Liputan6.com, Jakarta - Hong Kong, salah satu negara dengan aturan COVID-19 terketat di dunia, akhirnya melonggarkan kebijakan perbatasan mereka. Aturan terbaru sementara hanya berlaku untuk grup turis asing yang masuk ke negara itu.
Melansir SCMP, Selasa (8/11/2022), grup wisatawan asing yang datang ke Hong Kong akan segera dapat memasuki tempat-tempat wisata yang ditunjuk. Ini termasuk restoran, taman hiburan, dan museum sambil menjalani pengawasan medis tiga hari dalam pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Saat kota bersiap kembali bergerak normal, 35 dari sekitar 510 sekolah dasar setempat juga telah mengajukan permohonan untuk melanjutkan kelas sehari penuh mulai 1 Desember 2022. Jika diizinkan, itu akan jadi pertama kali siswa sekolah dasar akan menghadiri sesi sehari penuh di sekolah sejak Agustus 2020.
Aturan baru untuk wisatawan, yang berlaku untuk grup yang ditemani pemandu wisata berlisensi, diumumkan pada Senin, 7 November 2022, dan akan diluncurkan bulan ini. Langkah itu dilakukan ketika pemerintah Hong Kong berupaya mencapai "keseimbangan antara risiko epidemi dan kebutuhan pembangunan ekonomi."
Pihak berwenang belum menentukan tanggal peluncuran, tapi kebijakan itu menandai pelonggaran bertahap dari model "0+3" saat ini. Merujuk aturan tersebut, pelancong diharuskan menjalani periode pengawasan medis tiga hari dan melakukan tes virus corona baru secara teratur. Aturan masuk juga saat ini melarang pelancong memasuki tempat seperti restoran, pub, taman hiburan, dan museum selama periode pengawasan.
Sambutan Baik
Sektor perjalanan dan Otoritas Distrik Budaya Kowloon Barat, yang telah menyerukan pelonggaran aturan, menyambut baik langkah-langkah pelonggaran yang diusulkan. Pekerja di sektor pariwisata juga menyatakan harapan bahwa pembatasan lain akan dicabut nanti.
Freddy Yip Hing-ning, presiden Asosiasi Pemilik Agen Perjalanan Hong Kong, menyoroti belum ada kelompok wisata yang datang ke kota itu. "Butuh satu atau dua bulan untuk melihat hasilnya, karena negara-negara lain telah melonggarkan pembatasan bagi wisatawan," katanya.
Di bawah aturan yang direvisi, pelancong yang bergabung dengan perjalanan grup berlisensi akan segera diizinkan memasuki tempat wisata yang ditunjuk. Mereka juga dapat menikmati makanan mereka di area terpisah di tempat katering yang memenuhi persyaratan anti-epidemi khusus.
Pemerintah Hong Kong mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan apakah pelancong dalam kelompok wisata perlu menjalani tes asam nukleat dan antigen selama mereka tinggal di kota. "Pengaturan yang relevan dapat mendukung dimulainya kembali secara bertahap pasar perjalanan masuk secara tertib, dan memberikan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan untuk perdagangan perjalanan," bunyi pernyataan pemerintah.
Advertisement
Mematuhi Pembatasan COVID-19
Agen perjalanan berlisensi juga akan diminta melakukan pra-registrasi rencana perjalanan grup wisata tersebut dengan Travel Industry Council of Hong Kong (TIC). Juga, wajib mematuhi pembatasan COVID-19 lainnya di kota tersebut.
Berita itu muncul ketika pihak berwenang pada mencatat 5.198 infeksi, 565 di antaranya diimpor, dan lima kematian pada Senin, 7 November 2022. Angka-angka tersebut menjadikan penghitungan keseluruhan jadi 1.952.893 kasus dan 10.475 kematian terkait.
Ketua TIC Gianna Hsu Wong Mei-lun mengatakan, mereka akan segera membahas perubahan kebijakan dengan sektor katering, dengan harapan pengaturan rinci dapat tersedia minggu depan. Ia berkata, "Kami sedang mengerjakan daftar atraksi untuk dimasukkan dalam pengaturan baru, termasuk taman hiburan, museum di Distrik Budaya Kowloon Barat, dan kuil-kuil seperti kuil Wong Tai Sin dan patung Big Buddha."
"Sementara untuk restoran, kami berharap bisa ada ruang makan privat untuk rombongan wisata, tidak hanya area yang dipartisi, sehingga kami bisa memastikan para pelancong terpisah dari pengunjung lain," imbuhnya.
Kelompok Lebih Kecil
Hsu juga berharap melihat tur kelompok yang lebih kecil, masing-masing sekitar 10 hingga 20 anggota, dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Singapura dan Malaysia, ketika pengaturan baru pertama kali dimulai.
Jika anggota grup wisata terinfeksi, Hsu mengatakan, operator tur akan bekerja sama dengan hotel untuk melihat apakah pengunjung yang terinfeksi dapat tinggal di kamar hotel mereka untuk beristirahat dan mengisolasi. Tapi, kondisinya harus tidak terlalu serius.
Ia juga mendesak pemerintah Hong Kong melonggarkan lebih banyak aturan yang mewajibkan pengunjung individu melakukan tes COVID-19 saat melakukan perjalanan singkat. Legislator Tommy Cheung Yu-yan, yang mewakili sektor katering, menyaranka menunjuk sekelompok staf untuk melayani kelompok wisata dengan peralatan makan terpisah.
Legislator Yiu Pak-leung, yang mewakili sektor pariwisata, menyebut bahwa industri berharap semua tindakan pengawasan akan dibatalkan. "Sampai Hong Kong dapat membuka kembali perbatasannya dengan daratan (China), pembukaan (perbatasan secara) penuh tidak dapat diharapkan," katanya, menambahkan bahwa sebelum pandemi, sekitar 80 persen turis ke Hong Kong berasal dari China daratan.
Advertisement