Billboard-Billboard di Kota Dituding Penyumbang Polusi Cahaya

Sejumlah negara telah melarang pemasangan billboard di ruang terbuka.

oleh Elly Purnama diperbarui 14 Sep 2022, 19:02 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2022, 19:02 WIB
Badai Pamela Sambangi Kota Pesisir Meksiko
Sebuah papan reklame rusak setelah berlalunya Badai Pamela di Mazatlan, Meksiko, Rabu (13/10/2021). Badai Pamela mendarat di pantai Pasifik Meksiko di utara Mazatlan pada hari Rabu, membawa angin kencang dan hujan ke kota pelabuhan. (AP Photo/Roberto Echeagaray)

Liputan6.com, Jakarta - Papan reklame alias billboard kerap dipilih sebagai sarana promosi luar ruang karena dianggap efektif. Namun, pandangan berbeda dilontarkan juru kampanye lingkungan asal Inggris, Charlotte Gage yang justru menilainya sebagai sumber polusi cahaya.

Karena itu, ia mendesak agar iklan luar ruangan di papan reklame dan halte bus semuanya harus dihapus. "Iklan-iklan ini berada di ruang publik tanpa konsultasi tentang apa yang ditampilkan di dalamnya," katanya, mengutip dari BBC, pada Kamis, 8 September 2022.

"Ditambah lagi mereka menyebabkan polusi cahaya, dan iklannya adalah untuk hal-hal yang orang tidak mampu atau tidak dibutuhkan," ujar Gage, direktur dari jaringan kelompok Adfree Cities.

Gage menginginkan larangan total pada semua iklan korporat luar ruang. Ini juga akan berlaku untuk sisi bus, dan di London Underground serta sistem kereta api dan metro lainnya.

Gage mengatakan bahwa sementara ada masalah etika dengan iklan junk food, pinjaman harian, dan produk karbon tinggi (khususnya), orang lebih suka melihat iklan komunitas dan seni daripada melihat perusahaan multi-miliar dolar menempatkan logo dan gambar di mana-mana.

"Kami tidak mengatakan orang tidak boleh memiliki mobil atau makan burger, tetapi kami tahu ada korelasi langsung antara melihat iklan dan membeli produk ini," tambahnya.

Melihat ke belakang, beberapa kota di belahan dunia sudah melarang iklan luar ruang di wilayah mereka. Bahkan, mereka sudah memiliki dasar legal terkait pelarangan itu.

 


Aturan Berbagai Kota Dunia

Negara-Negara Eropa Kembali Perketat Pembatasan
Polisi mengendarai mobil patroli mereka di jalan perbelanjaan yang biasanya ramai di pusat kota Amsterdam, 20 Desember 2021. Negara-negara di Eropa mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat guna membendung gelombang baru infeksi COVID-19 yang didorong oleh varian omicron. (AP Photo/Peter Dejong)

Sejak 2006, kota Sao Paulo, Brasil, kota besar di belahan bumi selatan, melarang semua bentuk iklan luar ruang. Di bawah apa yang disebut 'Clean City Law (Hukum Kota Bersih)', lebih dari 15 ribu papan reklame kemudian dihapus dan ditambah 300 ribu tanda toko yang dianggap terlalu besar.

Kota Grenoble di Prancis juga mengikuti pada 2014. Asisten Wali Kota Lucile Lheureux menjelaskan pada saat itu perusahaan periklanan ingin meningkatkan papan reklame mereka ke layar digital. Dia meresponsnya dengan mengatakan, "Kami tidak ingin anak-anak kota kami dibombardir dengan iklan animasi di layar TV di jalan."

Amsterdam, ibu kota Belanda, melarang beberapa iklan luar ruang tahun lalu - iklan untuk mobil berbahan bakar bensin dan solar serta perjalanan udara. Pada Maret ini, Dewan Kota Bristol, Inggris melarang iklan luar ruang untuk perusahaan perjudian, junk food, alkohol, dan kredit gaji, tetapi hanya pada ruang iklan yang mereka miliki, termasuk halte bus dan papan iklan. Sedangkan, Dewan Kota Norwich sedang menjajaki langkah serupa setelah anggota dewan tahun lalu memberikan suara dukungan.

 


Hak Beriklan

Bisnis waralaba
ShopeePay membagikan tips yang berguna bagi para pengusaha franchise. | ilustrasi: pexels.com/@belart84

Gage juga menuturkan, resistensi terhadap "polusi penglihatan" semacam itu tumbuh di Inggris. Adfree Cities, yang didirikan pada 2020, sekarang mendukung jaringan delapan kelompok komunitas di seluruh negeri - semuanya menentang iklan korporat luar ruang.

Ini termasuk Adblock Bristol, yang mengklaim telah berhasil berkampanye melawan sejumlah situs iklan luar ruang yang diusulkan diberi izin perencanaan di kota. Tak ayal, industri periklanan luar ruang yang menyebut sektornya Out of Home (OOH) membela diri dengan kuat.

Tim Lumb, dari badan perdagangan Outsmart, menunjukkan bahwa iklan 'berkontribusi untuk sejumlah besar uang setiap tahun kepada otoritas transportasi dan dewan lokal melalui tarif sewa dan bisnis'. Dia juga menambahkan, dalam masyarakat bebas, sektor bisnis berhak mengiklankan barang dagangan mereka, dan setiap warga negara bukanlah robot yang tidak berdaya dan tidak berotak seperti yang dianggap oleh Adfree Cities.

"Individu membuat keputusan yang bebas dan terinformasi tentang pilihan pengeluaran mereka, dan mengejar apa pun yang mereka anggap sebagai 'kehidupan yang baik', aman karena mengetahui bahwa beriklan di Inggris, termasuk OOH, diatur dengan tepat untuk memastikan itu legal, layak, jujur, dan dipercaya," klaim Lumb.


Legitimasi Iklan Luar Ruang

20151105-Aksi Siswa SMP Tolak Iklan Rokok di Warung-Jakarta
Siswa SMP N 104 Jakarta memasang banner di salah satu warung di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (5/11). Aksi ini sebagai bentuk kesadaran tentang ancaman adiksi rokok terhadap anak-anak di sekolah melalui iklan (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sementara itu, juru bicara organisasi perdagangan lain, Asosiasi Periklanan mengatakan, semua iklan berperan penting dalam persaingan merek, mendorong inovasi produk, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, beberapa kelompok anti-iklan, termasuk Adblock Lambeth di London dan Adblock Norwich, telah bertindak langsung, seperti menutupi papan reklame dan iklan luar ruang lainnya. 

Dalam barisan itu juga bergabung Brandalism yang menargetkan iklan yang mempromosikan mobil, maskapai penerbangan, dan perusahaan energi. Merekaa melawan dengan memasang poster billboard palsu tentang mobil yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas, atau mengubah poster yang sah untuk menyerukan pelarangan bahan bakar fosil.

"Kami ingin mempertanyakan legitimasi iklan luar ruang perusahaan dan menarik perhatian pada dampaknya terhadap masalah sosial, kesehatan mental, kesejahteraan, iklim, dan komunikasi ruang publik," ujar Tona Merriman dari Brandalism, yang menggunakan nama samaran.

Beberapa ahli mengatakan, melarang iklan luar ruang tertentu mungkin merupakan ide yang bagus. "Ada bukti yang konsisten bahwa paparan pemasaran untuk komoditas yang tidak sehat - misalnya iklan untuk alkohol atau makanan dan minuman tinggi lemak, garam, atau gula - dikaitkan dengan konsumsi, termasuk di kalangan anak-anak dan remaja," tutur Dr Nathan Critchlow, peneliti di Institute for Social Marketing and Health di University of Stirling.

Dia menunjuk pada dampak larangan Transport for London pada iklan semacam itu sejak 2019 di seluruh jaringan kereta bawah tanah, bus, dan trem. Sebuah studi bulan lalu menemukan, kebijakan tersebut telah mencegah hampir 100 ribu kasus obesitas. "Daripada iklan besar, kami lebih suka melihat seni komunitas, mural, proyek lokal, dan ruang hijau yang diperbarui," imbuh Gage.

Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya