Jadi Model Iklan High Heels, Pria Tiongkok Ubah Nasib Usai 3 Kali Gagal Bisnis

Pria Tiongkok itu bahkan menunjukkan high heels yang dijualnya dengan cara ekstrem untuk meyakinkan para pembeli.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 26 Jan 2023, 14:01 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 14:01 WIB
Sempat Gagal Usaha, Seorang Pria Berhasil Buat Marketing yang Menarik Untuk High Heels
Sempat Gagal Usaha, Seorang Pria Berhasil Buat Marketing yang Menarik Untuk High Heels. (Douyin/Geiska Vatikan Isdy)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria Tiongkok berhasil mengubah tiga kali kegagalannya menjadi kesuksesan berkat berjualan high heels. Bukan menggunakan jasa model profesional, Wu Nan, nama pedagang itu, menarik perhatian karena ia sendiri yang menjadi model iklan sepatu high heels dengan cara berlari, melompat, bahkan menari dengan sepatu tinggi tersebut.

Melansir dari Koreaboo pada Selasa, 24 Januari 2023, Wu Nan sempat berbisnis sepatu wanita pada 2008, tetapi tidak berhasil, sehingga ia mencari peluang lain. Pada 2018, ia mulai mencoba bisnis daring dengan kembali menjual sepatu. 

Pria berumur 41 tahun ini mendapatkan ide untuk menjadikan dirinya model setelah video dirinya jatuh saat bersepatu hak tinggi menjadi viral. Dia memakai sepatu ukuran 6,5 dalam ukuran sepatu pria AS, menunjukkan bahwa dia juga menawarkan rentang ukuran yang lebih besar daripada toko lain.

Berkat videonya yang viral, ia dijuluki sebagai “Paman Wu yang menggunakan sepatu hak tinggi”. Wu berhasil mendapatkan 900 ribu dolar AS atau setara dengan Rp13 miliar per bulan.

Saat ini, Wu Nan memiliki toko daring di Douyin, TikTok versi China. Di Douyin, biasanya ia berjualan dengan cara membuat siaran langsung. Selain itu, dia membuat video edukasi, mulai dari cara memilih sepatu hingga mengukur sepatu dengan benar.

Dia juga menjual di toko daring lainnya, yaitu Taobao, dan Xiaohongshu. Dia menjual sepatu hak tinggi mulai harga Rp448 ribu hingga Rp1,5 juta per pasang.


Tips Memilih High Heels

Cara Memilih High Heels
Wu Nan Mempraktikkan lari saat menggunakan high heels. (Douyin/Geiska Vatikan Isdy)

Dalam salah satu unggahan video di Douyin, dirinya mengedukasi para penonton tentang cara memilih high heels yang tepat. Penjelasannya juga mudah dicerna.

Di video itu, Wu menunjukkan dua sepatu yang berbeda dengan tinggi hak yang sama. Pada sepatu pertama yang berwarna krem, ia menaruhnya di atas lantai dan menggoyangkan sepatu tersebut. Ketika digoyangkan, sepatu tersebut terlihat tidak stabil.

Sementara, untuk sepatu yang lainnya, yang berwarna hitam ketika dia menggoyangkan di atas lantai, sepatu tersebut stabil dan tidak bergerak. Menurutnya, hal ini adalah sebagai langkah awal untuk menentukan cara memilh sepatu yang bagus.

Salah satu pengguna Douyin turut berkomentar dalam video tersebut. "Jika Anda tidak ingin melukai kaki Anda, Anda akan memilih sepatu yang kedua," tulisnya.

Dalam beberapa video unggahannya, Wu kerap kali membuat video edukasi sepatu hak tinggi bersama model perempuan lainnya, untuk membutikan bahwa sepatu hak tinggi bisa dipakai oleh siapa saja. Bahkan, Wu juga terlihat luwes berjalan di samping model wanita.


Sejarah High Heels

Wu Nan Mempraktikkan lari saat menggunakan high heels
Wu Nan Mempraktikkan lari saat menggunakan high heels. (Douyin/Geiska Vatikan Isdy)

Dalam sejarahnya, high heels juga pernah jadi alas kaki lelaki. Lebih tepatnya, penggunaan high heels tidak hanya terpaku pada gender. Interpretasi penggunaan gender zaman dahulu jauh lebih luas dari hari ini.

Dulu, penggunaan hak tinggi dan sepatu sebagai alas kaki hanya untuk orang-orang yang berada di kelas sosial tinggi untuk menunjukkan status mereka. Orang kaya juga memakai hak tinggi untuk melindungi sepatunya dari lumpur dan debu jalanan. Pasalnya, sol tinggi tersebut dibutuhkan agar sepatu mereka yang mahal tak rentan rusak.

Pada zaman Romawi dan Yunani Kuno, high heels digunakan para aktor di teater untuk mendukung karakter yang diperankan. Di luar itu, high heels merupakan simbol prostitusi.

Di wilayah Timur Tengah, high heels dikenakan para penunggang kuda. Hal tersebut dimaksudkan agar mereka mudah mengendalikan laju kuda. Juga, agar kaki mereka tetap terkait pada pijakan tali kuda. Selain itu, pada beberapa tempat lainnya, sepatu hak tinggi tersebut digunakan oleh tukang jagal hewan guna menghindarkan kaki terkena darah hewan yang dipotong.


Sebabkan Varises

Salah satu video edukasi Wu Nan tentang high heels.
Salah satu video edukasi Wu Nan tentang high heels. (Douyin/Geiska Vatikan Isdy)

Melansir kanal Health Liputan6.com, penggunaan high heels seccara sering dapat menyebabkan varises. Betis para wanita yang memakai high heels akan kencang terus. Meskipun kondisi katup pembuluh darah orang tersebut bagus dan tidak rusak, jika terus-terusan memakai high heels dapat menyebabkan varises.

"Kalau dipaksa pakai high heels terus, tension-nya tinggi terus si otot betisnya kencang, sirkulasinya kencang, katupnya akan bekerja lebih keras. Jadi bisa rusak juga nanti pada akhirnya," kata dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan Rumah Sakit Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K) pada Senin, 21 November 2022.

Untuk menyiasatinya, Anda bisa mengistirahatkan kaki Anda dengan membuka sementara high heels dan memutarkan pergelangan kaki untuk melemaskan otot. Ketika sampai rumah, Anda juga bisa melakukan elevasi kaki. Elevasi kaki dilakukan dengan mengangkat kaki dan memposisikannya agar lebih tinggi dari jantung. Namun, varises juga bisa disebabkan dengan gaya hidup sedentary atau malas bergerak.

Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air.
Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya