Usai Rambut Hitam, Siswi di Jepang Kini Tak Boleh Pakai Gaya Rambut Kuncir Kuda

Alasan siswi di Jepang tak boleh pakai gaya rambut kuncir kuda kembali menuai kontroversi.

oleh Henry diperbarui 13 Mar 2022, 12:32 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2022, 12:30 WIB
Bom Atom Hiroshima
Para siswa berdoa untuk para korban bom atom menjelang peringatan di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (JIJI PRESS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah aturan sekolah di Jepang kembali menuai polemik. Yang terbaru, sekolah-sekolah Jepang melarang siswa perempuan memakai rambut kuncir kuda.

Alasannya pun kembali menuai kontroversi, yaitu karena “tengkuk mereka” bisa “menggairahkan secara seksual” siswa laki-laki. Dikutip dari NY Post, Sabtu, 12 Maret 2022, mantan guru sekolah menengah Motoki Sugiyama mengatakan bahwa alasan di balik kebijakan itu mirip dengan larangan menggunakan pakaian dalam berwarna di sekolah.

"Mereka khawatir anak laki-laki akan melihat anak perempuan, yang mirip dengan alasan di balik penegakan aturan warna pakaian dalam putih saja," terangnya. "Saya selalu mengkritik aturan ini, tetapi karena kritiknya kurang dan menjadi sangat normal, siswi tidak punya pilihan selain menerimanya."

Menurut Vice, survei tahun 2020 menunjukkan bahwa di prefektur Fukuok, Jepang, satu dari 10 sekolah melarang up-do atau sanggul. Sugiyama mengajar di prefektur Shizuoka selama 11 tahun di lima sekolah yang berbeda, yang semuanya melarang gaya rambut ekor kuda.

Dia merasa aturan gender itu seksis dan mengecilkan ekspresi diri siswa, dia berusaha membebaskan anak-anak yang menjadi sasaran "tuntutan yang tidak masuk akal" itu. Orangtua dan siswa sama-sama menyatakan kemarahannya pada aturan berpakaian yang tidak masuk akal pada bulan Juni.

Hal itu mendorong pemerintah Jepang untuk merevisi peraturan dewan pendidikan prefektur. Tapi tidak setiap sekolah mengikuti aturan tersebut. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keluhan Siswa

Bikin Gaya Rambut Ponytail yang Super Cantik, Begini Caranya
Ilustrasi gaya rambut ponytail. (unsplash.com)

Faktanya, Sugiyama masih menerima keluhan dari siswa yang mengklaim sekolah mereka tidak akan melonggarkan pembatasan aturan berpakaian. "Banyak sekolah mengabaikan pemberitahuan yang tidak mengikat secara hukum atau yang tidak memiliki hukuman," ungkapnya.

Larangan kuncir kuda dan warna pakaian dalam bukan satu-satunya pedoman ketat yang harus diikuti oleh siswa Jepang. Sekolah memberlakukan pembatasan lebih lanjut seperti warna kaus kaki anak-anak, panjang rok dan bahkan bentuk alis mereka.

Rambut Hitam

Gampang Banget, Coba Buat Gaya Rambut Ini Sendiri Deh
Gaya rambut kuncir kuda. (foto: Instagram/@sarahangius)

Urusan warna rambut siswa Jepang juga jadi persoalan tersendiri. Kontroversi muncul karena kebijakan sekolah mengharuskan para siswa untuk mewarnai rambutnya agar menjadi hitam.

Baru-baru ini, para anggota Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo berkumpul untuk membicarakan hal tersebut. Belakangan ini ada peningkatan diskusi di Jepang tentang apakah sudah waktunya untuk menyingkirkan aturan sekolah tertentu.

Salah satunya soal warna rambut, yang masih diberlakukan di beberapa institusi, dilansir dari laman SoraNews24, Sabtu, 12 Maret 2022. Alasan pihak sekolah yang mengharuskan siswa untuk mewarnai rambut mereka menjadi hitam untuk menciptakan penampilan yang seragam bagi siswa.

Reformasi Warna

Siswa di Jepang
Aturan siswa di Jepang harus mewarnai rambutnya agar menjadi hitam (dok.Unsplash)

Selama tahun ajaran 2021, tujuh sekolah menengah umum di Tokyo masih mewajibkan siswa dengan rambut non-hitam alami untuk mewarnainya menjadi hitam. Musim semi adalah awal tahun ajaran di Jepang.

Artinya, tahun ajaran 2022 yang akan segera dimulai, aturan tersebut telah sepenuhnya dihapuskan, dan tidak lagi berlaku di sekolah menengah kota mana pun. Reformasi terkait warna lainnya, sebanyak 13 sekolah menengah yang memiliki aturan yang menentukan warna pakaian dalam yang harus dikenakan siswa. Namun, sekarang semuanya akan menyerahkan pilihan itu kepada para siswa.

Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi

Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi
Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya