Baru 8 Bulan Menjabat, CEO Victoria's Secret Ajukan Pengunduran Diri

Victoria's Secret belakangan kesulitan bangkit setelah beragam masalah menimpa brand pakaian dalam tersebut.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 05 Jan 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 16:02 WIB
Adriana Lima
Adriana Lima di Runway Victoria's Secret Fashion Show 2018. (Foto: Noam Galai / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Victoria's Secret Amy Hauk akan mengundurkan diri setelah delapan bulan memimpin brand pakaian dalam itu, menurut informasi pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa pada Selasa, 3 Januari 2022. Pengunduran diri Hauk efektif berlaku pada 31 Maret 2023. 

Hauk juga akan melepaskan jabatannya sebagai CEO PINK, brand di bawah Victoria's Secret yang khusus menjualan pakaian dalam untuk remaja. Berita kepergian Hauk membuat saham perusahaan induk Victoria's Secret & Co. (VSCO) anjlok sekitar delapan  persen.

"Amy Hauk akan mengundurkan diri sebagai CEO Victoria's Secret dan PINK untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya di Florida," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip dari NY Post, Rabu (4/1/2022).

Hauk yang bekerja untuk L Brands sejak 2008 mengambil alih PINK pada 2018. Ia diangkat jadi CEO Victoria's Secret pada Juli 2022. Posisi Hauk akan digantikan eksekutif lama Martin Walters, yang akan melanjutkan perannya sebagai CEO Victoria's Secret & Co.

Pada 2021, VSCO jadi perusahaan publik setelah dipisahkan dari L Brands, yang juga menaungi Bath & Body Works. Perusahaan yang berbasis di Ohio itu juga mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi Adore Me, perusahaan rintisan pakaian dalam yang berbasis di New York, senilai 400 juta dolar AS.

Adore Me yang baru-baru ini merayakan hari jadi ke-10, menyebut dirinya sebagai 'merek pakaian dalam pertama yang menawarkan lebih banyak ukuran dalam berbagai gaya dan kategori.' Victoria's Secret berharap akuisisi Adore Me akan mendongkrak pendapatan dan arus kas di tahun baru.

Penjualan untuk perusahaan induk turun 8,5 persen pada kuartal ketiga tahun-ke-tahun karena aktivitas yang lambat di sejumlah toko Amerika Utara. VSCO juga melaporkan laba bersih per saham sebesar 29 sen, yang melebihi perkiraan, tapi masih jauh di bawah 81 sen yang dilaporkan pada kuartal ketiga tahun sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham Anjlok

Baru 8 Bulan Menjabat, CEO Victoria's Secret Ajukan Pengunduran Diri
Ilustrasi Victoria's Secret. (dok. Instagram @victoriassecret/https://www.instagram.com/p/ClMBdXtBp-A/Dinny Mutiah)

Dalam 12 bulan terakhir, harga saham Victoria's Secret & Co. telah turun sekitar 40 persen, melampaui penurunan S&P 500 sekitar 20 persen. Juli 2022, perusahaan memberhentikan 160 karyawan di level manajemen yang berbasis di kantor pusat.

Victoria's Secret berusaha mendapatkan kembali posisinya yang dulu dominan di ruang ritel wanita. Perusahaan yang menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 7,7 miliar dolar AS pada awal hingga pertengahan 2000-an ini dinilai lamban dalam beradaptasi dengan perubahan selera konsumen yang lebih memilih produk "tubuh-positif."

Di puncak kejayaannya, Victoria's Secret menguasai lebih dari sepertiga pangsa pasar dalam kategori pakaian dalam wanita. Pada 2018, pangsa pasarnya sekitar 24 persen.

Perusahaan tersebut semakin terpukul reputasinya setelah diketahui bahwa Leslie Wexner, pengusaha miliarder yang berjasa membangun Victoria's Secret jadi raksasa, berhubungan dekat dengan mendiang terpidana pedofil Jeffrey Epstein. Merek, yang pernah dikenal karena mempromosikan supermodel kurus disebut "Angels," memperkenalkan tambahan ukuran plus ke katalognya dalam beberapa tahun terakhir dengan harapan dapat mengikuti tren saat ini.

 


Model Down Syndrome

6 Potret Sofia Jirau, Model Down Syndrome Pertama Victoria's Secret
Sofia Jirau adalah model Victoria's Secret yang mengidap down syndrome. (Sumber: Instagram/sofiajirau)

Merespons desakan inklusivitas, Victoria's Secret berusaha menarik perhatian dengan kampanye-kampanye tak biasa. Salah satunya mendapuk Sofia Jirau menjadi model untuk mempromosikan koleksi Love Cloud yang dirilis tepat pada Hari Valentine tahun lalu.

Jirau menjadi model pertama dengan down syndrome yang muncul dalam kampanye Victoria’s Secret. Mengutip CNN, 18 Februari 2022, kampanye Love Cloud dibuat untuk memperkuat komitmen brand dalam menyambut dan merayakan keberagaman perempuan. Kolaborasi itu menunjuk "tangan kanan" Anna Wintour, Raul Martinez, sebagai direktur kreatif barunya.

Bagi Jirau, jadi model iklan Victoria’s Secret sudah jadi mimpinya sejak lama. Ia mengungkap kegembiraan atas pencapaian itu langsung ke media sosialnya.

"Suatu hari saya memimpikannya, saya mengerjakannya, dan hari ini mimpi itu jadi kenyataan. Saya akhirnya bisa memberi tahu Anda rahasia besar saya. Saya adalah model Victoria's Secret pertama dengan down syndrome," tulis Jirau di unggahan Instagram pribadinya.

Jirau mengawali karier sebagai model di Puerto Rico sejak 2019. Pada tahun yang sama, ia meluncurkan toko fesyen online yang sukses, bernama Alavett, yang namanya berarti "Saya menyukainya."


Aktivis

6 Potret Sofia Jirau, Model Down Syndrome Pertama Victoria's Secret
Sofia Jirau adalah model Victoria's Secret yang mengidap down syndrome. (Sumber: Instagram/sofiajirau)

Page Six melaporkan, sebulan sebelum COVID-19, Jirau sudah lebih dulu debut di runway New York Fashion Week. Kariernya terus berkembang selama pandemi dengan jumlah pengikut media sosial yang terus bertambah.

Jirau sempat mengkampanyekan "No Limits." Inisiasi dalam bahasa Spanyol itu dibuat dengan upaya meningkatkan kesadaran publik tentang down syndrome.

"Terima kasih Victoria’s Secret karena menampilkan saya sebagai model dengan #NoLimits dan telah menjadikan saya bagian dari kampanye Love Cloud Collection yang inklusif," ketik Jirau di Instagram.

Jirau selalu mengatakan bahwa setiap orang punya kekuatan untuk menerobos batasan yang mereka buat sendiri. Dari kampanye itu, akhirnya Jirau dilirik para eksekutif Victoria's Secret.

Selain Jirau, kampanye itu juga menggandeng model profesional dan non-profesional dengan latar belakang beragam. Semuanya datang dari warna kulit, ukuran tubuh, dan usia yang berbeda.

Wajah-wajah terkenal juga muncul. Ini termasuk seperti Hailey Bieber, Taylor Hill, Adut Akech, Celilo Miles, Sylvia Buckler, dan Valentina Sampaio yang merupakan model transgender pertama merek pakaian dalam tersebut.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya