Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand mengusulkan pembukaan kembali pendaftaran Test & Go atau bebas karantina pada Februari 2022. Bersama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat, mereka akan mengajukan proposal ke Pusat Administrasi Situasi Covid-19(CCSA) untuk melanjutkan pendaftaran skema masuk pada Februari 2022.
Menteri Pariwisata dan Olahraga Pipat Ratchakitprakarn mengatakan, situasi Covid-19 di Thailand terkendali dan melewati puncaknya. Ia menargetkan Thailand akan menyambut delapan juta wisatawan asing tahun ini dan menghasilkan lebih dari 480.000 juta baht atau Rp208 miliar.
Advertisement
Baca Juga
CCSA akan mengadakan pertemuan dan membuat keputusan akhir. Selanjutnya, mereka akan menggelar rapat umum yang akan dipimpin PM Thailand Prayut Chan-o-cha.
Pendaftaran skema Test & Go dihentikan selama sebulan terakhir karena wabah Omicron di Thailand. Namun, pemerintah masih memberi kelonggaran akses bagi wisatawan yang sudah mendaftar lebih dulu.
Pelancong yang sudah terdaftar dalam skema Test & Go bisa memasuki Thailand hanya dengan masa karantina minimal. Biasanya mereka hanya satu malam menginap di hotel yang disetujui, sambil menunggu hasil dari tes RT-PCR.
Pipat mengatakan sudah waktunya untuk melanjutkan skema itu lagi karena Kementerian Kesehatan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19. Jumlah kasus positif Covid-19 di Thailand sempat meningkat dari 7.000 kasus menjadi 8.000 kasus setelah tahun baru dari 10 Januari hingga 14 Januari 2022. Angka itu berangsur menurun yang diklaim sebagai sinyal tingkat infeksi Covid-19 telah melewati puncaknya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Tegas
Meski kasus Omicron telah meningkat, banyak orang di Thailand yang terinfeksi varian tersebut belum melaporkan gejala yang parah. Ia menambahkan bahwa lebih dari 70 persen populasi telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Namun, dimulainya kembali skema Test& Go kemungkinan akan menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat. Menurut Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, para pejabat sedang mempertimbangkan kemungkinan langkah-langkah pencegahan Covid-19 bagi mereka yang memasuki negeri itu di bawah skema tersebut.
Hal itu dilakukan setelah beberapa media lokal melaporkan kasus beberapa wisatawan "melarikan diri" dari karantina sambil menunggu hasil tes kedatangan mereka. Para pejabat sekarang mendiskusikan apakah akan mengharuskan pelancong mengunduh aplikasi Mor Chana agar bisa memantau lokasi mereka.
Â
Advertisement
Penghentian Sementara
Thailand menangguhkan sementara pendaftaran untuk pengecualian karantina bagi pengunjung asing. Keputusan itu diambil dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Program pembebasan karantina "Test and Go" dan skema "sandbox" dihentikan sementara dari 21 Desember hingga 4 Januari 2022, seperti diberitakan kanal Global Liputan6.com.
Pengumuman itu datang sehari setelah negara di Asia Tenggara itu melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron yang ditularkan secara lokal. Program "Test and Go", diluncurkan pada 1 November 2021, memungkinkan pengunjung asing yang divaksinasi penuh dari negara dan wilayah berisiko rendah yang diakui pemerintah untuk memasuki Thailand tanpa menjalani karantina wajib.
Infografis Perjalanan Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2020
Advertisement