Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada Kamis (24/2/2022), Rusia menginvasi Ukraina. Ledakan keras terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina. Disebutkan 10 wilayah negeri pecahan Uni Soviet itu dihujani rudal Rusia, termasuk markas militer, bandara, dan gudang militer, dekat Kiev, Kharkiv, dan Dnieper.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada dewan Keamanan dan Pertahanan nasionalnya untuk mengumumkan darurat militer. Dikutip dari kanal Global Liputan6.com dari laman BBC, Dewan Keamanan dan Pertahanan diharapkan mengadakan pertemuan mendesak untuk memutuskan masalah ini.
Advertisement
Baca Juga
Sehari sebelumnya, sang presiden telah mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari sejak 23 Februari 2022. Pemerintah juga mendesak warga Ukraina di Rusia untuk segera meninggalkan negara itu ketika Kiev mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan kemungkinan invasi lebih lanjut oleh Rusia.
Konflik Rusia dan Ukraina berawal dari rencana Ukraina untuk bergabung dengan Organisasi Pertahanan Militer Atlantik Utara (NATO) yang dimotori Amerika Serikat. Hal itu memicu kemarahan Rusia.
Ukraina pun mengurungkan rencana tersebut. Meski begitu Rusia masih berusaha mengganggu Kiev dengan mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Vladimir Putin bahkan mengerahkan sejumlah pasukannya ke dua wilayah itu dengan dalih bagian dari pasukan penjaga perdamaian.
Langkah yang dilakukan Rusia memicu kritik pemerintah negara-negara di seluruh dunia. Banyak yang menanggapi pengakuan tersebut, mengutuk langkah tersebut dan mendesak resolusi diplomatik terhadap konflik Rusia dan Ukraina.
Ukraina dan Rusia sebelumnya tergabung dalam negara Uni Soviet yang berhaluan komunis. Saat itu, Rusia yang punya wilayah terluas menjadi pusat pemerintahan. Saat komunisme tumbang di Soviet, sejumlah wilayah memisahkan diri dan berdiri sebagai negara merdeka, termasuk Ukraina.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemiripan Bahasa
Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 24 Agustus 1991. Selain itu, ada berbagai fakta seputar Ukraina yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Negara Terluas di Eropa
Kalau dilihat dari angkanya, Rusia yang memiliki luas 17,13 juta km persegi jelas layak mendapatkan gelar sebagai negara terluas. Bukan hanya di Eropa, tetapi juga dunia. Namun, dilansir Big Seven Travel, sebagian wilayah Rusia berada di Asia sehingga negara ini tidak bisa disebut sebagai yang terbesar di Eropa.
Sebagai gantinya, predikat negara terluas di Eropa jatuh ke Ukraina yang mengungguli Prancis dan Spanyol. Luas negara ini 603.628 km persegi atau 20 kali lebih luas dari Belgia, dan seluruh wilayahnya berada di Eropa.
2. Kemiripan Bahasa Ukraina dan Rusia
Pernah tergabung dalan satu negara, tak heran ada sejumlah persamaan Ukraina dengan Rusia. Salah satunya adalah bahasa. Ukraina sebenarnya memiliki bahasa mereka sendiri. Namun entah karena sejarah Ukraina yang dulunya pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, atau karena lokasinya berbatasan langsung dengan Rusia, yang jelas bahasa Ukraina sangat mirip dengan bahasa Rusia.
Jadi, tidak heran jika mayoritas orang Ukraina bisa bahasa Rusia, begitu juga sebaliknya. Situasi ini mirip sekali dengan Indonesia dan Malaysia. Baik Indonesia atau Malaysia memiliki bahasa sendiri, namun karena bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu, banyak orang Indonesia mengerti bahasa Melayu dan begitu pula sebaliknya.
Advertisement
3. Dijuluki Keranjang Roti Eropa
Bisa dibilang, Ukraina mungkin tidak membutuhkan negara-negara Eropa. Sebaliknya, mayoritas negara Eropa jelas membutuhkan Ukraina. Dilansir World Atlas, Ukraina punya tanah subur yang sangat ideal untuk ditanami biji-bijian dan gandum.
Kondisi ini membuat Ukraina menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Karena itu banyak negara Eropa sangat bergantung pada Ukraina dalam hal pasokan gandum untuk membuat roti. Saking pentingnya, orang Eropa bahkan menjuluki negara ini dengan sebutan "Bread Basket of Europe" atau Keranjang Roti Eropa.
4. Negara Paling Berpendidikan
Walaupun letaknya di pojok Eropa, Ukraina termasuk salah satu negara paling berpendidikan di dunia. Dilansir Dook International, sebanyak 99,4 persen orang dewasa di Ukraina bisa menulis dan membaca.
Selain itu, 70 persen orang dewasa merupakan lulusan sekolah menengah atas, bahkan tidak sedikit yang punya gelar doktor. Persentase yang tinggi membuat Ukraina menempati peringkat keempat sebagai negara paling berpendidikan di dunia.
5. Kota Hantu
Beberapa kota di kawasan Chernobyl, Ukraina mendapat julukan sebagai 'kota hantu' karena sudah puluhan tahun ditinggalkan. Dilansir History, awalnya kota-kota ini adalah kota biasa yang padat penduduk.
Semua berubah sewaktu salah satu reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl meledak pada 26 April 1986. Sebanyak 28 orang meninggal di tempat kejadian akibat paparan radiasi nuklir yang ekstrem, ribuan orang terkena berbagai penyakit berbahaya, dan sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dekat kawasan Chernobyl terpaksa diungsikan keluar kota tanpa pernah bisa kembali ke rumah mereka.
Puluhan tahun sejak kejadian mengerikan itu, kota-kota di sekitar Chernobyl dibiarkan kosong dan terbengkalai seperti kota hantu. Uniknya, Chernobyl sering dijadikan ide atau latar belakang cerita sejumlah film maupun serial yang diproduksi Hollywood, Amerika Serikat.
Salah satunya film Die Hard 5 yang dibintangi Bruce Willis. Saat syuting, mereka bahkan membangun sebuah set khusus di Hongaria yang dibuat mirip dengan kota di Chernobyl yang terbengkalai.
6. Monumen Kemenangan
Di ibu kota Ukraina, Kiev atau Kyiv, terdapat monumen kemenangan bernama The Motherland Monument atau Monumen Ibu Pertiwi setinggi 62 meter. Monumen itu dibangun sebagai tanda syukur atas kemenangan Uni Soviet melawan Nazi Jerman. Patung pada monumen itu adalah Putri Brezhnev, istri dari mantan pemimpin Uni Soviet.
Patung tersebut terbuat dari bahan Titanium yang menjadi simbol kota Kiev serta menjadi sejarah Ukraina dalam Perang Dunia Kedua. Dalam patung tersebut terdapat lubang api abadi, tapi karena masalah biaya, lubang api hanya dinyalakan pada hari libur besar nasional saja.
Advertisement