Liputan6.com, Jakarta - Presiden Asosiasi Turis Phuket mengatakan Phuket dapat menarik satu juta turis asing pada kuartal terakhir tahun ini. Bhummikitti Raktaengam mengatakan banyak hal terlihat sejak pembatalan Test & Go, dan dia berharap pulau selatan dapat menerima total 3,5 juta pengunjung tahun ini.
Sejak 1 Mei, jumlah kedatangan internasional ke Phuket telah meningkat menjadi antara 3.000 dan 5.000 per hari, dibandingkan dengan hanya 400 – 500 per hari dalam skema sandbox dan 2.500 per hari melalui Test & Go. Sebelum era Covid-19, Phuket menyambut 10 juta pengunjung internasional pada 2019, 3 juta di antaranya berasal dari China.
Advertisement
Baca Juga
Tahun ini, Bhummikitti melihat India sebagai pasar potensial, menunjukkan bahwa sebagian besar turis asing bulan ini datang dari sana. Berkat penerbangan langsung ke Phuket, pulau ini telah menyambut rata-rata 1.000 turis India setiap hari.
Setelah India, pasar kuat lainnya adalah Australia, dengan sekitar 10.000 pengunjung dari Down Under tiba di Phuket bulan lalu. Operator berharap ini akan meningkat menjadi 15.000 menyusul pembatalan Test & Go. Bhummikitti mengatakan Inggris, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi juga terbukti menjadi pasar utama bagi Phuket.
The Bangkok Post melaporkan bahwa, di tempat-tempat wisata populer seperti Patong, tingkat hunian hotel diperkirakan mencapai antara 60 dan 70 persen bulan ini. Rata-rata lama menginap setiap wisatawan sekitar 4 – 5 hari, namun Bhummikitti berharap bisa meningkat menjadi enam hari jika lebih banyak kegiatan dan atraksi dibuka. Ia berharap mulai Oktober mendatang, jumlah pengunjung yang terbang ke Phuket akan tetap 9.000 – 10.000 per hari, asalkan tidak ada kejadian tak terduga lainnya yang dapat mempengaruhi pemulihan sektor pariwisata.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perketat Keamanan
Dalam berita sebelumnya, Thailand memperketat keamanan untuk turis yang menggunakan skema Phuket Sandbox. Hal tersebut dilakukan menyusul dugaan pembunuhan seorang turis wanita asal Swiss yang ditemukan tewas di sungai dekat Air Terjun Ao Yon.
Phuket Sandbox merupakan pendekatan wisata pulau percontohan. Turis yang sudah divaksinasi penuh diizinkan untuk masuk ke Phuket tanpa karantina, tapi mereka harus tinggal di Phuket selama 14 hari.
Akomodasi yang memiliki sertifikasi Safety and Health Administration Plus (SHA +) diminta untuk mengawasi dengan cermat turis Phuket Sandbox yang tua, lemah, wanita yang bepergian sendiri, perempuan, atau pria lajang. Pulau ini berupaya meningkatkan keamanan bagi wisatawan yang masuk di bawah skema 'sandbox', seperti dilansir dari laman The Thaiger, Kamis, 26 Agustus 2021.
Inspektur Imigrasi Phuket, Thanet Sukchai, mengumumkan keputusan pengawas pada pertemuan di markas Polisi Provinsi Phuket di Kota Phuket. Thanet mengatakan bahwa pengelola SHA+ harus mengawasi kelompok berisiko itu untuk memastikan keamanan maksimum bagi para wisatawan.
Wakil Gubernur Vikrom mengatakan bahwa 177 orang dari luar negeri masuk di bawah Sandbox pada Selasa, 24 Agustus 2021. Seluruhnya dinyatakan negatif Covid pada saat kedatangan.
Advertisement
Aman
Sejak skema pembukaan kembali dimulai pada 1 Juli 2021, lebih dari 24.000 orang telah memasuki Phuket di bawah skema tersebut. Hanya 73 dari mereka yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di pulau itu. Dia mengatakan masih ada sekitar 5.000 pengunjung di pulau itu.
Kepala imigrasi provinsi mengatakan apa yang disebut strategi "segitiga kejahatan" sedang digunakan untuk membuat Phuket aman bagi wisatawan yang bepergian ke Phuket. Namun, tidak ada rincian strategi yang dilaporkan.
Phuket dalam siaga tinggi untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan menyusul pembunuhan wanita Swiss berusia 57 tahun, Nicole Sauvain-Weiskopf, yang tubuhnya ditemukan 5 Agustus 2021. Tersangka pembunuhan, Bang Lee, sudah ditangkap.
"Strateginya adalah menciptakan keamanan bagi masyarakat lokal dan bagi wisatawan yang tiba di bawah Phuket Sandbox untuk membangun kepercayaan dan citra pariwisata kami, karena keselamatan merupakan indikator penting dari atraksi wisata kelas dunia," kata dia.
Covid-19 Sebagai Endemi
Phuket berencana menjadi provinsi pertama di Thailand yang mendeklarasikan Covid-19 sebagai endemi. Pejabat setempat mengatakan rencana itu muncul meski jumlah kasus baru Covid-19 terus bertambah di kalangan wisatawan.
"Phuket akan sangat senang menjadi provinsi pertama yang mendeklarasikannya," kata Wakil Gubernur Phuket Pichet Panapong, Minggu, 20 Februari 2022, dikutip dari Bangkok Post, Senin (21/2/2022). "Saya harap ini bisa membantu mengurangi kekhawatiran soal virus dan fokus pada pemulihan ekonomi," dia menambahkan.
Status endemi, sambung dia, bisa diberikan bila tingkat infeksi di suatu provinsi tidak melebihi 10 ribu kasus baru per hari. Di samping itu, tingkat fatalitasnya tidak melebihi 0,1 persen, dan lebih dari 80 persen warga yang berisiko sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, merujuk pada Komite Nasional Penyakit Menular Thailand.
Pichet juga mengatakan akan meminta pemerintah pusat untuk memperpendek durasi isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19. Ia mengusulkan karantina cukup dilakukan selama lima hari dari 10 hari yang berlaku saat ini.
Advertisement