6 Fakta Menarik Manokwari, Punya Tempat Wisata Terumbu Karang dari Bangkai Kapal

Kabupaten Manokwari punya banyak tempat wisata alam yang menarik, salah satunya Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy yang punya 147 jenis burung.

oleh Henry diperbarui 23 Des 2021, 12:13 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 08:30 WIB
Waterspout Manokwari
Fenomena alam putaran angin yang muncul di permukaan laut, atau yang dikenal dengan istilah waterspout, muncul di pesisir pantai Manokwari Timur, Provinsi Papua Barat. Peristiwa yang terjadi Rabu pagi (24/11/2021). (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Manokwari adalah salah satu kabupaten dan juga ibu kota dari provinsi Papua Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.168,28 km per segi dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari tahun 2021, jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 192.633 jiwa.

Manokwari merupakan kota pemerintahan tertua di tanah Papua, Kata Manokwari berasal dari bahasa Biak Numfor yang berarti Kampung Tua. Ibu kota Kabupaten Manokwari adalah Kota Manokwari. Kabupaten Manokwari terletak di bagian kepala burung Pulau Papua. Secara geografis, Manokwari berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, Kabupaten Teluk Wondama di sebelah timur. 

Kabupaten ini mempunyai klub sepak bola Perseman Manokwari yang menjadi kebanggaan daerah mereka. Klub ini bermarkas di Stadion Esau Sesa berkapasitas 20.000 penonton. Perseman, dijuluki Hinocofu (Ular Putih) atau Laskar Kaki Gunung Arfak.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Manokwari. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Manokwari yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Hari Jadi Manokwari

Hari jadi Manokwari jatuh pada 8 November. Penetapan ini bermula pada 1898 dengan latar peristiwa terbentuknya pos pemerintahan pertama di Manokwari oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Saat itu, Residen Ternate Dr. D. W. Horst atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda melantik Tn. L. A. Van Oosterzee pada Selasa, 8 November 1898 sebagai Controleer Afdeling Noord New Guinea (Pengawas Wilayah Irian Jaya Bagian Utara) yang waktu itu masih termasuk wilayah keresidenan Ternate. Tanggal 8 November inilah yang selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Manokwari melalui Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 1995.

2. Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy

Cagar alam ini memiliki 147 jenis burung dan berbagai jenis flora dan fauna lainnya. Terletak di sepanjang Wasior 142.173,94 km dengan luas 73.022 hektare. Dari cagar alam ini kita bisa menikmati panorama alam Teluk Wandamen dan Teluk Cenderawasih yang sangat indah.

Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy dapat dicapai dengan pesawat udara jenis Cessna dan Twin Otter dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari kota Manokwari. Meskipun untuk mencapainya tergolong sulit, tetapi pemandangan dan keberagaman flora dan fauna yang terdapat di dalamnya sebanding dengan perjalanan yang kita tempuh.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3. Bawah Laut Teluk Doreri

Bawah Laut Teluk Doreri di Manokwari, Papua Barat
Bawah Laut Teluk Doreri di Manokwari, Papua Barat. (dok.Instagram @olengrumfabe/https://www.instagram.com/p/B8bSM1ihOXx/Henry)

Bawah laut teluk Doreri merupakan salah satu situs terbaik untuk jenis bangkai kapal yang beragam di Indonesia. Di Teluk Doreri terdapat tiga pulau kecil; Pulau Mansinam, Pulau Lemon, dan Pulau Raimuti di dekat Pantai Arfai, yang masih memiliki koleksi terumbu karang yang unik dan menarik.

Ada banyak terumbu karang cantik, yang akan memanjakan mata siapa saja yang ingin menyelam di sana.  Diperkirakan terdapat lebih dari 20 bangkai kapal laut berada disana. Namun yang dapat dilihat dengan jelas hanya enam bangkai kapal yang kini menjadi terumbu karang dan objek yang bisa diamati para penyelam.

Ada Pasir Putih Wreck sejenis kapal patroli angkatan laut dengan panjang antara 13–22 meter. Lalu ada Pillbox Wreck, kapal kargo komersial pembawa amunisi dengan panjang antara 9–16 meter.

4. Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari

Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari atau sering disebut Hutan Wisata Gunung Meja ini terletak di Kabupaten Manokwari. Jarak dari pusat kota ke Taman Wisata Alam Gunung Meja sekitar 2,5 km. Fungsi utama taman ini adalah untuk pariwisata dan rekreasi alam. Selain itu juga sebagai tempat penelitian serta perlindungan sistem penyangga kehidupan bagi keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan.

Area gunung meja merupakan hutan yang ideal untuk olahraga hiking, piknik keluarga, serta penelitian. Di kawasan hutan wisata ini dibangun Tugu Jepang yang merupakan monumen peringatan Pendaratan tentara Jepang divisi 221 dan 222 di Manokwari pada era Perang Dunia II.

5. Kuliner khas Manokwari

Abon Gulung khas Manokwari, Papua Barat
Abon Gulung khas Manokwari, Papua Barat. (dok.Instagram @yodhataste/https://www.instagram.com/p/CXNjV0AvsdO/Henry)

Manokwari punya beberapa kuliner khas, salah satunya adalah Abon Gulung yang adalah makanan ringan yang kerap ditemui di setiap bandara yang ada di Papua maupun Papua Barat. Abon gulung sebenarnya adalah roti gulung yang di tengahnya berisi abon. Namun entah mengapa kelembutan roti ini yang biasanya berasa manis berganti menjadi rasa gurih

Ada juga ikan bakar Manokwari yang berbahan dasar ikan tongkol yang dimasak dengan berbagai bumbu yang disajikan mentah. Cita rasanya tentu saja gurih dan pedas. Ada juga Papeda, Ikan Kuah Kuning, Mujair Lalapan, Ikan Asap Borobudur dan Kue Lontar.

6. Pantai Pasir Putih Manokwari

Pantai Pasir Putih adalah sebuah pantai yang menjadi lokasi objek wisata di Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari. Pantai ini dinamai demikian karena memiliki pasir putih yang bersih dan halus. Pantai ini masih cukup sepi, selain daripada para penjual yang berada di sekitar lokasi pantai.

Pantai Pasir Putih terletak sekitar 6 kilometer dari Manokwari. Untuk mencapai pulau ini diperlukan waktu 10--15 menit menggunakan kapal mesin. Di pantai ini, terdapat beberapa kios yang dapat jadi pilihan untuk wisatawan yang ingin membeli makanan dan minuman. Berbagai jenis jajanan baik makanan dan minuman disediakan oleh warga setempat.

Keunikan pada pantai ini adalah air laut di pantai ini punya tiga warna, yakni bening, biru kehijauan, dan biru gelap, yang mampu menarik perhatian wisatawan. Ombak di pantai ini relatif tidak besar, sehingga memungkinkan pengunjung untuk berenang. Fasilitas yang disediakan antara lain penyewaan ban renang. Untuk memasuki area pantai tidak dikenai biaya selain biaya parkir kendaraan

Pengelola pantai ini juga sangat memerhatikan pelestarian laut dan pantai. Caranya antara lain, reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Mereka juga melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

 

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya