Malaysia Bebaskan Karantina bagi Turis yang Kontak Tak Bergejala dan Sudah Terima Booster

Mulai 1 Maret 2022 Malaysia akan membebaskan karantina bagi wisatawan yang kontak tak bergejala dan sudah booster.

oleh Komarudin diperbarui 25 Feb 2022, 14:14 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 14:14 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia menerapkan kebijakan baru terkait karantina di negaranya. Bagi mereka yang kontak dengan yang terinfeksi Covid-19, tapi tidak menunjukkan gejala dan sudah menerima suntik booster, mereka bebas karantina,

Turis yang kontak dekat yang bergejala harus menjalani karantina di rumah selama lima hari, seperti dikutip dari The Star. Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan ini adalah prosedur kontak dekat terbaru kementerian yang akan mulai berlaku pada 1 Maret 2022.

"Bagi yang teridentifikasi kontak dekat dengan kasus positif Covid-19, jika pada hari pertama terpapar tidak menunjukkan gejala dan sudah mendapat booster, tidak perlu menjalani karantina," jelasnya.

Namun, mereka harus menjalani tes mandiri Covid-19 pada hari pertama dan ketiga setelah terpapar. Jika mereka negatif, mereka dapat melakukan hal-hal seperti biasa.

"Jika positif, maka harus melapor ke MySejahtera," kata Khairy dalam konferensi pers, Kamis, 24 Februari 2022.

Khariy berkata, individu yang kontak dekat, tidak memiliki gejala, tetapi belum menerima suntikan booster masih perlu menjalani karantina selama lima hari.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Isi Kuesioner

Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)

Khairy mengatakan mereka yang diidentifikasi sebagai kontak dekat akan menerima Home Assessment Tool (HAT). Mereka juga perlu mengisi kuesioner.

"Jika Anda mengatakan tidak bergejala, maka Anda tidak akan diberikan Perintah Pengawasan Rumah dan status MySejahtera Anda tetap normal," kata Khairy. Prosedur baru itu dibuat dengan mempelajari fakta-fakta ilmiah dan informasi baru.

Karantina Tujuh Hari

Melihat Pusat Karantina dan Perawatan Virus COVID-19 di Malaysia
Sudut ruangan Pusat Karantina dan Perawatan COVID-19 Risiko Rendah di MAEPS, Serdang, Selangor, Malaysia (3/4/2020). Fasilitas tersebut digunakan untuk menampung sekitar 600 pasien COVID-19 "berisiko rendah", yang dinyatakan positif COVID-19. (Xinhua/Chong Voon Chung)

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pelonggaran aturan baru bagi pelancong yang kembali atau datang ke Malaysia. Salah satunya soal masa karantina penumpang internasional. 

Bagi pelancong golongan tertentu yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19, mereka berhak menjalani karantina hanya tujuh hari, dari semula 14 hari. "Wisatawan asing yang divaksin lengkap akan menjalani karantina rumah tujuh hari (jika ada) atau di pusat karantina," kata pihaknya, dilansir dari Says.

10 Hari

Melihat Pusat Karantina dan Perawatan Virus COVID-19 di Malaysia
Sejumlah wartawan bekerja di Pusat Karantina dan Perawatan COVID-19 Risiko Rendah di Malaysia Agro Exposition Park Serdang (MAEPS) di Serdang, Selangor, Malaysia (3/4/2020). (Xinhua/Chong Voon Chung)

Sementara, pelancong tanpa atau dengan vaksinasi tidak lengkap, wajib menjalani masa karantina 10 hari di fasilitas karantina yang sudah ditunjuk. Perjalanan internasional untuk tujuan umrah juga sudah diizinkan.

"Dengan demikian, jemaah umrah diperbolehkan umrah sejalan dengan keputusan menghapus persyaratan MyTravelPass untuk pergi ke luar negeri mulai 18 Oktober (2021)," imbuh mereka.

[INFOGRAFIS] Malaysia Airlines Dirudal, Ulah Siapa?

[INFOGRAFIS] Malaysia Airlines Dirudal, Ulah Siapa?
Malaysia Airlines kembali dilanda bencana, pada Kamis (17/7/2014) salah satu armadanya jatuh ditembak rudal di wilayah Ukraina Timur.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya