Cerita Akhir Pekan: Kompromi Biaya Pernikahan

Liputan6.com, Jakarta - Menyelenggarakan pernikahan impian menjadi keinginan semua calon pengantin, tentu dengan mempertimbangkan faktor biaya. mengkompromikan dana yang akan dikeluarkan sesuai budget harus dilakukan, sehingga literasi keuangan penting bagi pasangan yang berencana menikah.

"Pasangan satu sama lain harus saling terbuka dulu mengenai keuangannya, terutama jika nantinya suami dan istri bekerja," sebut Master Financial Planner, Aidil Akbar Madjid saat dihubungi Liputan6.com, Kamis 13 Oktober 2022.

Saling keterbukaan mengenai keuangan juga meliputi siapa yang nanti akan menanggung biaya-biaya. Lalu rencana tempat tinggal hingga biaya pendidikan anak sejak awal hal ini harus diobrolkan karena jangan sampai di kemudian hari persoalan keuangan menimbulkan masalah dalam pernikahan.

Di sisi lain, pembicaraan mengenai biaya pernikahan juga terkait dengan tabungan calon pengantin, biasanya dipersiapkan dalam jangka waktu 1--2 tahun tergantung jenis pesta. Berapa besar pasangan menyisihkan pendapatan juga akan tergantung seberapa besar penyelenggaraan pesta, semakin sederhana maka akan lebih hemat biaya.

Aidil mengatakan, pernikahan dengan serangkaian acara adat akan menguras biaya lebih banyak bagi calon pasangan. Apalagi kalau pengantin memakai beberapa baju adat yang tentunya menambah biaya ekstra, untuk riasannya pun tidak murah. 

Selain itu dalam menggelar pernikahan hampir 70 persen biaya akan terserap untuk catering, sehingga jumlah tamu undangan akan sangat berpengaruh. "Jadi tentukan dulu itu (tema pernikahan dan jumlah undangan), dari sana baru kita hitung biaya lainnya yang bisa ditekan.

Hal yang menjadi pertimbangan lain, biasanya orangtua mempelai menginginkan mengundang banyak tamu. Calon pengantin bisa memberikan pengertian kepada keluarga kedua belah pihak jika ingin menekan pengeluaran agar hanya mengundang kerabat terdekat hingga teman yang paling akrab. 

"Jangan pernah berharap uang nikah akan balik dari sumbangan tamu atau hadiah, kecuali undangan yang memang dipilih dengan catatan harus mayoritas," ia memberi saran.

Komponen lain dari biaya pernikahan yang dapat menekan pengeluaran yaitu penentuan tempat pesta. Bahkan jika bisa diadakan di rumah maka akan sangat membantu menekan pengeluaran. Pasangan harus menekan ego dan mengedepankan pemikiran bagaimana kehidupan setelah menikah jauh lebih penting.

"Sangat tidak disarankan menikah dengan meninggalkan hutang, karena menikah adalah memulai sesuatu yang baru," ia menambahkan. 

Pengalaman dalam menyelenggarakan pernikahan impian dengan budget yang dikompromikan dibagikan Diyan Kurnianto (35) yang baru melangsungkan momen manis dalam hidupnya pada September 2022. Hal pertama yang ia lakukan bersama pasangan usai menentukan tanggal pernikahan adalah menentukan lokasi.

"Dengan munculnya batasan anggaran dan dipotong biaya sewa lokasinya, yang lain baru menyesuaikan. Mulai dari WO, dekor, dokumentasi dan printilannya," ungkap pria yang akrab disapa Dee ini melalui pesan tertulis kepada Liputan6.com Jumat, 14 Oktober 2022.

Setelah itu akan muncul biaya lainnya yang diperlukan untuk didiskusikan kembali dengan pasangan. Sebab untuk biaya pernikahan memang ditanggung kedua belah pihak dan ada bantuan dari orangtua. 

Untuk memastikan acara berjalan dengan baik, Dee tetap mencari Wedding Organizer (WO). "Kami tidak memilih WO yang terbaik atau terpopuler di kota tempat kami langsungkan acara. Kami ambil yang menurut kami cara komunikasinya lebih baik dan cocok untuk kami," katanya lagi.

Setelah mengkonsultasikan budget dengan WO, mereka meminta referensi kebutuhan dekor dan kebutuhan pendukungnya sambil juga mencarinya secara mandiri. "Poinnya sih, yang terpopuler atau biasanya yang termahal belum tentu terbaik," tukas Dee.

Sementara itu berbagi tentang persiapan pernikahan, ia dan pasangan sebelumnya tidak memiliki tabungan khusus untuk pernikahan dengan masa persiapan kurang dari setahun. "Sebenarnya tidak memiliki tabungan khusus, cuma kalau saya dan istri memang sudah terbiasa menabung dalam bentuk emas," sebutnya lagi.

Dee mengatakan meski pernikahannya hanya dihadiri sekitar 170 tamu, namun tak mengurangi esensi makna dari janji suci yang ia ikrarkan bersama pasangan. Ia berusaha mengemasnya menjadi sangat berkesan, salah satunya karena memilih vendor yang benar-benar mereka sukai terutama dalam dekorasi dan pengabadian momen.

"Konsep kami mengusung tema rustic dan small party dengan jumlah undangan didominasi keluarga. Acara kami dibagi pemberkatan gereja di chapel hotel dan resepsi standing party di garden sebelah chapel," tukas pria yang kini tinggal di Surabaya.

Dee dan istrinya mengemas pernikahannya dengan tidak terlalu menghabiskan aktifitas pada umumnya seperti potong kue bertingkat. Sebagai gantinya untuk memeriahkan suasana, pernikahannya lebih banyak aktivitas menari diiringi band. Pengantin juga lebih banyak bertegur sapa keliling menyapa tamu. 

Konsep tersebut menurut Dee adalah pernikahan yang sejak dulu ia rencanakan, hanya sedikit tamu dan terkesan intim. Ia juga tak memilih menggunakan pakaian adat, saat pemberkatan ia mengenakan jas dan sang wanita memakai gaun.

Dari sisi Wedding Organizer (WO), Sumardiono, owner Mindo Wedding yang sudah sejak 2010 menangani banyak klien menyarankan para calon pengantin untuk membeli paket pernikahan. Sebab biasanya semua sudah mencakup kebutuhan pengantin mulai dari catering, busana hingga dekorasi.

Berbeda halnya jika pengantin secara tersendiri memilih vendor catering, dekorasi, busana dan riasan hingga dokumentasi biayanya akan menjadi mahal. Hal tersebut lantaran tiap vendor akan mengambil untung lebih besar dan biasanya dikenakan charge oleh pemilik gedung.

"Biasanya yang punya wedding package itu catering, paketnya ada 600, 800 hingga 1000 orang, tergantung budget calon pengantin," kata Sumardiono yang mulanya menjalani Mindo Wedding sebagai usaha catering, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 14 Oktober 2022.

Biaya paket untuk 600 tamu kini kisaran harganya mencapai Rp90 juta, sementara untuk 1000 orang tamu tentunya akan mencapai lebih dari Rp100 juta. Paket ini menurut Sumardiono biasanya sudah termasuk catering, dekorasi, baju dan riasan, dokumentasi, yang merupakan komponen wajib dalam menggelar pernikahan.

Dari pemilihan paket, biasanya pengantin baru memilih lokasi acara. Nah, bagian ini sangat menentukan karena semakin strategis lokasinya maka harga sewanya pun akan mahal.

Biasanya pemilik gedung juga akan menerapkan charge jika memakai di luar vendor rekanan, bahkan biaya charge harganya hampir sama dengan biaya sewa. Hal ini diungkapkan Sumardiono sebagai strategi marketing, karena itu disarankan memilih lokasi gedung atau tempat pernikahan yang memiliki kerja sama dengan vendor. 

"Tapi kalau acara di rumah bisa mengurangi hingga 30 persen biaya, bahkan bisa setengahnya," tutupnya.