Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) akan membangun rumah kasino terbesar di dunia di kawasan Ras Al Khaimah yang diberi nama, Wynn Marjan. Pemerintah setempat saat ini sedang merancang Undang-Undang permainan untuk kasino.
Hal ini diungkapkan oleh CEO Wynn Resort Craig Scott Billings. Kasino ini bakal jadi yang pertama di kawasan Teluk Arab, di mana perjudian dilarang sejak lama. Pembukaan kasino ini akan menandai momen penting bagi negara Teluk, wilayah yang secara tradisional memberlakukan aturan yang lebih ketat dibanding bagian lainnya di Timur Tengah.
Advertisement
Baca Juga
Kasino tersebut direncanakan selesai pada 2026 di sebuah pulau buatan di lepas pantai Ras Al Khaimah. Dengan luas 18.500 meter persegi akan menjadikannya kasino pertama di UEA ini bakal menjadi salah satu dari 10 kasino terbesar di dunia.
"Komponen kasino, di mana setidaknya untuk beberapa waktu, kami akan beroperasi sendiri, yang membuatnya cukup menarik, akan menjadi lebih besar dan mewah dari Wynn Las Vegas," terang Billings dikutip dari Al Arabiya, Selasa (15/11/2022). Dia mengatakan, pembangunan kasino nantinya tidak hanya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan perhotelan, tetapi juga akan membantu menciptakan lapangan kerja.
Ras Al Khaimah adalah salah satu dari tujuh emirat di UEA. Sebagai kasino pertama di UEA, Ras Al Khaimah saat ini sedang menulis undang-undang permainan untuk kasino, menggunakan peraturan Singapura dan AS sebagai landasannya, menurut Hotelier. "Mengingat bahwa itu adalah pulau buatan manusia tanpa pengembangan yang ada, itu adalah lokasi yang sangat fleksibel untuk direncanakan," kata Billings.
Mendorong Pertumbuhan Pariwisata
Dalam sebuah wawancara dengan Skift awal tahun ini, Raki Phillips, CEO Otoritas Pengembangan Pariwisata Ras Al Khaimah telah mengakui bahwa pengumuman Wynn Resorts sangat penting bagi emirat. Dia mengatakan itu tidak hanya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan perhotelan, tetapi juga akan membantu menciptakan lapangan kerja dengan dibangunnya kasino pertama di UEA.
Otoritas pengembangan pariwisata emirat telah membuat divisi khusus untuk mengatur resor terpadu. Melalui Peraturan Departemen Hiburan dan Permainan baru juga dibentuk untuk mempertimbangkan lanskap sosial, budaya, dan lingkungan emirat dan mencakup perizinan, perpajakan, prosedur operasional, dan perlindungan konsumen.
Sementara itu, Makau justru menutup semua kasinonya untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada Senin (11/7/2022). Langkah ini dilakukan setelah wabah Covid-19 merebak di pusat perjudian terbesar di dunia tersebut.
Dikutip dari BBC, Senin (11/7/2022), pihak berwenang Makau telah memerintahkan bisnis yang tidak penting, yang mencakup lebih dari 30 kasino, untuk ditutup selama seminggu. Kota ini telah mencatat 1.526 kasus Covid sejak pertengahan Juni menurut angka resmi.
Advertisement
Jadi Fasilitas Medis
Saham game tergelincir pada Senin karena kekhawatiran aturan yang lebih ketat di wilayah administrasi khusus China. Sekitar 19 ribu orang telah dimasukkan ke dalam karantina wajib karena kota itu menangani wabah Covid-19 yang lebih buruk sejak awal 2020.
Sekolah dan tempat hiburan, termasuk bar dan bioskop, telah ditutup di bawah pedoman sebelumnya. Selama akhir pekan, Biro Informasi Pemerintah Makau mengatakan semua bisnis akan diminta untuk menangguhkan operasi mereka kecuali mereka "dianggap penting bagi masyarakat dan kehidupan sehari-hari anggota masyarakat".
Kebijakan itu juga menginstruksikan orang untuk tinggal di rumah, dan menghentikan layanan makan di restoran. Para pejabat telah mendirikan rumah sakit darurat dan mengubah beberapa resor kasino menjadi fasilitas medis, karena Makau hanya memiliki satu rumah sakit umum yang melayaniÂ
Beda lagi dengan di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan tak akan memberikan peluang bagi pariwisata berbasis permainan perjudian (gambling) berupa kasino. Hal ini tidak terlepas dari ajaran agama yang melarang berbagai kegiatan perjudian.Â
Dilarang Agama
"Saya tidak setuju dengan pariwisata gaming karena oleh agama ini juga dilarang," kata Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu, 28 September 2022. Menurut Sandiaga, masih banyak peluang sektor pariwisata yang bisa dikembangkan di Indonesia, mulai dari pariwisata berbasis bahari, alam, budaya, permainan tradisional, musik, heritage dan sebagainya. "
"Selain dilarang agama, masih banyak potensi pariwisata yang bisa kita kembangkan," kata pria yang akrab disapa Sandi ini. Di sisi lain, Sandi mengungkapkan, pemerintah pernah mempertimbangkan dibukanya pariwisata berbasis perjudian tersebut belasan tahun lalu.
Namun pembahasan tersebut akhirnya diputuskan tidak dilanjutkan, mengingat masih banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Jadi lebih baik tidak diberikan ruang, walaupun beberapa negara memiliki arena kasino yang sukses mendatangkan wisatawan ke negaranya. "Sektor pariwisata ini bisa berdampak ke masyarakat lain, UMKM dan sebagainya. Jadi intinya secara pribadi saya tidak setuju," ungkap Sandiaga.
Advertisement