuk pergi, dia mengatakan Singer menawarinya minuman dan menyebut kepadanya bahwa sopirnya bisa mengantarnya ke rumah jika dia tinggal, tetapi dia menolak tawaran itu.

Stuerman menulis tentang ia menghabiskan minggu itu bersama Singer dan teman-temannya. Ia juga mengingat sutradara itu 'menjatuhkan lebih dari 10 ribu dolar AS pada potret diri John Waters karena dia menganggapnya lucu.'

Berujung Gangguan Kesehatan Mental

Ilustrasi
Ilustrasi pelecehan emosional dan mental. (dok. pexels/Anete Lusina)

Stuerman mengklaim dia 'tidak pernah meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan apa pun' sebelum bertemu Singer. Namun, hal tersebut berubah suatu malam ketika sutradara itu diduga menekannya untuk meminum minumannya saat makan malam.

Menurut Stuerman, Singer bersikeras dia menghabiskan minuman dan kemudian memesannya lagi sebelum mengundang semua orang kembali ke suite hotelnya. "Grup itu meninggalkan suite-nya beberapa kali sampai saya menemukan diri saya sendirian dengan Bryan. Saya baru berusia 18 tahun, sendirian di kamar hotel dengan seorang pria kaya dan terkenal yang memberi saya perhatian penuh, dan saya mabuk untuk pertama kalinya dalam hidup saya," tulisnya.

"Dada saya menjadi sesak sekarang hanya dengan memikirkannya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Saya tidak tahu saya diizinkan untuk mengatakan tidak. Saya tidak tahu bahwa alkohol memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan saya," jelasnya.

Pada 2014, tepat sebelum Days of Future Past dirilis, aktor dan model Michael Egan yang saat itu berusia 31 tahun, menuduh Singer memperkosanya di Hawaii pada 1999, ketika dia berusia 17 tahun. Stuerman mengatakan bahwa setelah cerita itu bikin heboh dan hubungannya dengan Singer menjadi berita utama tabloid, tetapi dia 'diperingatkan untuk tidak mengatakan apa-apa.'

Stuerman menjelaskan bahwa dia 'jatuh ke dalam depresi berat' dan harus pindah rumah bersama orangtuanya. Ia ingat berjuang dengan kesehatan mentalnya serta penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan pada obat anti-kecemasan selama dua tahun.

Dia mulai menemui terapis setiap minggu atas permintaan orangtuanya. Stuerman mengatakan butuh terapi bertahun-tahun baginya untuk menyadari bahwa dia adalah 'korban pelecehan.'

"Ternyata kecanduan, depresi berat, PTSD, dan kecemasan sangat umum di antara kita yang mengalami kemarahan Bryan," tulisnya.

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya