Selama Puncak KTT G20, Tingkat Hunian Hotel di Bali Tumbuh 70 Persen

Sandiaga memprediksi pada akhir tahun 2022 tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama saat memasuki liburan Nataru.

oleh Henry diperbarui 22 Nov 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 06:30 WIB
Pertemuan Sherpa G20 keempat yang sekaligus merupakan pertemuan terakhir menyongsong KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia, saat ini juga telah dilangsungkan di Jimbaran, Bali, pada 11-14 November 2022. (Dok ekon.go.id)
Pertemuan Sherpa G20 keempat yang sekaligus merupakan pertemuan terakhir menyongsong KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia, saat ini juga telah dilangsungkan di Jimbaran, Bali, pada 11-14 November 2022. (Dok ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tingkat hunian hotel di kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali tumbuh 70 persen di bulan November 2022 menyusul terselenggaranya puncak KTT G20 pada 15-16 November 2022. "Tingkat hunian rata-rata 60 persen mulai musim libur Juni, Juli, bertahan sampai sekarang bulan Oktober. Untuk November diperkirakan mencapai 70 persen," ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 21 November 2022.

Sandiaga memprediksi pada akhir tahun 2022 tingkat okupansi hotel di Bali tetap tinggi terutama saat memasuki liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). "Yang kami andalkan adalah wisatawan nusantara dan mancanegara yang terus meningkat, rata-rata angkanya sudah mencapai total 24.000 orang per hari," ungkapnya.

Sandiaga Uno melihat tren ini akan terus berlanjut. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawalan agar pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif tetap terjaga.

Lebih lanjut, Sandiaga melaporkan, kontribusi KTT G20 diperkirakan dapat mencapai 533 juta dollar AS atau sekitar Rp7,4 triliun. "Dan menyerat tenaga kerja lebih dari 33.000," ujarnya.

Sementara, jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara selama puncak kegiatan KTT G20 dan beberapa pertemuan sebelumnya mencapai 20.559 orang ke Bali. "Sedangkan pengeluaran direct atau langsung 575 juta dollar AS atau Rp 9 triliun," ucap Sandiaga.

Pria yang akrab disapa Sandi ini memerinci, pengeluaran tersebut didominasi oleh food and beverage, atraksi, ground transport, telekomunikasi, belanja, dan akomodasi. Ada juga pengeluaraan organizer spending seperti venue, vendor, dan goverment.

"Sekarang kita bisa lihat kebangkitan parekraf kita terasa. Di dalam situasi yang penuh tantangan, kita bisa membukukan angka yang sangat baik," tambahnya.  Dalam kesempatan itu, Sandi menanggapi cuitan Youtuber Inggris, Mahyar Tousi yang jadi bulan-bulanan warganet Indonesia setelah dianggap menghina kain Wastra Endek Bali.

Dalam cuitannya, Mahyar Tousi mengomentari pakaian yang dikenakan para petinggi negara G20.  Namun, yang menjadi perhatian adalah cuitannya yang dinilai cukup kasar.

 

Jangan Menyerang

Selama Puncak KTT G20, Tingkat Okupansi Hotel di Bali Tumbuh 70 Persen
Selama Puncak KTT G20, Tingkat Okupansi Hotel di Bali Tumbuh 70 Persen. (Liputan6.com/Henry)

Hal tersebut yang membuat warganet tidak terima dan menyerang Youtuber tersebut. "Apa yang dikenakan para idiot ini?" cuit Majuar Tousi melalui akun Twitternya beberapa waktu lalu.

Dalam foto yang dikomentari Youtuber itu, erlihat beberapa petinggi seperti Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Pierre James Trudeau, Presiden FIFA Gianni Infantino, Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia Davos Klaus Martin Schwab, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.  Menanggapi kasus tersebut, Sandi mengatakan, seharusnya warganet tidak memberikan ancaman atau kata-kata negatif kepada Youtuber itu.

"Ini ketidaktahuan netizen, jadi jangan balas dengan amarah atau ancaman atau mengeluarkan kata kata negatif," ucapnya.  Menurut Sandiaga, seharusnya warganet bisa memaafkan hal tersebut untuk ajang promosi kain Wastra Endek Bali itu. Sebaliknya, kalau memberikan hujatan, justru akan membuat negatif nama Indonesia.

"Ini bisa jadi kesempatan untuk ajang promosi yang menggunakan Endek Wastra nusantara. Gunakan kesempatan ini untuk mempromosikan, menghargai dan memasarkan. Jangan coreng dengan komentar negatif gitu," tambah Sandi.

Sandiaga Uno juga menjelaskan, dengan mempromosikan, itu akan membuat kain Endek Wastra lebih dikenal. Apalagi yang menggunakannya dikenal dengan pengikut yang cukup banyak. Selain itu, justru Youtuber asal Inggris ini malah jadi takut.

Momentum Promosi

Fesyen Jadi Penyumbang Terbesar Ekspor Ekonomo Kreatif, Ungguli Kriya dan Kuliner
Fesyen Jadi Penyumbang Terbesar Ekspor Ekonomo Kreatif, Ungguli Kriya dan Kuliner kata Menparekraf Sandiaga Uno di The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 21 November 2022.  (Liputan6.com/Henry)

Selain Sandi, Menteri BUMN Erick Thohir ikut menanggapi soal cibiran warganet asing yang menghina pakaian batik dan tenun yang dikenakan delegasi KTT G20. Menurutnya, itu jadi momentum untuk mempromosikan batik dan kebudayaan yang ada di Indonesia. "Saya membaca banyak respons netizen Undonesia atas tweet orang asing yang mencemoohkan batik dan baju tenun khas bali, kecintaan bangsa indonesia," ujarnya melalui unggahan di Instagram @erickthohir, Sabtu (18/11/2022).

"Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, kita memang perlu mengedukasi pihak-pihak yang mungkin masih kurang mengenal Indonesia," tutur Erick.  Ia memandang kalau cibiran yang dilontarkan oleh warganet luar negeri itu karena ketidak tahuannya. "Mungkin mereka tidak tahu bahwa baju batik, tenun, kebaya itu bagian dari keseharian kita," ungkapnya.Bagi Erick, produk kebudayaan Indonesia itu harus dipromosikan. Apalagi mengenakannya dengan rasa bangga diri.

"Saya sendiri bangga memakai batik, kita semua pasti bangga. Dengan mengajak tamu negata memakai batik, maka itu menunjukkan kita bangsa yang percaya diri. Bangsa yang punya identitas, bangsa yang berbudaya," paparnya.

Melengkapi video unggahannya itu, Erick menekankan soal percaya diri. Salah satunya dalam mengenakan busana seperti batik hingga tenun. "Sebelum kita bisa membuat dunia bangga sama karya budaya Indonesia, kita harus menanamkan kebanggaan itu di dalam diri sendiri," ujarnya.

 

Keterangan Jokowi

Pemimpin Dunia Tanam Mangrove Bersama di Sela KTT G20
(kiri ke kanan) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden AS Joe Biden, Presiden Indonesia Joko Widodo, PM Australia Anthony Albanese, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann, dan PM Italia Giorgia Meloni menghadiri acara penanaman bakau di Taman Hutan Raya Ngurah Rai sebagai bagian dari KTT G20 di Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). (Mast Irham/Pool Photo via AP)

Baginya, komentar negatif yang mengarah ke produk Indonesia harus bisa ditepis dan dimanfaatkan. Caranya, dengan mempromosikan batik, tenun, hingga kebaya untuk diketahui lebih luas lagi.

"Saat ada komentar negatif dari masyarakat dunia, kita manfaatkan itu. Mumpung mata dunia tertuju ke kita," ungkapnya.  "Berani gak, hari ini kita sengaja pake baju khas daerah Indonesia, lalu post bareng-bareng di medsos, gunakan… #IrresistableIndonesia," ajak Erick Thohir.

Presiden Jokowi akhirnya menjelaskan alasan mengapa para pemimpin negara tampil pakai batik dalam sebuah sesi KTT G20 di Bali. Penampilan para peserta forum G20 dengan batik dinyinyiri YouTuber Inggris, Mahyar Tousi.

Jokowi membeberkan alasan mengusung batik dalam forum KTT G20 lewat akun Instagram resminya, Sabtu (19/11/2022), sambil mengunggah sketsa karikatur bertajuk "Batik."  Sketsa tersebut menampilkan kesibukan rakyat Indoensia membatik, menjemur kain batik yang telah dipola dan diwarnai, bahkan ada yang tengah mencelup menggunakan pewarna alami.

"Batik Indonesia adalah warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang diakui oleh UNESCO. Batik dengan aneka corak dan warna digunakan masyarakat dalam berbagai suasana, dari perhelatan resmi, panggung fesyen, hingga kehidupan sehari-hari," tulis Jokowi.

Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi
Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya