Liputan6.com, Jakarta - Sosok Simon Leviev mencuri atensi banyak pihak setelah penayangan film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler. Sejak itu pula, ia tak henti jadi sorotan.
Dikutip dari Page Six, Senin (28/2/2022), Simon Leviev disebut mematok tarif sebesar 20 ribu dolar AS atau setara Rp288 juta untuk tampil di klub malam. Ini setelah The Tinder Swindler mengungkap jejak kontraknya, seperti dilaporkan TMZ.
Advertisement
Baca Juga
Outlet itu melaporkan Leviev menerima tawaran menghibur dari Philly (Philadelphia) dan Boston hingga sejauh Jerman dan Meksiko. Rupanya, bukan hanya bayaran bernilai fantastis itu saja.
Ada pula permintaan layanan minuman botol di klub, jet pribadi, suite hotel bintang 5, layanan mobil SUV hitam, dan dua penjaga keamanan penuh waktu. TMZ juga melaporkan bulan ini bahwa ia terlihat memeriksa Ferrari di diler mobil mewah Tel Aviv.
Dilansir dari New York Post, Senin (28/2/2022), Menurut TMZ, Leviev telah menandatangani kontrak dengan manajer yang berbasis di LA, Gina Rodriguez, yang mewakili berbagai bintang realitas, termasuk Mama June. Mereka disebut telah membahas "sejumlah rencana untuk memanfaatkan ketenaran Netflix baru Leviev menjadi keuntungan dan karier hiburan."
Menurut Page Six, di antara proyeknya yang lain adalah acara kencan dan podcast. Ia juga menggunakan layanan e-greeting selebritas Cameo.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Klaim Penggemar
Pada layanan tersebut, ia mengenakan biaya 200 dolar AS (Rp2,8 juta) untuk individu dan 1.000 dolar AS untuk bisnis (Rp14,3 juta). Kini, ia memiliki peringkat 4,9 di situs tersebut.
Satu penggemar yang puas bahkan menuliskan ulasannya. Penggemar itu menyampaikan bahwa ia "melakukan dengan sangat baik" dengan penampilannya baru-baru ini.
Leviev dituding menipu perempuan melalui Tinder. Pria berusia 31 tahun ini telah dilarang dari aplikasi kencan tersebut setelah "sosoknya" diungkap di film dokumenter tersebut.
Advertisement
Buka Suara
Dilansir dari Daily Mail, 21 Februari 2022, pria yang diketahui bernama Shimon Heyada Hayut itu diduga memikat perempuan dengan jet pribadi, kapal pesiar, dan mobil mewah. Ia menggunakan nama samaran Simon Leviev untuk melancarkan aksinya
Pria asal Israel itu adalah karakter yang jadi sorotan dari film dokumenter Netflix tersebut. Dalam wawancara televisi pertamanya sejak film itu dirilis, ia menyebut cerita itu dibuat-buat.
"Saya bukan 'Tinder Swindler,''' kata Hayut kepada Inside Edition dalam preview clip dari wawancara eksklusif dua bagian yang ditayangkan pekan ini. "Saya bukan penipu dan saya bukan pembohong. Orang tidak mengenal saya, jadi mereka tidak bisa menilai saya."
Ia melanjutkan "Saya hanya seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder." Ia juga menyebut dirinya "begitu gentleman".
Perempuan yang disebut kekasih Hayut, Kat Konlin, turut muncul dalam wawancara itu. Inside Edition berjanji untuk membagikan alasan 'mengapa Konlin bertahan dengannya.'
Ngaku Anak Raja Berlian
Sebelumnya, sosok Simon Leviev mengaku sebagai putra miliarder Rusia-Israel maestro berlian Lev Leviev. Ia akan menghujani perempuan yang ditemuinya di Tinder dengan perjalanan dan hadiah mewah.
Disebutkan, Simon Leviev akan menggunakan uang yang diambilnya dari korban lain. Ia lalu akan meminta lebih banyak uang dengan kedok kebutuhan untuk melindungi identitasnya karena masalah keamanan.
Hayut akhirnya ditangkap dan didakwa bertindak penipuan, pencurian, dan pemalsuan. Ia menghabiskan lima bulan penjara sebelum dibebaskan dengan 'perilaku baik' pada Mei 2020.
Namun, setelah keluar dari penjara, ia mulai berbagi foto di Instagram tentang dirinya yang menikmati kehidupan mewah. Ia memamerkan aktivitas glamornya hingga seluruh akun dihapus menyusul reaksi negatif dari film dokumenter tersebut.
Advertisement